Mengenal ELV Directive, standar akhir masa pakai kendaraan

ELV (End of Life Vehicles) Directive adalah Directive (Petunjuk) dari Uni Eropa yang membahas tentang akhir masa pakai atau end of life pada produk kendaraan otomotif.

Latar Belakang ELV Directive

Dikutip dari wikipedia, bahwa setiap tahun jumlah kendaraan bermotor yang telah mencapai akhir masa pakai dapat menghasilkan sekitar 8 hingga 9 juta ton sampah di Uni Eropa.

Oleh karena itu, Komisi Eropa pada tahun 1997 mengadopsi Proposal untuk Directive yang ditujukan untuk mengatasi masalah ini.

Uni Eropa (UE) atau European Union (EU) adalah organisasi internasional yang beranggotakan berbagai negara di Eropa, yang berperan dalam pengelolaan standar dan standardisasi terkait wilayah Eropa.

Lebih jelas mengenai Uni Eropa dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com sebagai berikut :

Directive mengenai limbah dari Uni Eropa yang pertama diperkenalkan oleh Komisi Uni Eropa adalah End-of Life Vehicle 2000/53/EC.

Dimana directive ini memperkenalkan konsepExtended producer responsibility atau tanggung jawab produsen yang diperpanjang.

Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dari kendaraan yang habis masa pakainya.

Ruang Lingkup

Scope atau ruang lingkup dari directive tersebut, mencakup kendaraan sebagai berikut :

  • Mobil penumpang yang diklasifikasikan sebagai M1,
  • Kendaraan niaga ringan yang diklasifikasikan sebagai N1 (Definisi untuk M1 dan N1 di dalam Regulation (EU) 2018/858 on the approval and market surveillance of motor vehicles and their trailers (Regulasi tentang persetujuan dan pengawasan pasar kendaraan bermotor dan trailernya),
  • Motor roda tiga kendaraan seperti yang didefinisikan dalam Directive 92/61/EEC tetapi tidak termasuk becak motor (motor tricycles).

Dalam bab pertanyaan yang sering diajukan, ELV Guidance Document (Dokumen Panduan ELV) menjelaskan bahwa karavan bermotor termasuk dalam cakupannya.

Sedangkan kendaraan lain yang tidak tercakup dalam Petunjuk ELV, adalah seperti :

  • Bus dengan lebih dari 9 kursi,
  • sepeda motor,
  • kendaraan komersial untuk pengangkutan barang dengan massa maksimum lebih dari 3,5 ton,
  • trailer
  • kendaraan lain (misalnya kereta api, kapal dan pesawat terbang)

Tujuan ELV Directive

Directive tersebut mencakup aspek-aspek sepanjang siklus hidup (life cycle ) dari kendaraan serta aspek-aspek yang terkait dengan operasi perawatan.

Oleh karena itu, tujuannya adalah :

  • mencegah penggunaan logam berat tertentu seperti : kadmium, timbal, merkuri dan kromium heksavalen,
  • pengumpulan kendaraan di fasilitas perawatan yang sesuai,
  • de-polusi cairan dan komponen tertentu,
  • pengkodean dan/atau informasi tentang suku cadang dan komponen
  • memastikan informasi untuk konsumen dan organisasi perawatan
  • mencapai target kinerja penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan

Dengan target yang ditetapkan tersebut, directive tersebut melibatkan 4 pemangku kepentingan utama (major stakeholder), yakni :

  • Produsen,
  • Industri daur ulang (recycling industry),
  • Pemegang terakhir (last holder),
  • dan Pihak berwenang (authorities)

Masing-masing pemangku kepentingan utama diatas memiliki tanggung jawab dalam bidang yang terkait.

Peraturan mengenai sampah di masyarakat

Aturan mengenai sampah di masyarakat  atau Community waste legislation juga diatur, karena limbah (waste) telah menjadi bagian penting dari kebijakan Uni Eropa.

Kerangka peraturan dan arahan yang berbeda diterbitkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengelolaan limbah di negara-negara Uni Eropa dan EFTA.

EFTA adalah Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa yang dibentuk untuk negara Eropa yang tidak bergabung dengan Komunitas Ekonomi Eropa (EEC).

Secara akronim bahasa, EFTA merupakan singkatan dalam bahasa inggris dari istilah “European Free Trade Association”.

Lebih jelas mengenai EFTA dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com sebagai berikut :

Kebijakan dari Uni Eropa dapat dibagi lagi ke dalam peraturan terkait produk seperti :

  • ELV Directive
  • WEEE Directive
  • Battery Directive
  • General waste legislation (undang-undang limbah umum) seperti : Framework Directive or Waste Shipment Regulation (Pedoman Kerangka Kerja Limbah atau Peraturan Pengiriman Limbah),
  • undang-undang terkait pengolahan, seperti : Landfill Directive (Arahan TPA), Incineration Directive (Arahan Insinerasi).
  • Peraturan limbah terkait produk berada di bawah peraturan limbah umum.

Prinsip penting dari regulasi khusus produk adalah setiap produk tertentu tidak dapat berada di bawah yurisdiksi dua arahan terpisah pada saat yang bersamaan.

Jadi directive atau arahan tersebut harus terpisah, misalnya :

  • Baterai asam timbal dalam kendaraan yang masa pakainya berakhir tercakup dalam ELV Directive (Petunjuk ELV),
  • Sedangkan baterai timbal-asam yang menjadi bagian pengganti selama masa pakai kendaraan tunduk pada Battery Directive (Petunjuk Baterai).

Pelaksanaan ELV Directive

Sebagian besar kebijakan lingkungan Uni Eropa didasarkan pada berbagai directive, yang hanya merupakan persyaratan minimum.

Hal ini memungkinkan adaptasi terhadap persyaratan peraturan dan sistem negara-negara anggota Eropa.

Oleh karena itu, transposisi yang dilakukan mungkin sedikit berbeda dari negara ke negara di seluruh Eropa.

Setelah negara anggota tertentu telah membuat suatu hukum di tingkat nasional mereka, maka mereka akan memberi tahu ke Komisi UE (European Comission) tentang peraturan tersebut.

Jika suatu negara anggota melanggar ketentuan dalam transkripsi nasionalnya, maka Komisi UE dapat meminta otoritas di negara anggota tersebut untuk :

  • Membuat perubahan yang diperlukan.
  • Bahkan bisa menerbitkan prosedur pelanggaran terhadap negara.

Negara-negara anggota harus menerapkan arahan dalam dua langkah yaitu :

  • Pertama, hanya kendaraan yang terdaftar setelah 1 Juli 2002, berada di bawah tanggung jawab produsen yang diperluas.
  • Kedua, pada 1 Januari 2007 mencakup semua kendaraan yang pernah diperkenalkan oleh produsen tertentu di pasar.

Dengan adanya laporan implementasi secara berkala, Komisi UE dapat mengawasi implementasi yang benar dari ELV Directive di pasar Uni Eropa.

Pada tahun 2018, Komisi Uni Eropa menerbitkan studi Assessment of ELV Directive dengan penekanan pada kendaraan akhir masa pakai yang tidak diketahui keberadaannya.

Studi ini menunjukkan bahwa :

  • Setiap tahun keberadaan 3 hingga 4 juta ELV di seluruh UE tidak diketahui
  • dan bahwa ketentuan dalam arahan ELV tidak cukup untuk memantau kinerja masing-masing negara anggota.

Selain itu, studi ini juga mengusulkan dan menilai sejumlah opsi untuk meningkatkan ketentuan hukum dari arahan ELV.

Definisi ELV

Menurut definisi yang ditetapkan dalam Waste Framework Directive (Pedoman Kerangka Kerja Limbah) yaitu :

  • Keinginan pelanggan diutamakan dalam menetapkan kendaraan tertentu sebagai kendaraan akhir masa pakai.
  • Namun di dalam kasus tertentu, kondisi kendaraan juga dapat dijadikan seagai penetapan akhir masa pakainya.

Menurut Waste Shipment Regulation (Peraturan Pengiriman Limbah), kendaraan tersebut tidak boleh diekspor ke luar Uni Eropa.

Namun pada saat ini karena adanya peningkatan harga material, maka kendaraan akhir masa pakai dapat  dianggap sebagai sumber daya berupa material daripada dijadikan sebagai limbah.

Pada umumnya, suatu kendaraan terbuat dari sekitar 75% dari logam, baik yang mengandung besi maupun tidak mengandung besi.

 Sisa 25% dari berat kendaraan, dihasilkan dari : ban, cairan dan bahan kompon lainnya.

Elemen dari ELV Directive

Pencegahan

Konsep prevention atau pencegahan ini didasarkan pada 4 pilar yaitu :

  1. Tujuannya adalah pengurangan zat berbahaya dalam kendaraan untuk meminimalkan terlepas atau bocor ke lingkungan.
  2. Kendaraan harus dirancang untuk memfasilitasi pembongkaran yang tepat dan memungkinkan komponen dan bahan untuk digunakan kembali, didaur ulang dan atau dipulihkan.
  3. Produsen (baik kendaraan maupun komponen) harus meningkatkan permintaan bahan daur ulang.
  4. Bahan tertentu (timbal, merkuri, kadmium, kromium heksavalen) dilarang, kecuali untuk beberapa aplikasi dengan tanggal penghentian yang ditentukan. Pengecualian ini dicantumkan di dalam Lampiran II Petunjuk ELV.

Lampiran II direvisi secara teratur untuk memperhitungkan perkembangan teknis baru yang membuat bahan tertentu dalam aplikasi tertentu :

  • Tidak lagi diperlukan
  • atau memungkinkan pengurangan ambang batas.

Hal ini dilakukan karena perubahan atau perkembangan teknologi dari masa ke masa, hingga saat ini sudah dilakukan 5 revisi dengan revisi 6 sudah dalam tahap persiapan.

Pengkodean bahan (Material coding)

Bahan dan komponen yang perlu diberi kode untuk memudahkan identifikasi oleh fasilitas pengolahan adalah yang :

  • Masuk klasifikasi berbahaya dan karenanya tidak boleh dilepaskan ke lingkungan
  • atau harus dibongkar untuk memfasilitasi daur ulang,.

Tatacara penandaan diterapkan dengan mengacu pada standar ISO yang terkenal atau diakui semua pihak.

Kewajiban perawatan (Treatment obligation)

Seiring dengan munculnya ELV Directive, maka diadakan persyaratan sebagaimana yang disusun dalam Lampiran I pada ELV Directive yaitu :

Persyaratan untuk perawatan fisik kendaraan dan prasyarat yang ada di mana-mana untuk fasilitas perawatan diperkenalkan.

Lampiran I tersebut, menjelaskan mengenai persyaratan teknis minimum yang harus dipatuhi oleh setiap fasilitas perawatan.

Standar ini ditujukan pada bangunan dan instalasi yang terutama dirancang untuk menghindari pelepasan cairan ke tanah.

Bagian kedua meliputi prosedur perawatan fisik.

Lampiran I membedakan antara operasi untuk pengurangan polusi dan operasi pengolahan untuk mempromosikan daur ulang, yaitu :

  • Pertama, mewajibkan fasilitas perawatan untuk mengalirkan ELV dari semua cairan, untuk menghilangkan komponen yang ditandai sebagai berbahaya, misalnya pada komponen yang diidentifikasi mengandung merkuri, dan komponen yang mudah meledak,seperti : tensioner sabuk pengaman atau kantong udara.
  • Kedua, mengamanatkan penghapusan komponen tertentu misalnya catalytic converter, ban, kaca serta bagian logam lainnya yang mengandung tembaga, aluminium atau magnesium dan komponen plastik besar jika bahan ini tidak dipisahkan dalam proses penghancuran.

Sistem pengumpulan (Collection systems)

Bagi konsumen, fokus utama Arahan ELV adalah mengeai tanggung jawab produsen mana pun untuk mengambil kembali kendaraan yang telah diperkenalkannya ke pasar.

Kewajiban tersebut tidak mengamanatkan produsen untuk secara fisik melakukannya sendiri.

Hal ini dapat dilakukan dengan suatu jaringan yang dapat dibentuk oleh produsen dari berbagai perusahaan pengolahan atau dengan bergabung dalam sistem kolektif.

Sistem pengumpulan tersebut harus memenuhi kriteria cakupan wilayah yang memadai, biasanya ditafsirkan dalam radius 50 km di sekitar fasilitas pengambilan kembali.

Diperlukan mandat umum untuk mengatur pengambilan kembali tanpa biaya kepada pemilik terakhir ELV, namun ada 2 kemungkinan perkecualian.

Jika kendaraan tersebut kekurangan komponen penting atau mengandung limbah, fasilitas yang mengambil kembali kendaraan tersebut diperbolehkan untuk menagih pemegang terakhir.

Pabrikan kendaraan telah menetapkan sistem pengumpulan yang sesuai di semua pasar di negara-negara UE dan EFTA.

Beberapa pasar menyukai sistem kolektif, dan ada pula pasar lain yang telah memutuskan untuk mengizinkan skema marque sendiri.

Yang pertama dicirikan oleh satu perusahaan yang mengorganisir jaringan pengumpulan atas nama anggotanya, biasanya produsen.

Kemudian diatur oleh produsen secara langsung melalui hubungan dan kontrak bilateral.

Sistem kolektif sering kali berjalan seiring dengan deposit yang diberikan oleh pemilik pertama kendaraan, sebagai jaminan yang akan dibayarkan ketika kendaraan tersebut dikembalikan ke fasilitas perawatan bersertifikat pada akhir masa pakainya.

Alternatif lainnya adalah sistem pendanaan yang mengharuskan pemilik pertama atau produsen untuk membayar sejumlah uang.

Uang dana tidak ditujukan untuk pengembalian kendaraan, tetapi digunakan untuk membiayai proyek daur ulang lainnya atau dimasukkan dalam anggaran pemerintah.

Informasi Tambahan

Daur ulang kendaraan di bawah kerangka hukum yang ketat seperti itu membutuhkan komunikasi yang konstan dan gamblang kepada para pemangku kepentingan.

  • Ada beberapa otoritas lingkungan nasional yang menuntut umpan balik tentang cakupan wilayah yang dicapai. Kinerja yang kurang baik akan segera diberitahukan dengan permintaan untuk mengatasi wilayah yang kurang baik tersebut.
  • Kelompok kedua menyangkut pelanggan yang ingin mengetahui tentang fasilitas pengambilan kembali terdekat untuk pengiriman kendaraan akhir masa pakainya atau tertarik dengan kepatuhan lingkungan produsen atau ingin belajar tentang proses dan solusi daur ulang kendaraan. Produsen kendaraan atau perusahaan pengimpor membuat informasi ini tersedia di halaman web mereka.
  • Terakhir, elemen informasi penting diberikan kepada fasilitas perawatan. Sebagai arahan yang bertujuan untuk pencegahan limbah, fasilitas pengolahan perlu memiliki pengetahuan tentang komponen yang mereka perlukan untuk dipisahkan dari kendaraan untuk memenuhi bagian mereka dalam proses. Oleh karena itu industri otomotif memberikan informasi tersebut tanpa biaya ke fasilitas perawatan.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai ELV Directive, standar akhir masa pakai kendaraan.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment