Mengenal metode standar Poka Yoke

Poka Yoke adalah metode standar dari Toyota Production System untuk mencegah terjadinya kesalahan sederhana yang disebabkan oleh manusia atau human error.

Toyota Production System (TPS) adalah suatu standar sistem manajemen yang mengatur manufaktur dan logistik yang dikembangkan oleh produsen mobil toyota.

Lebih jelas mengenai Toyota Production System dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Pengertian Poka Yoke

Kata “Poka-Yoke” berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah mencegah kesalahan sederhana yang disebabkan karena  kecerobohan dari tenaga kerja atau dari sisi manusia.

Ceroboh adalah sikap tidak hati-hati yang dilakukan manusia pada kondisi tertentu.

Berikut adalah arti dari istilah Poka-Yoke dari segi bahasa :

  • Poka  = Poka Misu (間違)= Kesalahan yang disebabkan karena  kecerobohan (Careless Mistakes)
  • Yoke = Yokeru (避ける) = Menghindari (avoid)

Jadi secara sederhana, Poka-Yoke kurang lebih berarti : alat untuk menghindari kesalahan.

Dalam literatur barat, konsep Poka-Yoke ini dikenal sebagai mistake proofing atau idiot proofing atau fool proofing.

Poka-Yoke sendiri lebih dipandang sebagai suatu konsep, ketimbang sebuah prosedur.

Oleh karena itu penerapannya dimulai dari apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kesalahan di area kerja.

Jadi, bukan sebagai langkah-demi-langkah bagaimana melakukan suatu pekerjaan seperti layaknya prosedur atau instruksi kerja.

Poka-Yoke akan berfungsi dengan optimal saat digunakan dalam mencegah terjadinya kesalahan, bukan pada penemuan adanya kesalahan.

Sifat manusia

Menurut konsep Poka-Yoke, manusia memiliki sifat dasar untuk cenderung berbuat salah, bisa karena lupa atau bisa jadi karena sebab lainnya.

Berikut adalah contoh sifat manusia yang bisa menyebabkan terjadinya kesalahan (Human Error) sederhana yaitu seperti :

  • Lupa
  • Kelelahan tubuh maupun pikiran
  • Tidak atau kurang konsentrasi dalam bekerja
  • Tidak mematuhi aturan atau prosedur standar yang telah ditetapkan
  • Salah dalam melakukan identifikasi kerja
  • Adanya kesalahpahaman
  • Terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan
  • Ketidaktelitian
  • Kurangnya pelatihan di bidang kerja yang dilakukan
  • Adanya unsur kesengajaan karena alasan tertentu
  • Dan lain sebagainya

Adanya pekerja yang melakukan berbagai kesalahan diatas akan menyebabkan berbagai masalah, contohnya adalah seperti berikut :

  • Kerusakan produk
  • Salah pasang komponen produk
  • Pengukuran tidak sesuai atau hasil pengukuran yang berbeda-beda
  • Pemasangan komponen produk yang tidak sesuai, seperti : terbalik, kelebihan, dan lainnya
  • Kondisi produk yang tidak sesuai, seperti : kotor, kurang lengkap, dan lainnya

Oleh karena itu tenaga kerja yang juga memiliki sifat manusiawi tersebut perlu dibantu dengan sebuah metode standar kerja yang bernama Poka-Yoke.

Caranya adalah dengan mencegahnya langsung dari akar penyebab kesalahan (root cause) dan menarik perhatian khusus pada suatu metode kerja.

Sehingga kemungkinan untuk membuat kesalahan pada suatu pekerjaan dapat dihilangkan atau setidaknya dikurangi.

Istilah lain

Di berbagai negara bisa jadi ada sebutan lain untuk Poka-Yoke, berikut adalah beberapa istilah lain yang maknanya sama :

  • Mistake Proofing
  • Fool Proof
  • Error Proofing
  • Fail Safe

Penerapan Poka Yoke

Didalam penerapan Poka-Yoke, terdapat berbagai konsep yang telah disusun untuk mendukung keberhasilan penerapannya, berikut kami jelaskan satu persatu.

Pendekatan Konsep Poka Yoke

Didalam penerapan nya, secara umum terdapat 2 pendekatan pada konsep Poka-Yoke, yaitu :

Prevent Mistakes

Pendekatan “Prevent Mistakes” adalah pendekatan untuk mencegah terjadinya kesalahan sebelum kesalahan atau permasalahan kualitas tersebut benar-benar terjadi.

Metode yang banyak digunakan untuk pendekatan Prevent Mistakes adalah seperti :

  • Control Method : Metode Pengawasan
  • Warning Method : Metode Peringatan

Detect Mistakes

Sebaliknya, pendekatan “Detect Mistakes” adalah pendekatan yang dilakukan setelah kesalahan atau permasalahan kualitas telah terlanjur terjadi.

Metode yang umum dipakai dalam pendekatan Detect Mistakes adalah berikut :

  • Contact Method
  • Fixed Value Method
  • Motion Step Method.

Desain Poka Yoke

Dalam desain, ada konsep yang dinamakan dengan “Tiga Fungsi dasar dari Poka-Yoke” konsep tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  • Control, yaitu fungsi pengawasan atau pengendalian proses untuk mencegah kesalahan atau kerusakan mengalir atau berlanjut ke proses berikutnya.
  • Shutdown, adalah kondisi untuk berhenti melakukan pekerjaan jika terdeteksi adanya kesalahan atau kerusakan.
  • Warning, artinya fungsi yang memberikan peringatan jika terdapat kondisi ketidaknormalan, kesalahan atau kerusakan.

Persiapan Penerapan Poka Yoke

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyiapkan penerapan metode Poka-Yoke :

  1. Jelaskan bentuk kerusakan atau potensi kerusakan yang akan dicari solusinya, jika perlu buat data ratio atau persentase kerusakan atau masalah yang telah terjadi.
  2. Lakukan identifikasi di proses manakah terjadinya kerusakan tersebut.
  3. Tuliskan secara jelas dan rinci langkah kerja pada proses yang akan dilakukan analisa.
  4. Identifikasi setiap langkah kerja atau kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kesalahan kerja seperti : lingkungan, alat pengukuran dan peralatan kerja. Jika perlu gunakan metode penyelesaian masalah seperti 5 Why (5 mengapa) atau brainstoming untuk menemukan akar penyebab masalah (root cause).
  5. Cari ide untuk memuat konsep atau peralatan Poka-Yoke seperti apa yang akan digubakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Lakukan benchmarking atau melihat contoh-contoh Poka-Yoke yang sudah ada untuk mendapatkan ide baru.
  6. Lakukan evaluasi keefektifan setelah menyelesaikan penerapan peralatan Poka-Yoke, jika perlu perbaiki atau sempurnakan lagi metode Poka-Yoke yang sudah dibuat.

Contoh Penerapan Poka Yoke  

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Poka-Yoke yang sudah pernah dibuat aik di dunia industri maupun di kehidupan sehari-hari :

  • Kunci kendaraan baik motor maupun mobil yang didesain sedemikian rupa sehingga pengemudi tidak bisa melepaskan kunci sebelum kunci pada posisi ‘OFF’.
  • Konektor USB pada Komputer dibuat dengan ujung yang tidak dapat dimasukan secara terbalik.
  • Kartu SIM pada telepon genggam, pada salah satu ujungnya dibuat ada sudut sehingga pemasangannya tidak bisa tertukar atau terbalik.
  • Breaker di meteran Listrik akan mematikan diri secara otomatis, jika penggunaan beban listrik erlebih atau jika terjadi hubungan singkat pada listrik (short circuit).
  • Terdapat fitur koreksi otomatis pada ejaan bahasa ketika mengetik menggunakan software Microsoft Word untuk menghindari salah penulisan (auto correction).
  • Alarm mobil yang berbunyi saat bergerak untuk parkir mundur.
  • Pintu Lift yang dibuat untuk tidak bisa dibuka saat Lift tersebut bergerak.
  • Pengunaan check list (daftar pemeriksaan) dalam penyelesaian tugas yang telah dikerjakan.
  • Konektor mesin yang berwarna-warni, untuk mencegah salah pilih Konektor.
  • Pemakaian Sensor dalam line produksi manufaktur.
  • Plug Listrik menggunakan 3 pin untuk mencegah salah pemasangan pada stop contact listrik.
  • Menggunakan Pin Panduan dalam pemasangan komponen produksi.
  • Menggunakan Template atau Jig ,untuk menghindari salah lokasi saat pemasangan komponen.
  • Memberikan Signal (alarm) dengan sensor suhu, jika suhu timah dalam solder mesin menurun melebihi standar minimum.

Pengguna Poka Yoke

Didalam perusahaan industri, sudah seharusnya bahwa setiap orang atau karyawan dapat mempraktekkan Poka-Yoke di area kerja masing-masing,

Karena perangkat Poka-Yoke seharusnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Dapat digunakan oleh semua orang atau karyawan
  • Mudah dipasang
  • Tidak memerlukan perhatian terus-menerus dari operator
  • Murah
  • Dapat memberikan umpan-balik atau tindakan korektif atau perbaikan dan juga pencegahan secara cepat dan tepat.

Manfaat Poka Yoke

Ada berbagai manfaat yang dapat dipetik dari penerapan Poka-Yoke yang bisa dilihat dari berbagai sisi, seperti :

Manfaat bagi karyawan

Dalam dunia industri, banyak terjadi masalah yang penyebabnya adalah dari sisi manusia atau human error.

Hal ini selain berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, juga memberi efek psikologis bagi karyawan yang melakukannya tanpa sengaja.

Dengan adanya keputusan human error, tentunya pekerja akan dianggap sumber masalah yang pada akhirnya mempengaruhi psikologinya seperti turunnya semangat kerja.

Oleh karena itu, metode Poka-Yoke dapat menjadi solusi pencegah kesalahan sebelum benar-benar terjadi.

Manfaat bagi perusahaan

  • Dapat menghemat tenaga kerja untuk melakukan pemeriksaan atau inspeksi produk karena sudah digantikan dengan sistem pencegahan melalui Poka-Yoke.
  • Serta mengurangi produk cacat atau defect yang keluar dari proses produksi, dengan demikian juga akan meningkatkan kualitas produksi secara keseluruhan.

Dari menfaat diatas dapat disimpulkan bahwa Poka-Yoke dapat mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan, sekalius meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Sejarah Metode Standar Poka Yoke

Konsep Paka Yoke ini pertama diperkenalkan sekitar tahun 1960-an oleh Shigeo Shingo, metode ini diadopsi kedalam Toyota Production System (lean manufacturing).

Shigeo Shingo adalah seorang insinyur di Matsushita manufacturing, yang merupakan bagian dari Toyota Production System.

Pada awalnya, metode ini bernama baka-yoke yang artinya “fool-proofing” atau “idiot-proofing”, namun kemudian diubah menjadi poka-yoke.

Hal ini karena nama sebelumnya memiliki arti yang kurang halus atau kurang pantas, yaitu “menghindari ketololan”, jadi kemudian diperhalus menjadi “poka-yoke”.

Poka-yoke dari Shigeo Shingo terbagi menjadi tiga jenis metode, yaitu:

  • Metode Kontak: poka-yoke dilakukan dengan cara menganalisa dan mengindentifikasi bentuk produk, ukuran, warna dan ciri fisik lainnya dari produk.
  • Metode Nilai-Tetap (fixed-value atau constant number): poka-yoke dilakukan dengan cara memastikan apakah beberapa gerakan dan aktifitas yang perlu dilakukan telah dilakukan dengan baik. Metode ini akan memperingatkan operator jika mereka belum melakukan hal yang diperlukan tersebut.
  • Metode Tahap-Gerak (sequence): poka-yoke dilakukan dengan memastikan bahwa seluruh proses yang diperlukan telah dijalankan dengan baik.

Poka-yoke sebenarnya lebih berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan dan bukan untuk menemukan kesalahan yang sudah terjadi.

Hal ini misalnya terjadi pada kelalaian operator yang dikarenakan kelelahan atau kejenuhan, jadi Poka-yoke berguna untuk menyediakan solusi pencegahan kesalahan tersebut.

Shingo memahami bahwa dalam setiap proses manufaktur, kesalahan mungkin tidak dapat dihindari.

Namun kesalahan sederhana dapat dicegah atau diidentifikasi secara cepat sehingga cacat produk dapat dihindari, dengan cara menjalankan poka-yoke.

Dengan menghilangkan root-cause dari kesalahan dan cacat produk, maka biaya karena kesalahan dan cacat yang harus dikeluarkan perusahaan akan berkurang.

Metode Standar lain

Metode Poka-Yoke ini juga merupakan salah satu alat untuk peningkatan kualitas (quality tools) standar didalam metode populer lainnya seperti :

  • Metodologi Six Sigma
  • Strategi Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) didalam Lean Manufacturing.

Lebih jelas mengenai Six Sigma, Quality Assurance dan Lean Manufacturing dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Mengenal metode standar Poka Yoke.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment