ISO 11994 Kosakata Ketersediaan Crane

ISO 11994 adalah Standar Internasional mengenai Crane atau derek, khususnya tentang Kosakata atau Vocabulary terkait Ketersediaan atau Availability.

Versi terbaru yang masih berlaku dari standar ini adalah terbitan tahun 1997 dengan judul berikut :

  • ISO 11994:1997 Cranes — Availability — Vocabulary

Standar ini terakhir ditinjau dan dikonfirmasi pada tahun 2021, oleh karena itu versi ini masih dinyatakan tetap berlaku hingga saat ini.

Standar ISO 11994

Pengertian Crane atau derek

Crane merupakan salah satu pesawat pengangkat dan pemindah barang yang banyak di gunakan, khususnya barang yang berupa material bahan bangunan.

Crane juga merupakan mesin alat berat (heavy equitment) yang memilki bentuk dan kemampuan angkat yang cukup besar.

Mesin ini mampu berputar hingga 360 derajat dan memiliki jangkauan hingga mencapai puluhan meter.

Pada umumnya, crane digunakan dalam pekerjaan di :

  • proyek,
  • pelabuhan,
  • perbengkelan,
  • industri,
  • pergudangan,
  • dan banyak lagi bidang lainnya.

Crane biasanya terdiri atas beberapa jenis crane diantaranya ialah :

1. Tower Crane

Tower jenis ini merupakan pesawat pengangkat material atau mesin yang digunakan pada proyek  konstruksi.

Strukturnya terdiri dari beberapa bagian yang dapat dibongkar pasang ketika digunakan, sehingga mudah untuk dipindah tempat.

Biasanya tower jenis ini diangkut secara terpisah menggunakan kendaraan (trailer) ke tempat proyek, untuk kemudian dipasang kembali di proyek yang lain.

Pemasangan memakan waktu cukup lama karena banyak bagian yang harus dipasang, termasuk pembuatan pondasi tower crane.

2. Mobile Crane (Truck Crane)

Adalah crane yang terpasang langsung pada suatu kendaraan mobile (Truck), sehingga dapat dibawa langsung ke lokasi kerja tanpa perlu menggunakan kendaraan (trailer).

Jenis ini memiliki kaki (pondasi/tiang) yang dapat dipasang ketika beroperasi, fungsinya untuk keseimbangan ketika crane sedang beroperasi.

3. Crawler Crane

Merupakan pesawat pengangkat material yang biasa digunakan pada lokasi proyek pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang.

Jenis ini memiliki roda-roda rantai (crawler) yang dapat bergerak ketika digunakan dan mampu menjalani berbagai medan.

Pemindahan crane jenis ini ke setiap lokasi proyek, diangkut dengan menggunakan truck trailer.

Caranya dengan membongkar bagian ‘Boom’ menjadi beberapa bagian, kemudian dipasang kembali pada lokasi proyek.

4. Hidraulik Crane

Pada umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak) dan pneumatik (udara) untuk dapat bekerja.

Namun secara khusus, crane ini biasa digunakan pada perbengkelan dan pergudangan dan lainnya, yang memilki struktur sederhana.

Crane ini biasanya diletakkan pada suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah, memiliki jangkauan yang tidak terlalu panjang, serta putaran yang hanya 180 derajat.

Sehingga biasanya pada suatu lokasi pergudangan atau perbengkelan, terdapat lebih dari satu Crane.

5. Hoist Crane

Adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada pergudangan dan perbengkelan.

Crane ini ditempatkan pada langit-langit dan berjalan diatas rel khusus yang yang dipasangi pada langit-langit tersebut.

Rel-rel tersebut juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu arah.

6. Jip Crane

Adalah pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran.

Jip crane yang kecil biasanya digunakan pada perbengkelan dan pergudangan untuk memindahkan barang-barang yang relatif berat.

Jip crane memilki sistem kerja dan mesin yang mirip seperti ‘Hoist Crane’ dan struktur yang mirip ‘Hidraulik Crane’.

Lebih jelasnya, berikut gambar jenis-jenis crane :

ISO 4306-1 Kosakata Crane, derek
gambar jenis-jenis crane

Penerbitan Standar ISO 11994:1997

Standar ini diterbitkan dan dipublikasikan pada Desember 1997, berupa dokumen edisi 1 dengan jumlah halaman sebanyak 14 lembar.

Disusun oleh :

  • Technical Committee ISO/TC 96/SC 2 Terminology, atau : Komite Teknis ISO/TC 96/SC 2 Terminologi.

ICS :

  • 01.040.53 Materials handling equipment (Vocabularies), atau : 01.040.53 Peralatan penanganan material (Kosakata)
  • 53.020.20 Cranes, atau : 53.020,20 Derek

Sebagaimana standar ISO lainnya, ISO 11994:1997 ini juga ditinjau setiap 5 tahun dan peninjauan sudah mencapai tahap 90,93 (dikonfirmasi).

Isi Standar ISO 11994:1997

Berikut adalah kutipan isi Standar ISO 11994:1997 yang diambil dari Online Browsing Platform (OBP) dari situs resmi iso.org.

Yang ditambah dengan berbagai keterangan dan informasi untuk mempermudah pemahaman pembaca.

Hanya bagian standar yang informatif yang tersedia untuk umum, OBP hanya menampilkan hingga klausa 3 saja.

Oleh karena itu, untuk melihat konten lengkap dari standar ini, maka pembaca harus membeli standar dari ISO ini secara resmi.

Daftar Isi Standar ISO 11994:1997

  • Foreword
  • Scope
  • Normative reference
  • Terms and definitions
  • 1 General terms
  • 2 Conditions
  • 3 Defects, damages and failures
  • 4 Time concepts
  • 5 Maintenance and repair
  • 6 Measures of reliability
  • 7 Measures of failure-free operation
  • 8 Measures of durability
  • 9 Measures of maintainability
  • 10 Measures of availability
  • Alphabetical index

Foreword : Kata pengantar ISO 11994

ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) adalah federasi badan standar nasional (badan anggota ISO) di seluruh dunia.

Pekerjaan mempersiapkan Standar Internasional biasanya dilakukan melalui komite teknis ISO.

Setiap badan anggota yang tertarik pada suatu topik di mana komite teknis telah dibentuk berhak untuk diwakili dalam komite tersebut.

Organisasi internasional, pemerintah dan non-pemerintah, bekerja sama dengan ISO, juga ambil bagian dalam pekerjaan tersebut.

ISO bekerja sama erat dengan International Electrotechnical Commission (IEC) dalam semua masalah standardisasi elektroteknik.

Rancangan Standar Internasional yang diadopsi oleh komite teknis diedarkan ke badan-badan anggota untuk pemungutan suara.

Publikasi sebagai Standar Internasional memerlukan persetujuan paling sedikit 75% dari badan-badan anggota yang memberikan suara.

Standar Internasional ISO 11994 disiapkan oleh Komite Teknis ISO/TC 96, Cranes, Subkomite SC 2, Terminology.

Mengenal ISO dan IEC

ISO (International Organization for Standardization) adalah suatu organisasi atau lembaga nirlaba internasional.

Tujuan dari ISO adalah untuk membuat dan memperkenalkan standar dan standardisasi internasional untuk berbagai tujuan.

Sebagaimana dengan ISO, IEC juga merupakan organisasi standardisasi internasional yang menyusun dan menerbitkan standar-standar internasional.

Namun ruang lingkupnya adalah untuk seluruh bidang elektrik, elektronik dan teknologi yang terkait atau bidang teknologi elektro (electrotechnology).

Lebih jelas mengenai ISO dan IEC dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

ISO 11994:1997 Klausa 0-3

0 Scope : Lingkup

Standar Internasional ini menetapkan istilah dan definisi yang diterima secara umum terkait dengan ketersediaan semua jenis derek sebagaimana didefinisikan dalam ISO 4306-1 dengan tujuan membuat kontrak dan saling pengertian menjadi lebih mudah.

Istilah dan definisi harus digunakan oleh perancang derek, pabrikan, otoritas inspeksi, pengguna, dan lainnya.

0 Normative references : Referensi normatif

Standar berikut berisi ketentuan, yang melalui referensi dalam teks ini, merupakan ketentuan Standar Internasional ini.

Pada saat diterbitkan, edisi yang tertera adalah valid.

Semua standar dapat direvisi, dan pihak-pihak dalam perjanjian berdasarkan Standar Internasional ini didorong untuk menyelidiki kemungkinan penerapan edisi terbaru dari standar yang tercantum di bawah ini.

Anggota IEC dan ISO memelihara daftar Standar Internasional yang berlaku saat ini.

  • ISO 4306-1:1990, Cranes — Vocabulary — Part 1: General.

Terms and definitions : Istilah dan definisi

1   General terms : Istilah umum

1.1 product : produk

komponen (derek, unit perakitan, suku cadang, elemen) yang ketersediaan dan keandalannya (1,8) dalam pengoperasian sedang dipertimbangkan

1.2 serviceability : kemampuan melayani

kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi yang ditentukan

1.3 unserviceability : tidak dapat diservis

ketidakmampuan suatu produk untuk melakukan fungsi yang ditentukan

1.4 failure-free operation : operasi bebas kegagalan

fitur produk yang menunjukkan bahwa produk tersebut secara konsisten mempertahankan kemudahan servis (1.2) selama periode waktu tertentu atau waktu pengoperasian tertentu (4.1), sebagaimana berlaku

1.5 maintainability : pemeliharaan

fitur produk yang memfasilitasi pemeliharaan dan pemulihan kemudahan servis (1.2)

1.6 durability : daya tahan

fitur produk untuk mempertahankan kemudahan servis (1.2) sampai kondisi marginal (2.1) didekati, dengan sistem pemeliharaan dan perbaikan yang telah ditentukan digunakan

1.7 storageability : kemampuan penyimpanan

fitur produk untuk mempertahankan operasi bebas kegagalan (1.4), daya tahan (1.6) dan pemeliharaan (1.5) setelah penyimpanan dan transportasi yang tepat

1.8 reliability : keandalan

fitur produk yang mencirikan kemampuan untuk melakukan, dalam batas yang ditentukan, fungsi yang diperlukan dari operasi bebas kegagalan (1.4), daya tahan (1.6), rawatan (1.5), kemampuan penyimpanan (1.7) dan transportability, atau kombinasi dari fitur-fitur ini

2   Conditions : Kondisi

2.1 marginal condition : kondisi marginal

kondisi produk ketika penggunaan lebih lanjut untuk tujuannya tidak dapat ditoleransi atau tidak praktis, atau ketika tidak praktis untuk memulihkan kemampuan servis (1.2)

2.2 marginal condition criteria : kriteria kondisi marginal

kriteria atau seperangkat kriteria kondisi marginal (2.1) dari suatu produk, yang ditentukan dalam standar dan dokumentasi teknis dan desain

3   Defects, damages and failures : Kecacatan, kerusakan dan kegagalan

3.1 defect : cacat

ketidaksesuaian, eksplisit atau laten, dari suatu produk dengan persyaratan standar dan dokumentasi teknis dan desain, yang terjadi sebelum penggunaannya, selama pembuatan, atau perbaikan

3.2 damage : kerusakan

kondisi yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh suatu kejadian yang mengganggu kondisi baik produk

3.3 failure : kegagalan

peristiwa yang menyebabkan hilangnya atau berkurangnya daya layan nominal (1.2) produk, yaitu “lengkap” jika mengakibatkan tidak dapat diservisnya (1.3) produk, atau “sebagian” jika mengakibatkan berkurangnya daya layan

3.4 interruption : gangguan

kegagalan sementara tunggal (3.3) atau kerusakan (3.2), atau kegagalan atau kerusakan tunggal yang dapat dihilangkan dengan tindakan kecil oleh operator

3.5 failure criteria : kriteria kegagalan

kriteria atau serangkaian kriteria unserviceability (1.3) dari suatu produk, ditentukan dalam standar dan dokumentasi teknis dan desain

3.6 failure cause : penyebab kegagalan

fenomena, proses, peristiwa atau kondisi yang bertanggung jawab atas inisiasi kegagalan

3.7 failure effect : efek kegagalan

fenomena, proses, peristiwa atau kondisi yang disebabkan oleh inisiasi kegagalan

3.8 minor failure : kegagalan kecil

kegagalan (3.3) mengakibatkan efek yang tidak signifikan

3.9 major failure : kegagalan besar

kegagalan (3.3) mengakibatkan efek yang signifikan

3.10 critical failure : kegagalan kritis

kegagalan (3.3) yang membahayakan kehidupan manusia, kesehatan atau lingkungan, atau yang menyebabkan kerugian ekonomi yang besar;

Klausa 3.11 – 3.22

3.11 marginal failure : kegagalan marjinal

kegagalan (3.3) mengakibatkan transisi produk ke kondisi marginal (2.1)

3.12 primary failure : kegagalan utama

kegagalan (3.3) tidak disebabkan oleh kegagalan lain

3.13 secondary failure : kegagalan sekunder

kegagalan (3.3) yang disebabkan oleh kegagalan lain

3.14 sudden failure : kegagalan mendadak

kegagalan (3.3) ditandai dengan transisi tiba-tiba suatu produk ke kondisi tidak dapat diservis (1.3)

3.15 gradual failure : kegagalan bertahap

kegagalan (3.3) yang dihasilkan dari perubahan bertahap dari satu atau lebih kriteria

3.16 intermittent failure : kegagalan intermiten

kegagalan sementara berulang (3.3) dari satu dan sifat yang sama

3.17 explicit failure : kegagalan eksplisit

kegagalan (3.3) dapat dideteksi dengan metode dan sarana inspeksi, pemeriksaan atau pengujian reguler selama penyiapan produk untuk penggunaan atau selama penggunaannya untuk tujuan tersebut

3.18 latent failure : kegagalan laten

kegagalan (3.3) tidak terdeteksi dengan metode dan sarana inspeksi, pemeriksaan atau pengujian reguler, tetapi dapat terungkap selama pemeliharaan preventif (5.1)

3.19 design-error failure : kegagalan desain-kesalahan

kegagalan (3.3) dimulai sebagai akibat dari ketidaksempurnaan atau pelanggaran terhadap aturan dan standar perencanaan dan desain yang telah ditetapkan

3.20 manufacturing failure : kegagalan manufaktur

kegagalan (3.3) dimulai sebagai akibat dari ketidaksempurnaan atau pelanggaran proses manufaktur atau perbaikan yang ditetapkan (5.2)

3.21 misuse failure : kegagalan penyalahgunaan

kegagalan (3.3) dimulai sebagai akibat dari pelanggaran terhadap aturan dan kondisi pengoperasian dan pemeliharaan yang telah ditetapkan

3.22 early failure : kegagalan awal

kegagalan (3.3) dimulai pada tahap awal penggunaan sebagai akibat dari cacat laten (3.1) yang tidak terdeteksi dan tidak dihilangkan selama periode produk berjalan

4   Time concepts : Konsep waktu

4.1 operating time : waktu operasi

periode atau jumlah pekerjaan produk baik sebagai kuantitas analog (yaitu durasi kerja dalam jam, jarak tempuh, dll.) atau sebagai kuantitas integer (yaitu jumlah siklus kerja, mulai, dll.)

4.2 operating time to failure : waktu operasi hingga kegagalan

waktu pengoperasian (4.1) produk dari awal penggunaannya hingga kegagalan pertama (3.3)

4.3 operating time betweenfailures : waktu operasi antar kegagalan

waktu operasi (4.1) produk dari penyelesaian pemulihan kemampuan servis (1.2) setelah kegagalan (3.3) hingga kegagalan berikutnya

4.4 life : kehidupan

useful life : Hidup yang berguna

akumulasi waktu pengoperasian (4.1) produk dari awal penggunaannya atau dimulainya kembali produk yang sama setelah perbaikan (5.2) hingga permulaan kondisi marginal (2.1)

4,5 lifetime : seumur hidup

useful lifetime : berguna seumur hidup

periode penggunaan kalender produk dari awal penggunaannya atau dimulainya kembali produk yang sama setelah perbaikan (5.2) hingga transisi ke kondisi marjinal (2.1)

5   Maintenance and repair : Pemeliharaan dan perbaikan

5.1 maintenance : pemeliharaan

serangkaian prosedur untuk memastikan kemudahan servis (1.2) suatu produk

5.2 repair : memperbaiki

proses mengembalikan produk ke kemudahan servis (1.2)

5.3 repairable product : produk yang dapat diperbaiki

produk yang perbaikannya (5.2) praktis

5.4 nonrepairable product : produk yang tidak dapat diperbaiki

produk yang perbaikannya (5.2) tidak praktis

6   Measures of reliability : Ukuran keandalan

6.1 reliability index : indeks keandalan

karakteristik kuantitatif dari satu atau lebih fitur yang terdiri dari keandalan (1,8) produk

6.2 simple reliability index : indeks keandalan sederhana

indeks keandalan (6.1) yang mendefinisikan salah satu fitur yang terdiri dari keandalan (1.8) produk

6.3 integrated reliability index : indeks keandalan terintegrasi

indeks keandalan (6.1) yang dihasilkan dari menggabungkan dua atau lebih indeks keandalan sederhana

6.4 predicted reliability index : indeks keandalan yang diprediksi

indeks keandalan (6.1) ditentukan oleh perhitungan

6.5 assessed reliability index : indeks keandalan yang dinilai

indeks reliabilitas (6.1) ditentukan oleh hasil tes

6.6 observed reliability index : indeks keandalan yang diamati

indeks reliabilitas (6.1) ditentukan oleh data lapangan

7   Measures of failure-free operation : Tindakan operasi bebas kegagalan

7.1 survival probability : kemungkinan bertahan hidup

probabilitas bahwa produk tidak akan gagal dalam waktu operasi yang ditentukan (4.1)

7.2 γ-percentile operating time tofailure : -persentil waktu operasi untuk kegagalan

waktu operasi (4.1) di mana produk tidak akan gagal dengan -probabilitas yang dinyatakan sebagai persentase

7.3 mean operating time tofailure : rata-rata waktu operasi untuk kegagalan

ekspektasi matematis dari waktu pengoperasian produk (4.1) hingga kegagalan pertama (3.3)

7.4 mean operating time perfailure : berarti kegagalan waktu operasi

rasio akumulasi waktu operasi (4,1) dari produk yang dapat dipulihkan dengan ekspektasi matematis dari jumlah kegagalannya (3,3) selama akumulasi waktu operasi

8   Measures of durability : Ukuran daya tahan

8.1 γ-percentile life

akumulasi waktu operasi (4.1) selama produk tidak akan mencapai kondisi marjinal (2.1) dengan -probabilitas dinyatakan sebagai persentase

8.2 mean life

ekspektasi matematis dari masa manfaat (4.4)

8.3 γ-percentile lifetime

periode penggunaan kalender di mana produk tidak akan mencapai kondisi marjinal (2.1) dengan -probabilitas dinyatakan sebagai persentase

9   Measures of maintainability : Langkah-langkah pemeliharaan

9.1 mean time to restore : rata-rata waktu untuk pemulihan

ekspektasi matematis dari waktu yang diperlukan untuk memulihkan kemampuan servis (1.2) produk setelah kegagalan (3.3)

9.2 mean restoration man-hours : rata-rata jam kerja restorasi

ekspektasi matematis dari jumlah jam kerja yang diperlukan untuk memulihkan produk setelah kegagalan (3.3)

10   Measures of availability : Ukuran ketersediaan

10.1 availability factor : faktor ketersediaan

kemungkinan bahwa produk akan dapat digunakan setiap saat ketika penggunaannya untuk tujuan tersebut mungkin diperlukan

10.2 operational availability factor : faktor ketersediaan operasional

probabilitas bahwa produk akan dapat diservis setiap saat ketika penggunaannya untuk tujuan mungkin diperlukan dan sejak saat itu akan memiliki operasi bebas kegagalan (1.4) selama periode waktu tertentu

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar ISO 11994:1997.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment