Audit adalah pemeriksaan kesesuaian standar

Audit adalah proses pemeriksaan kesesuaian dari suatu proses didalam organisasi atau perusahaan terhadap standar yang ditentukan.

Beberapa istilah penting terkait audit adalah :

  • auditor : pihak atau orang yang melakukan audit, mereka adalah individu yang kompeten, objektif, dan tidak memihak.
  • auditee : pihak yang di-audit
  • observer : pendamping auditor

Proses audit harus dikerjakan oleh orang yang kompeten dan juga harus bersikap independen (tidak memihak).

Tujuan dari audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa pihak auditee telah beroperasi sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah ditentukan.

Pengertian Audit

Secara bahasa, istilah audit berasal dari bahasa latin yaitu “audire” yang diterjemahkan sebagai “mendengar”. Namun dapat juga diartikan sebagai pemeriksaan.

Audit adalah pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik yang mana bertujuan untuk memastikan suatu departemen dalam organisasi atau perusahaan telah mengikuti standar yang sudah ditentukan sebelumnya.

Standar yang dimaksud adalah aturan, pedoman atau ketetapan yang menjadi acuan bagi kegiatan operasional suatu organisasi atau perusahaan.

Sebagai contoh adalah standar berikut :

  • ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu
  • ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan

Jadi jika audit mengenai mutu menggunakan standar ISO 9001, sedangkan untuk audit lingkungan maka bisa menggunakan standar ISO 14001.

Jalannya proses audit harus dilakukan secara :

  • mandiri,
  • sistematis,
  • terdokumentasi dengan baik,

Sehingga dapat diperoleh hasil audit yang sesuai dengan harapan atau tujuan.

Kemudian, hasil audit akan dievaluasi secara objektif untuk melihat sejauh mana kriteria audit terpenuhi.

Referensi Definisi

Berikut adalah beberapa definisi atau pengertian dari Audit dari berbagai sumber :

Wikipedia

Audit adalah sebuah proses pengumpulan serta pemeriksaan bukti mengenai informasi guna menentukan dan membuat laporan terkait tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.

Lawrence R. Dickey

 “Audit adalah pemeriksaan catatan akuntansi yang dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan apakah catatan tersebut benar dan benar-benar mencerminkan transaksi yang dimaksudkan untuk berhubungan.”

Taylor dan Perry

“Audit didefinisikan sebagai penyelidikan atas beberapa pernyataan tokoh yang melibatkan pemeriksaan bukti tertentu, sehingga memungkinkan auditor untuk membuat laporan atas pernyataan tersebut.”

F.R.M De Paula

“Suatu audit menunjukkan pemeriksaan neraca dan laporan laba rugi yang disiapkan oleh orang lain bersama dengan pembukuan dan voucher yang berkaitan dengannya sedemikian rupa sehingga auditor dapat memuaskan dirinya sendiri dan secara jujur melaporkan bahwa menurut pendapatnya saldo tersebut lembar dibuat dengan benar untuk menunjukkan pandangan yang benar dan benar tentang keadaan masalah tertentu sesuai dengan informasi dan penjelasan yang diberikan kepadanya dan seperti yang ditunjukkan oleh buku. ”

Prof. Montgomery

“Audit adalah pemeriksaan sistematis atas pembukuan bisnis atau organisasi lain untuk memastikan atau memverifikasi dan melaporkan fakta-fakta mengenai operasi keuangannya dan hasilnya.”

Spicer & Pegler

“Mengaudit pemeriksaan pembukuan dan bukti  bisnis sedemikian rupa sehingga memungkinkan auditor untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa neraca disusun dengan benar sehingga memberikan pandangan yang adil dan benar tentang keadaan bisnis dan apakah akun laba rugi memberikan pandangan yang benar dan adil tentang untung dan rugi untuk periode keuangan menurut informasi dan penjelasan terbaik yang diberikan kepadanya dan seperti yang ditunjukkan oleh buku-buku dan jika tidak dalam hal apa dia tidak puas. ”

Mulyadi (2002)

Audit adalah proses memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif dan sistematis atas tuduhan kegiatan ekonomi dalam menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan yang ada dengan kriteria yang telah ditetapkan, yang selanjutnya akan disampaikan hasilnya kepada pengguna yang bersangkutan.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja

Didalam buku dari Mulyadi dan Kanaka Puradiredja yang berjudul auditing, mendefinisikan bahwa audit secara umum adalah sebuah proses yang sistematik guna memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan terkait kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Selain itu juga terkait penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Jika dilihat dari profesi akuntan publik, Mulyadi dan Kanaka Puradiredja menyebut audit sebagai auditing, yaitu proses pemeriksaan atau examination, secara objektif terkait laporan keuangan di sebuah perusahaan ataupun organisasi lain yang bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi itu sendiri.

Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang bisa dievaluasi dengan beberapa kriteria yang akan digunakan sebagai patokan dalam proses evaluasi itu.

Informasi terdiri dari berbagai bentuk dan kriteria untuk mengevaluasi pun juga beragam, sehingga proses audit harus dilakukan oleh orang yang berkopeten dan juga harus independen.

Sukrisno Agoes (2004)

Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya yang disusun oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan keuangan.

Arens dan Loebbecke (2003)

Kegiatan audit menurut Arens dan Loebbecke merupakan suatu proses pengumpulan sekaligus evaluasi terhadap bukti informasi terukur pada suatu entitas ekonomi secara kompeten dan independen dalam menentukan dan melaporkan bahwa informasi yang tersedia telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Klasifikasi Audit

Secara umum, terdapat 4 klasifikasi yaitu audit :

  • operasional atau operational,
  • ketaatan atau compliance audit,
  • laporan keuangan atau financial statement audit,
  • investigatif atau special audit.

Audit operasional (operational audit)

Merupakan pelaksanaan audit yang berfokus pada pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasional sebuah perusahaan.

Semua bukti yang telah dikumpulkan dari operasional perusahaan akan dibandingkan dengan kebijakan atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri.

Audit yang sudah dilakukan akan mengahasilkan sebuah rekomendasi yang akan disampaikan kepada pihak berkepentingan dalam perusahaan.

Tujuan dari Audit operasional ini adalah untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, menentukan tingkat kesesuaian antara realitas dengan kriteria sesuai dengan standar, dan mengukur kinerja operasional yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas.

Audit ketaatan (compliance audit)

Pada umumnya, Audit kepatuhan ini dilakukan dan ditujukan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria yang meliputi ringkasan temuan dan ketaatan terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku.

Dalam prosesnya, audit ketaatan ini pelaksanaannya ditujukan untuk melihat tingkat kepatuhan atau ketaatan orang yang melakukan audit atau auditor terhadap standar atau regulasi atau peraturan atau ketentuan yang berlaku serta prosedur audit yang telah ditetapkan.

Hasil dari audit ini harus dilaporkan kepada pihak perusahaan sebagai pihak utama yang terkait dengan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap prosedur dan regulasi.

Audit laporan keuangan (financial statement audit)

Audit laporan keuangan dalam pelaksanaanya berfokus dalam menentukan tingkat kewajaran dan tingkat kesesuaian antara standar akuntansi dengan laporan keuangan yang berlaku seperti IFRS, PSAK, dan GAAP.

Laporan keuangan ini tingkat kewajarannya ditentukan berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh auditor.

Hasilnya terhadap tingkat kewajaran laporan keuangan tersebut dibuatkan dalam bentuk laporan audit yang berisi opini audit dari auditor.

Audit ini dilakukan guna menghasilkan pendapat atau opini yang independen dari pihak ketiga terkait laporan keuangan yang akurat, lengkap, relevan, wajar, dan sesuai dengan prinsip akuntansi dan ketentuan yang berlaku.

Langkah-langkah untuk melakukan audit laporan keuangan ini serupa dengan audit pada umumnya, yaitu melakukan perencanaan awal atau merancang audit, melaksanakan audit, melakukan implementasi dan membuat laporan.

Audit investigatif (special audit)

Merupakan serangkaian kegiatan mengenali atau disebut sebagai recognize, mengidentifikasi atau identify, dan menguji atau examine yang dilakukan secara detail terkait informasi dan fakta-fakta yang ada guna mengungkap peristiwa yang sebenarnya dalam hal pembuktian untuk mendukung proses hukum terkait dugaan penyimpangan yang berpotensi merugikan keuangan suatu entitas seperti perusahaan atau organisasi atau daerah bahkan negara.

Tujuan audit

Tujuan audit pada dasarnya adalah untuk memperbaiki kinerja perusahaan yang melakukan aktivitas ini, sehingga menjadi lebih baik di masa depan.

Sebuah perusahaan melakukan audit untuk mengecek kelengkapan, ketepatan, eksistensi, penilaian, klasifikasi, ketetapan, pisah batas (cut off) dan pengungkapan dari perusahaan.

Audit yang dilakukan juga untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.

Kelayakan dan kewajaran itu mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.

Klasifikasi Audit

Terdapat jenis audit, selain audit proses  ada juga audit lain yang cukup populer, seperti :

  • Keuangan
  • operasional dan strategis
  • TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology)

Audit internal

Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh karyawan dan pemangku kepentingan dalam organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi dan menilai apakah organisasi mengikuti proses internal, norma, aturan, dan peraturan selain untuk menentukan apakah telah sesuai dengan norma peraturan.

Jadi auditor dalam audit ini merupakan karyawan perusahaan yang sama dengan pihak yang di audit (auditee).

Jenis ini sering dijadikan pemeriksaan awal bagi organisasi untuk menentukan apakah proses mereka sudah sesuai dengan tujuan internal, strategi, maupun persyaratan dan peraturan yang ditentukan.

Dikarenakan auditor merupakan “orang dalam” perusahaan sendiri, maka banyak yang menganggap bahwa audit ini sering menutup-nutupi temuan yang didapat.

Audit Eksternal

Audit eksternal dilakukan oleh auditor dari pihak diluar perusahaan yang secara khusus ditugaskan untuk menilai kepatuhan organisasi terhadap standar yang ditentukan.

Pihak diluar perusahaan yang dimaksud adalah : lembaga, perusahaan independen atau pihak ketiga lainnya.

Tujuan utama nya adalah organisasi atau perusahaan butuh penilaian dari pihak luar yang independent (bebas dan tidak berpihak) agar dapat melakukan evaluasi terhadap organisasi.

Alasan lain adalah seperti adanya peraturan pemerintah, standar tertentu atau persyaratan dari pemegang saham yang memberi amanat bahwa audit eksternal perlu dilakukan secara berkala.

Audit Keuangan

Audit keuangan adalah bentuk audit dengan ruang lingkup mengenai kinerja keuangan maupun laporan keuangan organisasi.

Tujuannya agar manajemen, investor dan pemangku kepentingan lainnya mengetahui bahwa bisnis dijalankan dengan baik, modalnya aman dan menghasilkan keuntungan yang ditetapkan.

Audit keuangan akan menjadi poin evaluasi apakah perusahaan menyatakan kebenaran dan apakah mereka menyembunyikan atau menutupi beberapa aspek yang dapat diungkap dalam audit forensik.

Dalam keadaan darurat, biasanya pimpinan perusahaan bisa meminta audit oleh auditor independen dan pihak ketiga ketika dirasa “ada sesuatu yang salah” didalam organisasi.

Misalnya aliran keuangan yang tidak wajar sehingga butuh untuk diperiksa kondisi aktual untuk mendapatkan “gambaran sebenarnya” dari situasi keuangan organisasi.

Audit Strategis, Operasional, dan TI

Audit operasional, strategis, dan TI cukup populer dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya kompleksitas proses organisasi serta infrastruktur TI (Teknologi Informasi).

Adanya audit TI sedang diupayakan untuk :

  • menilai dan mengevaluasi kesiapan infrastruktur, sistem dan proses TI organisasi,
  • memenuhi tujuan dan sasaran yang dinyatakan,
  • mengendalikan risiko TI dan pelanggaran keamanan.

Peningkatan sifat, jenis, dan variasi risiko TI serta semakin kompleksnya infrastruktur TI, mengakibatkan audit TI kini telah menjadi hal yang biasa.

Sebagaimana adanya audit keuangan dan operasional, pemangku kepentingan internal dan eksternal perlu mengetahui apakah infrastruktur TI organisasi sesuai dengan standar.

Serta apakah mampu memenuhi tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Tahapan Audit

Persiapan Audit

Dalam penyelenggaraan audit, pertama-tama perlu dibuat suatu rencana audit yang :

  • mencatat semua audit yang akan dilakukan sepanjang tahun,
  • menguraikan ruang lingkup setiap audit, dan
  • mengidentifikasi orang-orang yang bertanggung jawab untuk melakukan audit.

Persiapan audit melibatkan pelatihan atau training pada setiap orang yang terlibat serta memastikan ketersediaan catatan dan dokumen untuk audit.

Pelaksanaan Audit

Audit dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan dan analisis data dan informasi, terutama untuk menilai apakah kontrol internal organisasi berfungsi dengan baik.

Metodenya biasanya dengan cara wawancara terhadap personel organisasi, memeriksa dokumen, mengumpulkan data, dan lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kemungkinan adanya temuan audit.

Pelaporan Audit

Laporan audit adalah rangkuman dari temuan audit, rekomendasi maupun hal-hal terkait audit yang dilaporkan oleh auditor.

Laporan ini disampaikan ke manajemen perusahaan dan auditee untuk ditindaklanjuti sesuai masukan dari auditor yang disetujui semua pihak.

Pada saat pelaporan ini, biasanya pihak auditee diberi kesempatan untuk melakukan negosiasi atas temuan audit.

Jika sudah disetujui semua pihak, maka laporan ini bisa dinayatakan sah.

Tindakan Korektif dan Pencegahan

Berdasarkan rekomendasi dari auditor atau manajemen, auditee perlu untuk melakukan tindakan korektif maupun preventif.

Tindakan korektif atau perbaikan adalah perbaikan atas kegagalan atau kekurangan yang ditemukan melalui audit.

Sedangkan tindakan preventif atau pencegahan adalah upaya untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dan kegagalan di masa depan.

Manfaat Audit dalam Bisnis

Berikut adalah beberapa manfaat audit bagi bisnis :

  • Memastikan semua rencana dan proses operasional pada bisnis berjalan dengan baik tanpa adanya tindakan kecurangan.
  • Mendeteksi penipuan atau kecurangan karena karena tindakan fraud, seperti misalnya : skimming pembayaran dari pelanggan, perusakan cek, pencurian tunai, penyalahgunaan kartu kredit perusahaan dan transaksi penggajian yang tidak tepat.
  • Memantau pengendalian internal, seperti : kebijakan dan prosedur secara teratur. Sehingga dapat meminimalkan risiko penipuan dan kerugian lainnya.
  • Meningkatkan praktik operasional, biasanya dilakukan melalui audit operasional yang memeriksa praktik kerja perusahaan. Misalnya : waktu yang tidak efisien karena dokumen yang tidak perlu, operasi yang tidak efektif yang menambah biaya overhead tanpa meningkatkan keuntungan.
  • Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, seperti mematuhi peraturan pemerintah yang dapat menghindari adanya denda atau tindakan hukum lain atas ketidakpatuhan.

Opini Audit Keuangan

Berikut adalah beberapa jenis-jenis laporan terkait opini audit keuangan :

Unqualified Opinion : Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Pendapat yang diberikan auditor tanpa suatu keberatan apapun atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.

Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat keadaan berikut :

  • Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.
  • Telah mengikuti standar umum yang telah disepakati.
  • Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum berlaku di Indonesia dan ditetapkan secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.
  • Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan.

Qualified Opinion : Opini Wajar dengan Pengecualian

Pendapat yang diberikan auditor dengan keberatan tertentu atas salah satu perkiraan yang tercatat pada laporan keuangan.

Akan tetapi keberatan tersebut tidak memengaruhi secara material atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen.

Hal-hal yang memengaruhi munculnya opini wajar dengan pengecualian adalah:

  • Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
  • Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

Disclaimer Opinion : Opini Penolakan

Adalah penolakan memberikan pendapat atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen disebabkan oleh adanya pembatasan luasnya pemeriksaan atau adanya ketidakpastian mengenai jumlah suatu perkiraan tertentu.

Adverse Opinion : Opini Tidak Wajar

Adalah pendapat yang diberikan auditor yang menyatakan tidak setuju atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen, dikarenakan auditor merasa benar-benar yakin bahwa ikhtisar keuangan tersebut benar benar tidak layak.

Tahapan Opini Audit

Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), mereka harus melaksanakan tahap-tahap audit perusahaan.

Adapun tahap-tahap auditing menurut Arens dkk (2008) yaitu sebagai berikut:

  1. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.
  2. Pengujian pengendalian dan transaksi.
  3. Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
  4. Penyelesaian dan penerbitan laporan audit.

Penutup

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Audit.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment