DMAIC Six Sigma

DMAIC adalah salah satu konsep Six Sigma berupa metode standar pemecahan masalah  dengan 5 fase : Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control.

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai six sigma, dimana terdapat 2 metode penyelesaian masalah yakni DMAIC dan PDCA.

Mengenal DMAIC Six Sigma

Sebagai standard tools atau alat bantu wajib dalam Six Sigma, maka sebaiknya kita mengerti apa itu 6 sigma sebelum mulai mempelajari DMAIC .

Six Sigma merupakan sebuah metodologi yang sangat populer di seluruh dunia, hampir semua perusahaan besar menerapkannya.

Biasanya, Six Sigma digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan proses serta pengendalian kualitas secara terus menerus.

Pengertian Six Sigma adalah suatu metode analisa proses dengan cara statistik untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah.

Nama Six Sigma berasal dari kata “six” yang berarti enam dan “sigma” yang berarti standar deviasi, yaitu salah satu ukuran sebaran data dalam ilmu statistika.

Metodologi ini berasal dari kurva lonceng dalam statistika, di mana satu sigma melambangkan satu standar deviasi dari mean atau rata-rata.

Jika suatu proses memiliki enam sigma, yang terdiri dari tiga sigma di atas dan di bawah, maka tingkat  terjadinya kegagalan dapat dinilai rendah.

Lebih jelas mengenai Six Sigma dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

DMAIC dan PDCA

Didalam Six Sigma, dikenal beberapa metode penyelesaian masalah yakni DMAIC dan PDCA.

PDCA adalah suatu proses pemecahan masalah dalam rangka pengendalian kualitas, dengan standar metode empat langkah : Plan, Do, Check, Action.

Lebih jelas mengenai PDCA dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Selanjutnya, kita akan fokus pada pembahasan mengenai DMAIC sesuai judul artikel.

Pengertian DMAIC Six Sigma

Secara akronim, DMAIC berarti gabungan dari 5 kata yang merupakan urutan metode 5 langkah pemecahan masalah berikut :

  • Define (Tentukan),
  • Measure (Pengukuran),
  • Analyze (Analisis),
  • Improve (Perbaikan),
  • dan Control (Pengendalian).

Jadi, dapat dinyatakan dalam beberapa definisi, bahwa DMAIC adalah :

  • Pendekatan 5 langkah yang sangat efektif dan berorientasi data, yang merupakan salah satu dari banyak komponen penting dari toolkit Six Sigma.
  • Cara yang sistematis untuk memperbaiki suatu proses bisnis.
  • Tulang punggung dari Lean Six Sigma yang dirancang untuk memberikan kinerja berkelanjutan tanpa cacat, serta biaya kualitas yang kompetitif dalam jangka panjang.

Penerapan DMAIC

Pada umumnya, metode Six Sigma dan DMAIC diterapkan di berbagai lingkup perusahaan dengan beragam bidang sebagaimana berikut :

  • Proses Manufaktur
  • Quality Issue
  • Proses Otomotif
  • Research and Development
  • dan lainnya.

Pelaksanaan metode ini biasanya melalui suatu proyek atau project yang terdiri dari gabungan beberapa bagian atau cross-functional team.

Maksudnya adalah, suatu tim yang terdiri dari anggota dari beberapa bagian seperti : produksi, engineer, quality, dan bagian terkait lain.

Namun bisa jadi konsep ini juga diterapkan pada proyek mandiri, tanpa ada tim didalamnya.

Kapan metode DMAIC diperlukan?

Jika masalah yang ditemukan bersifat kompleks atau beresiko tinggi, maka saat itulah diperlukan penggunaan DMAIC.

Framework tersebut akan mencegah terlewatnya langkah-langkah krusial oleh tim dan meningkatkan peluang kesuksesan dari proyek yang dijalankan.

Tujuan DMAIC Six Sigma

Berikut adalah beberapa tujuan dari penerapan metode DMAIC :

  • Menjadi metode yang sistematis dalam memperbaiki proses bisnis,
  • Menghilangkan variasi yang mahal dari proses bisnis dan manufaktur,
  • Metode yang dirancang untuk memberikan kinerja berkelanjutan tanpa cacat, serta biaya kualitas yang kompetitif, dalam jangka panjang.

Tahapan DMAIC Six Sigma

Berikut adalah penjelasan mengenai 5 tahapan dalam DMAIC :

Define (Tentukan)

Tahap pertama dari proyek DMAIC ini adalah untuk menentukan :

  • Tujuan proyek, seperti misalnya menentukan mengenai masalah apa yang ingin diperbaiki?
  • Mencari permasalahan dan dimana letak permasalahan pada obyek atau proses mana yang akan diperbaiki.
  • Mendefinisikan kebutuhan spesifik pelanggan, definisi siapa saja pelanggan internal dan eksternal dalam proyek, serta apa saja persyaratan yang mereka butuhkan mengenai layanan dan produk. Apa saja harapan mereka.
  • Mendefinisikan proses inti perusahan, menentukan definisi batas proyek, seperti titik awal proyek dan penghentiannya hingga mengenai aliran proses, semuanya harus dipetakan dengan baik.
  • Melakukan pembentukan tim proyek DMAIC.

Selama tahap atau fase ini, tim proyek melakukan berbagai hal seperti :

  • menyusun rencana,
  • membuat peta proses yang akan dibahas,
  • melakukan klarifikasi kebutuhan pelanggan proses.

Tim akan berfokus pada proyek dan memastikan agar rencana yang dilakukan selaras dengan tujuan dari proyek.

Fokus yang paling utama adalah berdasarkan apa keinginan pelanggan saat ini maupun di masa depan.

Kemudian dibuat suatu peta aliran proses untuk memberikan gambaran umum tentang keseluruhan proses tersebut.

Biasanya dimulai dari kebutuhan pelanggan, dan selanjutnya melakukan analisis apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Measure (Pengukuran)

Tahap ini dilakukan dengan cara :

  • Mengumpulkan data atau dokumentasi proses yang dipilih dari berbagai sumber, hal ini adalah untuk menetapkan standar kinerja.
  • Menentukan bentuk atau metode pengukuran yang akan digunakan.
  • Bagaimana kinerja proses ini saat ini?
  • Seberapa besar masalah yang ada?
  • Memilih alat bantu yang digunakan untuk mengukur kemampuan proses, seperti : grafik tren, diagram proses, dan lain sebagainya.

Pengukuran sangat penting karena diharapkan agar mampu untuk :

  • Melakukan penilaian mengenai indikator kunci seberapa sehat proses yang berjalan,
  • Memberi petunjuk dimana masalah proses terjadi.

Dalam proses pengumpulan data, anggota tim akan fokus pada waktu tunggu proses atau kualitas yang diterima pelanggan dari proses tersebut.

Tim akan mendefinisikan ukuran mereka dan menentukan kinerja saat ini atau dasar proses.

Kemudian melakukan analisis kemampuan, untuk menilai kemampuan atau kelayakan suatu proses untuk memenuhi spesifikasi.

Sebagai contoh, misalnya menggunakan bagan pareto untuk melakukan analisa frekuensi masalah atau penyebab nya.

Analyze (Analisis)

Pertanyaan di tahap ini adalah : apa yang menyebabkan masalah?

Sebelum mencapai tahap solusi, maka sebelumnya harus memahami akar penyebab sebenarnya dari masalah proses.

Jika analisis yang dilakukan tidak tepat, maka solusi yang diterapkan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik.

Akibatnya adalah waktu dan sumber daya yang terbuang, bahkan bisa menimbulkan risiko yang menyebabkan masalah baru.

Pada tahap atau fase ini, dilakukan verifikasi hipotesis sebelum memutuskan dan menerapkan solusi yang dipilih.

Istilah yang sering digunakan pada tahap ini adalah CTQ, yakni akronim dari istilah teknis : Critical-to-Quality Characteristic.

Fase ini berfokus pada mengisolasi penyebab utama di balik CTQ, atau metrik yang sedang diperiksa.

Langkah ini dilakukan untuk melakukan identifikasi adanya kesenjangan antara kinerja saat ini dan kinerja sasaran.

Hal ini akan menghasilkan peluang adanya peningkatan prioritas dan mengidentifikasi sumber variasi.

Beberapa alat bantu atau tools yang sering digunakan pada tahap ini adalah seperti :

  • Pengujian hipotesis,
  • Plot time series,
  • Histogram,
  • Diagram scatter,
  • Bagan Pareto,
  • analisis Multi-Vari.

Lebih jelas mengenai berbagai alat bantu atau tools tersebut, dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

  • Histogram
  • scatter
  • Pareto

Improve (Perbaikan)

Tahap keempat ini adalah bagaimana untuk memperbaiki akar penyebab masalah?

Setelah ditentukan apa yang menjadi penyebab masalah, maka pada tahap ini adalah saatnya menerapkan rencana untuk menyelesaikan akar penyebab tersebut.

Tujuan utamanya adalah untuk memastikan pemahaman tentang penyebab utama yang diidentifikasi selama tahap analisis sebelumnya.

Fase atau tahap perbaikan ini adalah di mana tim proyek melakukan :

  • Menyempurnakan ide perbaikan dan perubahan proses,
  • Mengimplementasikan solusi penyelesaian masalah,
  • Mengumpulkan data untuk konfirmasi apakah ada hasil perbaikan atau peningkatan di proses yang terukur,
  • Menghilangkan atau mengendalikan penyebab utama masalah untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
  • Dengan menggunakan teknologi dan disiplin, maka tim dapat merancang solusi inovatif dan kreatif yang akan memperbaiki dan mencegah terjadinya masalah.

Beberapa alat bantu atau tools yang sering digunakan pada tahap ini adalah seperti :

  • Analisis varians (ANOVA),
  • Perancangan eksperimen (DOE),
  • dan analisis regresi.

Upaya peningkatan yang terstruktur dapat mengarah pada perubahan meningkatkan kemampuan proses dan pengalaman pelanggan.

Control (Pengendalian)

Pada tahap ini, tim akan berusaha mempertahankan apa yang sudah diperbaiki atau ditingkatkan pada tahap sebelumnya.

Setelah melakukan perbaikan masalah proses, maka tim proyek harus bekerja untuk mempertahankan hasil terbaik tersebut dan jika memungkinkan meingkatkannya.

Istilah yang populer dalam dunia proses manufaktur adalah continuous improvement atau perbaikan berkelanjutan.

Dalam fase atau tahap ini, tim melakukan :

  • Pengembangan rencana pemantauan untuk melacak keberhasilan proses yang diperbarui,
  • dan menyusun rencana penanggulangan jika terjadi penurunan kinerja.

Selanjutnya, penanggung jawab proses harus memantau dan terus memperbarui metode terbaik yang sudah dijalankan saat ini.

Pengendalian yang terbaik adalah yang hanya memerlukan sedikit pemantauan atau bahkan tanpa adanya pemantauan.

Keuntungan DMAIC

Beberapa keuntungan dari penggunaan DMAIC adalah :

  • Menurunkan resiko kegagalan improvement,
  • Memberikan kemampuan kepada tim untuk mengembangkan solusi yang lebih tepat.

Untuk beberapa kasus, jika resiko nya rendah dan solusi nya telah ditemukan dengan pasti, maka penggunaan metode DMAIC dapat dilewatkan.

Namun hal ini terjadi hanya jika:

  • Data yang terpercaya telah cukup bagi tim untuk memilih atau menemukan solusi terbaik untuk permasalahan,
  • Hasil yang tidak diharapkan mungkin telah teridentifikasi, dan rencana mitigasi telah dikembangkan,
  • Ada buy-in dari process owner.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai DMAIC : Define, Measure, Analyze, Improve, Control.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment