Mengenal Tokoh Standar Manufaktur Shigeo Shingo

Shigeo Shingo adalah seorang insinyur industri Jepang dan pakar ahli manufaktur di abad 20, yang merumuskan standar metode SMED, Poka Yoke, Toyota Production System.

Dia memberi pengaruh pada sektor industri produktif terutama manufaktur, berkat berbagai standar sistem yang telah dibuatnya.

Berkat pengembangan konsep yang berkontribusi pada peningkatan operasional di perusahaan Jepang dan internasional sepanjang abad 20.

Sekilas mengenai Shigeo Shingo

Shigeo Shingo dituliskan dalam tulisan bahasa jepang yaitu 新 郷 重 夫 atau Shingō Shigeo, dengan nama lain adalah Shingō dai-sensei.

Shingo dianggap sebagai pemimpin dunia dalam teori dan praktik industri dan manufaktur.

Pekerjaan utamanya adalah seorang trainer dan konsultan manajemen di bidang Teknik Industri dan Manajemen bisnis.

Ia tumbuh dan mengembangkan karirnya di Jepang, kemudian menjadi profesional yang berpengaruh di Amerika Serikat.

Shingo berkontribusi pada pembentukan beberapa aspek filosofi manajemen yang dikenal sebagai Toyota Production System (TPS).

Shingo diakui untuk keberadaan dan penerapan Toyota Production System, yang telah membuat operasional produksi yang lebih sederhana dan efisien.

Dia juga dianggap sebagai kontributor konsep dasar Toyota Production System, seperti :

  • Just in time,
  • “pull” production system.

Toyota Production System dibuat oleh Toyota dan Taiichi Ohno, yang menjadi basis logis dan praktis yang kuat untuk lean production dan pendekatan manajemen lean thinking.

Sistem tersebut dikembangkan dan diterapkan di Jepang sejak 1950-an dan kemudian diterapkan di sejumlah besar perusahaan di dunia.

Standar metode lain yang dihasilkan dari pemikirannya adalah seperti :

  • SMED
  • P-Course
  • Toyota Production System

Dia juga merupakan seorang ahli teori inovasi penting yang terkait dengan teknik Industri, seperti :

  • Poka-yoke
  • Zero Quality Control

Selain di bidang manufaktur, ternyata pemikiran Shingo juga mempengaruhi bidang selain manufaktur, misalnya mengenai konsep :

  • SMED,
  • mistake-proofing atau pemeriksaan kesalahan,
  • zero quality control, yang dapat menghilangkan ketergantungan produksi pada pemeriksaan akhir produk.

Berbagai standar tersebut telah diterapkan dalam ilmu rekayasa proses penjualan (sales process engineering).

Sejarah Kehidupan Shigeo Shingo

Kelahiran

Shingo terlahir pada tahun 1909 di Saga City, Jepang dan meninggal pada tahun 1990 di Tokyo, Jepang.

Pendidikan

Ia telah menempuh pendidikan di :

  • Sekolah Menengah Teknik yaitu : Saga Technical High School, dimana ia pertama kali bertemu dengan konsep-konsep seputar Organisasi Buruh Ilmiah, yang dikembangkan oleh insinyur Amerika Frederick Taylor.
  • Perguruan Tinggi Teknis Yamanashi  yaitu : Yamanashi Technical College, pada 1930 dia lulus sebagai insinyur.

Awal Bekerja

Shingo memulai pengalaman kerja profesionalnya bekerja sebagai teknisi untuk perusahaan kereta api di Taipei.

Hingga akhir masa Perang Dunia II di tahun 1945, ia telah bekerja sebagai teknisi spesialis fusi di perusahaan kereta api tersebut.

Selama masa ini, Shingo mulai mengamati dinamika operasional dari berbagai tahap pekerjaan serta bagaimana efisiensi para pekerjanya.

Ia mencoba memahami kemampuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan efisiensi proses operasi industri.

Menggali lagi mengenai konsep-konsep Taylor, yang diterapkan dalam dasar-dasar manajemen ilmiah dan dalam organisasi dan manajemen aliran operasi.

Selama lebih dari satu dekade kemudian, Shingo dipindahkan ke pabrik amunisi di Yokohama.

Dia melakukan analisis dan mempelajari kondisi operasi, kemudian secara praktis menerapkan konsep aliran operasi di salah satu tahap pembuatan torpedo.

Disana ia berhasil meningkatkan produktivitas secara eksponensial.

Konsultan Proses Produksi

Pada akhir Perang Dunia Kedua, Shingo mulai bekerja dengan Asosiasi Manajemen Jepang atau Japan Management Association (JMA 日本 能 率 協会) di Tokyo.

Di mana ia menjadi konsultan dan penasihat dalam peningkatan administrasi dan manajemen proses produksi di pabrik dan industri.

Hingga pertengahan 1950-an, Shingo memberi saran dan menerapkan konsepnya di lebih dari 300 perusahaan.

Disana ia menjadi seorang konsultan dengan fokus pada usaha untuk meningkatkan manajemen pabrik, seperti di :

  • Toyo Ind. (yang sekarang namanya dirubah menjadi Mazda), pada tahun 1950.
  • Mitsubishi Heavy Industries di Hiroshima, pada tahun 1957

Sejak tahun 1947, Shingo telah terlibat dalam pelatihan atau training untuk ribuan orang di seluruh Jepang.

Mereka mengikuti kursus Shingo tentang teknik dasar analisis dan peningkatan kegiatan operasional di pabrik, seperti : P-Course atau Production Course.

Bekerja di Toyota

Mulai bekerja dengan Toyota dari tahun 1969, setelah melalui pengalaman sukses bersama dengan perusahaan-perusahaan seperti Toyo dan Mitsubishi selama tahun 50-an.

Fungsi awal Shingo di Toyota adalah untuk mengurangi waktu produksi pada tahap set-up, yang membutuhkan banyak waktu karena kesalahan manusia dan mekanik.

Dengan fokus untuk pengurangan waktu set-up (pergantian dies) mesin pres, dimana dia membuat suatu teknik perumusan berdasarkan analisis operasional.

Teknik tersebut dapat mempersingkat waktu set-up dari 1 atau 2 jam hingga setengah hari menjadi pengaturan yang lebih cepat, yaitu pergantian dies hanya dalam beberapa menit saja.

Metode tersebut dikenal sebagai Single Minute Exchange of Die, atau disingkat menjadi SMED.

Insinyur mengembangkan teknik melalui analisis operasional yang memungkinkan untuk mengurangi waktu produksi.

Shingo mengembangkan sistem yang meminimalkan kesalahan manusia dan memberikan kualitas pada mesin untuk perakitan yang tepat.

Keefektifan konsep dan aplikasinya mengantarkan Shingo ke Amerika Serikat, berkat bantuan seorang Amerika yang juga menerjemahkan artikel dan bukunya ke dalam bahasa Inggris.

Bersama-sama mereka membawa gagasan Shingo ke Barat untuk pertama kalinya melalui konsultasi pribadi.

Konsultan untuk Industri Barat

Shingo mungkin lebih dikenal di Barat daripada di Jepang, setelah pertemuannya dengan seorang pengusaha Amerika dan pendiri Productivity Inc. yang bernama Norman Bodek.

Bodek pergi ke Jepang pada tahun 1981 untuk belajar mengenai Toyota Production System.

Ia menemukan buku yang ditulis oleh Shingō , sebagai konsultan eksternal yang telah mengajar kursus teknik Industri di Toyota sejak 1955.

Shingo telah menulis Study of the Toyota Production System dalam bahasa Jepang dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1980.

Bodek membawa sebanyak mungkin salinan dari buku tersebut ke Amerika Serikat, kemudian menerjemahkan buku-buku Shingo yang lain ke dalam bahasa Inggris.

Kemudian, Bodek juga membawa serta Shingo ke AS dan mendirikan suatu konsultan mengenai western lean manufacturing yang pertama kali dengan bantuan Shingo.

Pada tahun 1988, Jon M. Huntsman School of Business di Utah State University memberi penghargaan kepada Dr. Shingo atas pencapaiannya seumur hidup.

Mereka juga mendirikan Shingo Prize for Operational Excellence atas : recognizes world-class, lean organizations dan operational excellence

Buku karya Shigeo Shingo

Shingo adalah penulis berbagai publikasi, berbagai penghargaan diberikan atas namanya untuk inovasi operasional terbaik di bidang industri dan produktif.

Berikut adalah buku-buku karya Shigeo Shingo :

  • A Study of the Toyota Production System, Productivity Press, 1981 (in Japanese), 1989 (in English), ISBN 0-915299-17-8
  • A Revolution in Manufacturing: The Smed System, Productivity Press, 1985 (in English), ISBN 0-915299-03-8
  • Shigeo Shingo: Modern Approaches to Manufacturing Improvement: The Shingo System, Productivity Press, 1990 (in English), ISBN 0-915299-64-X
  • Quick Changeover for Operators: The SMED System, Productivity Press, 1996 (in English), ISBN 1-56327-125-7
  • The Sayings of Shigeo Shingo: Key Strategies for Plant Improvement, Productivity Press, 1987 (in English), ISBN 0-915299-15-1
  • Zero Quality Control: Source Inspection and the Poka-Yoke System, Productivity Press, 1986 (in English), ISBN 0-915299-07-0
  • Non-Stock Production: The Shingo System for Continuous Improvement, Productivity Press, 1988 (in English), ISBN 0-915299-30-5
  • Mistake-Proofing for Operators: The ZQC System, Productivity Press, 1997 (in English), ISBN 1-56327-127-3
  • The Shingo Production Management System: Improving Process Functions (Manufacturing & Production), Productivity Press, 1992 (in English), ISBN 0-915299-52-6
  • Enfoques Modernos Para la Mejora En la Fabricacion: El Sistema Shingo, Productivity Press, 1992 (in Spanish), ISBN 84-87022-77-4
  • Produccion Sin Stocks: El Sistema Shingo Para la Mejora Continua, Productivity Press, 1991 (in Spanish), ISBN 84-87022-74-X
  • Das Erfolgsgeheimnis der Toyota-Produktion, Verlag moderne industrie, 1992 (in German), ISBN 3-478-91062-5
  • Kaizen and The Art of Creative Thinking, Enna Product Corporation and PCS Inc, 2007 (in English), ISBN 1897363591
  • Fundamental Principles of Lean Manufacturing, Enna Product Corporation and PCS Inc, 2009 (in English), ISBN 9781926537078

Standar Sistem Shigeo Shingo

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa teknik atau sistem standar dari Shigeo Shingo :

Toyota Production System

Toyota Production System (TPS) adalah suatu standar sistem manajemen yang mengatur manufaktur dan logistik yang dikembangkan oleh produsen mobil toyota.

Sistem ini merupakan mekanisme sosio-teknis yang mencakup semua teknik internal produksi, komunikasi, pemasaran, di antara aspek-aspek lain, yang ditangani oleh Toyota.

Partisipasi Shingo dalam konsepsi dan konsolidasi sistem ini terdiri dari pengembangan teknik inovatif yang saling terkait dengan kondisi fisik yang ada dan kinerja yang dicari para manajer.

Toyota Production System juga disebut dengan nama sistem “tepat waktu”, sistem ini mencakup pemenuhan tujuan umum yaitu : membuang kelebihan, inkonsistensi, dan limbah.

Lebih jelas mengenai Toyota Production System dapat dibaca pada artikel standarku.com yang lain berikut :

Sistem dorong dan tarik (Dorong & Tarik)

Teknik manajemen operatif ini terdiri dari sistematisasi bahan yang diperlukan untuk pembuatan di setiap tahap produksi.

Dalam penerapannya dibagi menjadi proses push dan pull, masing-masing dengan kualitas dan tingkat kekakuan sendiri.

Sistem tarikan, atau “tarikan”, terdiri dalam pembuatan atau perolehan material sesuai dengan permintaan yang diperlukan untuk tahap selanjutnya.

Dapat dianggap juga sebagai sistem yang fleksibel yang beradaptasi dengan parameter filosofi dan teknik “tepat waktu”.

Sistem ini mengelola produksi dari permintaan, menghasilkan persediaan yang lebih kecil dan probabilitas banyak kegagalan kecil di setiap produk.

Sistem push, atau “push”, mengatur produksinya sesuai dengan skenario masa depan atau sebagai lanjutan dari tarik.

Teknik ini didasarkan pada perencanaan, besarnya produksi diproyeksikan dalam prakiraan jangka menengah hingga jangka panjang.

Hal ini menjadikan kualitas yang bertentangan dengan sistem “tarikan”, karena menghasilkan inventaris produksi besar yang biayanya dikompensasi pada skala komersial yang berbeda.

Poka Yoke

Standar ini adalah teknik yang dirancang oleh Shigeo Shingo. Berupa sistem yang menjamin kualitas produk, mencegahnya digunakan atau dioperasikan dengan cara yang salah.

Poka yoke juga telah dipopulerkan secara informal sebagai sistem yang sangat mudah, meskipun tujuannya sangat penting dalam kualitas dan kinerja akhir suatu produk.

Shingo memperkenalkan sistem ini dalam tahap kerja dengan Toyota, dengan fitur utama berupa aspek-aspek berikut:

  • Tidak memungkinkan kesalahan manusia selama penggunaan atau pengoperasian produk dan,
  • jika ada kesalahan, fokuskan sistem sedemikian rupa sehingga menonjolkannya agar mustahil bagi pengguna untuk mengabaikannya.

Lebih jelas mengenai Poka Yoke dapat dibaca pada artikel standarku.com yang lain berikut :

Metode Shingo

Metode ini terdiri dari serangkaian panduan reflektif dan praktis yang berfokus pada filosofi Shingo tentang kualitas dan dinamika industri dan bisnis.

Penerapan dan penyebaran metode ini dilakukan melalui Shingo Institute.

Metode Shingo meliputi piramida yang dibagi dengan berbagai teknik yang dipromosikan oleh Jepang dan aplikasinya dalam skenario produksi industri.

Piramida ini disertai dengan serangkaian prinsip, yang bagi Shingo harus membimbing setiap pekerja menuju keunggulan.

Terlepas dari posisi hierarkis dari setiap pekerja dalam perusahaan, prinsip ini dapat diterapkan bagi semua orang.

Beberapa prinsip yang dipromosikan oleh Shigeo Shingo adalah :

  • menghormati setiap individu,
  • kepemimpinan dengan kerendahan hati,
  • mengejar kesempurnaan,
  • pemikiran ilmiah,
  • fokus pada proses,
  • memastikan kualitas dari awal,
  • nilai teknik Dorong & Tarik,
  • pemikiran sistemik,
  • penciptaan keteguhan dan tujuan,
  • dan penciptaan nilai nyata bagi konsumen.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Mengenal tokoh standar manufaktur Shigeo Shingo.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment