Sistem Klasifikasi NTIS

NTIS (National Technical Information Service) adalah suatu Sistem Klasifikasi Perpustakaan yang dikembangkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

NTIS merupakan lembaga yang memiliki basis data yang dikembangkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Misi utama dari NTIS adalah mengumpulkan dan mengatur informasi ilmiah, teknis, teknik, dan bisnis.

Dimana informasi tersebut dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan yang disponsori Pemerintah AS, untuk industri swasta, pemerintah, akademisi, dan publik.

Dalam menjalankan misi utamanya, NTIS mengelola sumber daya khusus berupa : sistem, peralatan, struktur keuangan, dan keterampilan staf khusus.

Sumber daya khusus tersebut juga diperbolehkan untuk diperbantukan kepada lembaga lain yang membutuhkan.

Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat yang dikelola oleh suatu lembaga atau instansi, sehingga pengunjung dapat memperoleh informasi dan pengetahuan.

Secara tradisional, perpustakaan disebut juga rumah buku, yang memiliki banyak koleksi buku atau majalah.

Terdapat jenis perpustakaan yang berupa koleksi pribadi atau perseorangan.

Namun pada umumnya, perpustakaan lebih dikenal sebagai suatu koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi.

Serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli banyak buku dengan biaya sendiri.

Tetapi saat ini,terdapat berbagai koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi.

Jadi sekarang banyak perpustakaan yang juga merupakan tempat penyimpanan atau akses berupa :

  • mikrofilm,
  • mikrofiche,
  • tape audio,
  • CD,
  • LP,
  • tape video
  • DVD.

Pada saat ini, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.

Jadi sekarang dapat diartikan bahwa, perpustakaan adalah kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apapun.

Dalam perpustakaan modern, selain terdapat kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital.

Koleksi perpustakaan digital biasanya bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer, yang populer dengan sebutan e-library.

Sistem Klasifikasi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan harus dikelola dengan baik, termasuk penyajian, penataan serta mengelompokkan koleksi perpustakaan.

Hal ini untuk mempermudah bagi pengguna perpustakaan agar dapat mencari atau menemukan informasi apa yang dicari.

Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.

Sistem Klasifikasi Perpustakaan adalah suatu panduan atau standar dalam mengelompokkan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

Klasifikasi bahan pustaka menurut Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) menyebutkan bahwa :

  • klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam suatu golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.

Jenis Sistem Klasifikasi

Terdapat berbagai jenis sistem klasifikasi, beberapa diantaranya yakni :

  • Library Congress Classification (LCC),
  • Universal Decimal Classification (UDC),
  • Dewey Decimal Classification (DDC),
  • National Technical Information Services (NTIS),
  • dan lainnya.

Tujuan utama adanya Sistem Klasifikasi Perpustakaan adalah untuk mempermudah mencari koleksi milik perpustakaan.

Sistem klasifikasi NTIS mempunyai notasi yang lebih sederhana dan tidak mengenal tabel pembantu, sehingga lebih cepat dalam penentuan notasi dibandingkan dengan DDC.

Sistem Klasifikasi NTIS

NTIS (National Technical Information Service) merupakan basis data lembaga yang dikembangikan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Fungsinya adalah sebagai repository pemerintah Amerika Serikat untuk :

  • Hasil penelitian dan pengembangan,
  • Informasi lainnya yang dihasilkan oleh dan untuk pemerintah,
  • Berbagai sumber publik dan swasta seluruh dunia.

Sistem klasfikasi ini dikembangkan tahun 1950, dengan membagi klasifikasi NTIS kedalam 39 kelas utama.

NTIS sebagai pusat sumber daya terbesar untuk pemerintah, rekayasa teknik, dan informasi bisnis di Departemen perdagangan Amerika Serikat.

Selama lebih dari 60 tahun NTIS telah dipercayakan di bidang bisnis, universitas, dan akses publik.

Sekitar 3 juta publikasi yang mencakup lebih dari 350 bidang studi.

Tujuan dari NTIS adalah untuk mendukung misi Departemen Perdagangan Amerika Serikat untuk :

  • meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyediakan akses ke informasi yang merangsang inovasi dan penemuan.

Skema klasifikasi NTIS dikelompokkan dalam 39 kategori subyek mulai dari 41 (manufacturing technology) hingga kelas 99 (chemistry).

NTIS membagi ke dalam 39 subyek (kelas utama) dan sub kelas tersusun secara alfabetis dari A sampai dengan Z.

Sementara  untuk pencantuman nomor NTIS terdiri dari minimal dua digit.

Wewenang NTIS

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Informasi Teknis Nasional tahun 1988 (15 U.S.C. 3704b), NTIS berwenang untuk :

  • membuat dan memelihara tempat penyimpanan permanen informasi ilmiah, teknis, dan rekayasa yang tidak diklasifikasikan;
  • bekerja sama dan mengoordinasikan operasinya dengan program informasi ilmiah, teknis, dan rekayasa Pemerintah lainnya; dan
  • menerapkan metode atau media baru untuk penyebaran informasi ilmiah, teknis, dan rekayasa, termasuk memproduksi dan menyebarluaskan produk informasi dalam format elektronik dan untuk membuat pengaturan yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya.

NTIS melayani Amerika Serikat sebagai gudang pusat untuk informasi ilmiah, teknis, teknik, dan bisnis yang didanai pemerintah.

Tujuannya adalah untuk memastikan bisnis, perpustakaan, akademisi, dan akses publik tepat waktu ke sekitar 2,5 juta publikasi yang mencakup lebih dari 350 ruang lingkup.

Tujuan dari NTIS adalah untuk :

  • mendukung misi Departemen Perdagangan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi bangsa dengan menyediakan akses ke informasi yang merangsang inovasi dan penemuan.

Hal ini berdasarkan pada Hukum Publik 102-245, Bagian 108 Undang-Undang Keunggulan Teknologi Amerika tahun 1991.

Selain itu, NTIS juga bertindak sebagai penyedia dan konsultan TI pemerintah federal.

Ruang Lingkup NTIS

Basis data NTIS memiliki :

  • Lebih dari 3 juta catatan bibliografi, isi koleksinya meliputi laporan penelitian, produk komputer, perangkat lunak, dan banyak lagi.
  • File elektronik lengkap yang berasal dari tahun 1964.
  • Rata-rata, NTIS telah menambahkan lebih dari 30.000 catatan baru per tahun ke koleksi selama sepuluh tahun terakhir.
  • Sebagian besar catatan menyertakan meta-data.
  • Juga berisi kumpulan penelitian nuklir yang komprehensif, dimulai dengan proyek Manhattan, dan penelitian terbaru yang disponsori pemerintah.
  • NTIS mencakup spektrum bidang studi yang luas dengan 39 Kategori Subyek Utama dan 375 Sub Kategori.

Kegiatan

Kegiatan NTIS mencakup akuisisi dan pengarsipan informasi ilmiah dan teknis sepanjang masa.

Informasi ini tersedia secara bebas tanpa biaya, diatur menurut hukum.

Biaya pengoperasian situs, secara hukum dikenakan kepada pegguna situs untuk apapun yang melampaui akses data mentah.

Untuk hal itu, ada biaya dalam penggunaan alat pencarian.

NTIS juga menyediakan solusi dukungan teknis untuk Instansi Pemerintah Federal lainnya.

Bidang Usaha tersebut antara lain yakni :

  • Shipping & Fulfillment Services : Layanan Pengiriman & Pemenuhan.
  • e-Training Services, NTIS adalah Penyedia Layanan eTraining yang disetujui OPM.
  • Federal Energy Data Management, Diamanatkan oleh Undang-Undang Kebijakan Energi (Energy Policy Act) tahun 2005.
  • Government Web Hosting : Hosting Web Pemerintah.
  • Scanning, Digitization & Electronic Archive Services, NTIS saat ini bekerja dengan : Social Security Administration, National Science Foundation, Internal Revenue Service, dan Badan Federal lainnya.
  • Other Support solutions : Solusi Dukungan Lainnya, Seperti : Electronic & Multimedia Services, Email Broadcast & Fax Management, Billing & Collections Services, dan banyak lagi.•

Inisiatif

Pada tahun 2008, NTIS menyadari kebutuhan untuk menyediakan akses berbasis langganan ke koleksi yang menggunakan platform online.

Secara bertahap pada tahun 2009 dan 2012, National Technical Reports Library (NTRS). Federal Science Repository Service (FTRS) mengikuti V3 dari NTRL.

NTIS telah bekerja sama dengan Public.Resource.Org untuk mendigitalkan video dan memposting konten di YouTube.

Otoritas hukum

Kewenangan dasar NTIS untuk mengoperasikan clearinghouse permanen informasi ilmiah dan teknis dikodifikasikan sebagai bab 23 Judul 15 dari Kode Amerika Serikat (15 U.S.C. 1151-1157).

Bab ini juga menetapkan wewenang NTIS untuk membebankan biaya untuk produk dan layanannya dan untuk memulihkan semua finansial melalui biaya tersebut “sejauh memungkinkan.”

Sistem Klasifikasi Perpustakaan di Indonesia

Perpustakaan-perpustakaan di Indonesia pada umumnya menggunakan DDC, terutama untuk jenis perpustakaan umum.

Sedangkan UDC banyak digunakan oleh perpustakaan khusus yang memfokuskan diri pada bidang tertentu.

Perpustakaan yang menggunakan sistem klasifikasi DDC diantaranya adalah seperti :

  • Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Jawa Tengah,
  • Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.

Pada umumnya sistem klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan adalah hanya menggunakan satu sistem klasifikasi.

Namun di Perpustakaan BPPT digunakan 2 sistem klasifikasi sekaligus, yaitu NTIS dan DDC.

Sistem Klasifikasi Perpustakaan di BPPT

Klasifikasi Perpustakaan merupakan penyusunan secara sistematik terhadap buku dan bahan pustaka lain, agar memudahkan dalam pencarian informasi.

Pedoman yang dipakai dalam klasifikasi dapat dipilih dan biasanya hanya menggunakan satu sistem klasifikasi.

Namun di Perpustakaan BPPT, mereka menggunakan dua sistem dalam pengelolaan koleksi yakni NTIS dan DDC.

Sistem klasifikasi NTIS pada umumnya banyak mencakup kelas utama mengenai teknologi, oleh karena itu sangat tepat untuk digunakan oleh BPPT.

Hal ini juga merupakan salah satu alasan mengapa perpustakaan BPPT mengganti sistem klasifikasi dari DDC ke NTIS.

Berikut pembagian penggunaan sistem klasifikasi NTIS dan DDC di Perpustakaan BPPT :

  • Penggunaan NTIS dalam hal pengelompokkan dan penyusunan koleksi di rak atau dalam pelabelan.
  • DDC hanya digunakan untuk entri data dalam sistem perpustakaan atau pertukaran sistem metadata perpustakaan.

Agar memudahkan dalam memberikan ciri jenis koleksi, Perpustakaan BPPT membuat sub kelas pada NTIS.

Sub kelas NTIS tersebut adalah sebagai berikut :

  • A : Artikel : Karya ilmiah yang ditulis oleh seseorang atau lebih yang dimuat dalam suatu terbitan berseri seperti jurnal/majalah ilmiah, bulletin ataupun surat kabar.
  • B : Buku : Suatu tulisan atau kumpulan karya ilmiah yang ditulis oleh seseorang atau lebih yang diterbitkan oleh badan penerbit baik instansi, lembaga, yayasan atau suatu perkumpulan.
  • R : Referensi : Suatu buku atau sejumlah publikasi yang digunakan untuk berkomunikasi untuk mencari fakta peristiwa secara cepat, tepat dan mudah.
  • P : Prosiding : Makalah dari suatu judul-judul yang sudah dipresentasikan atau diseminarkan
  • L : Laporan  : Suatu tulisan ilmiah yang dibuat oleh perseorangan atau lembaga yang berisi mengenai laporan hasil pelaksanaan atau perkembangan dari suatu kegiatan.
  • S : Standard  : Suatu dokumen yang berisi spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Pt : Paten  : Merupakan suatu dokumen yang berisi satu atau kumpulan hasil penemuan atau penelitian dan sudah diakreditasi oleh Lembaga Paten.
  • IA : Intern Artikel : Merupakan artikel hasil tulisan dari para staff yang dipublikasikan dalam suatu jurnal atau majalah ilmiah.
  • IL : Intern Laporan : Suatu tulisan ilmiah yang dibuat oleh perseorangan atau kelompok unit kerja di lingkungan yang berisi mengenai laporan hasil pelaksanaan atau perkembangan dari suatu program.
  • IP : Intern Prosiding : Merupakan dari hasil-hasil seminar yang diselenggarakan di lingkungan unit kerja.
  • IB : Intern Buku : Suatu tulisan atau kumpulan karya ilmiah berbentuk buku yang ditulis oleh para pemimpin, staff atau unit kerja baik instansi, lembaga, yayasan, atau suatu perkumpulan.
  • IR : Intern Referens : Berupa buku panduan atau pegangan (handbook), ensiklopedia, statistic, atlas, dll.
  • IS : Intern Standards : Suatu dokumen yang berisi spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan yang disusun oleh unit kerja BPPT, disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, perkembangan IPTEK.

Perbandingan Sistem Klasifikasi DDC dengan NTIS

Sistem klasifikasi NTIS mempunyai notasi yang lebih sederhana, tidak mengenal tabel pembantu sehingga lebih mempercepat dalam penentuan notasi dibandingkan dengan DDC.

Sistem klasifikasi NTIS biasanya digunakan oleh perpustakaan khusus yang menangani bidang teknologi seperti BPPT di Indonesia.

Karena pada sistem klasifikasi NTIS, mempunyai subyek teknologi lebih spesifik.

Sistem klasifikasi NTIS dan DDC mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Berikut perbandingan keduanya :

  • Dalam penentuan notasi, baik NTIS maupun DDC mempunyai langkah yang sama, terlebih dahulu menentukan subyek koleksi tersebut.
  • Klas utama dalam sistem klasifikasi NTIS berjumlah 39 sementara DDC berjumlah 10 klas utama.
  • Penggunaan NTIS lebih cepat, terutama untuk subyek mengenai teknologi.
  • NTIS lebih tepat karena lebih spesifik membahas tentang subyek teknologi.
  • Dalam sistem klasifikasi DDC maupun NTIS sama-sama mempunyai indeks, dalam DDC terdapat tabel pembantu namun dalam NTIS tidak ada.
  • Sistem klasifikasi NTIS dari segi notasi lebih sederhana, karena minimal menggunakan dua digit.
  • Dari segi penelusuran notasi, skema NTIS lebih cepat, karena nomor klasifikasi yang terbatas, sehingga lebih mempercepat dalam menemukan notasinya.
  • Penggunaan indeks biasanya untuk menentukan notasi klasifikasi, baik indeks DDC ataupun NTIS merupakan petunjuk yang berupa huruf yang tersusun secara sistematis.
  • Dalam NTIS, dapat diketahui bahwa subyek mengenai teknologi lebih spesifik, namun untuk beberapa kategori tertentu tidak sedetail atau tidak secara rinci dibandingkan DDC.

Tingkat efektifitas antara sistem klasifikasi NTIS dan DDC dalam segi notasi adalah lebih singkat NTIS.

Hal ini karena NTIS minimal menggunakan 2 digit, sedangkan DDC minimal menggunakan 3 digit.

Sistem klasifikasi NTIS dan DDC masing-masing mempunyai indeks, namun dalam NTIS istilah atau suatu daftar kata tidak terinci.

Dibandingkan dengan DDC yang memang memuat banyak daftar istilah atau subyek yang disajikan.

Tingkat efektifitas dalam penentuan notasi sebenarnya lebih efektif dengan menggunakan sistem klasifikasi NTIS karena lebih sederhana.

Sesuai dengan pendapat informan mengenai kecepatan penelusuran, disebutkan NTIS lebih sederhana dan lebih cepat dalam menemukan notasinya.

Sebagai contoh, sebuah buku berjudul “ Komunikasi Politik Indonesia Tahun 1998 yang dikarang oleh Haris Rusly yang masuk pada bagian perpustakaan tahun 1998, dan buku tersebut nomor urut 69 di bidangnya.

Maka cara pengolahannya dalam NTIS adalah :

  • Buku    B
  • Komunikasi Politik 45D
  • Tahun Masuk  98
  • No. Urut Induk  0069

Maka hasil dari NTIS:

  • 45D 98.0069
  • B
  • 45D
  • 98.0069

Sedangkan cara pengolahan dalam DDC adalah :

  • Komunikasi Politik 320.014
  • Haris Rusly   HAR
  • Judul  k

 maka hasil dari DDC  adalah :

  • 320.014
  • HAR
  • K

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Sistem Klasifikasi Perpustakaan NTIS.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment