Standar API Spec Q1

Pengertian Standar API Spec Q1

API Spec Q1 adalah standar sistem manajemen mutu atau Quality Management System yang menjadi syarat spesifik atau standar teknis untuk organisasi yang bergerak di bidang minyak dan gas.

Bidang minyak dan gas yang dimaksud adalah sektor industri :

  • Petroleum
  • Petrochemical
  • Natural gas

Standar internasional ini dikembangkan dan diterbitkan oleh lembaga di amerika yaitu API (American Petroleum Institute).

Diterbitkan dengan judul asli “Specification for Quality Management System Requirements for Manufacturing Organizations for the Petroleum and Natural Gas Industry“.

API adalah organisasi yang terakreditasi oleh ANSI (American National Standards Institute) yang bertugas untuk mengembangkan berbagai standar organisasi dan standar operasi untuk industri di bidang minyak dan gas.

 

Pengguna Standar API Spec Q1

Pada prinsipnya, standar ini disusun dan ditujukan khusus bagi organisasi yang bergerak di bidang yang terkait dengan minyak dan  gas.

Jadi standar  ini hanya diterapkan oleh organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak dan gas saja atau perusahaan yang membuat perangkat atau komponen yang digunakan pada produksi atau industri minyak dan gas alam.

 

Sertifikasi Standar

Sertifikasi untuk API Spec Q1 dan Q2 atau spesifikasi Monogram menunjukkan bahwa suatu organisasi sudah memenuhi syarat yang diakui secara global untuk bekerja di industri minyak dan gas alam.

API Spec Q1 adalah persyaratan untuk mendapatkan “standar produk peralatan industri minyak dan gas” yang dinamakan “API Monogram”.

Untuk memperoleh sertifikat API Monogram, suatu organisasi wajib untuk melakukan implementasi API Spec Q1 di lingkungan organisasinya. Tetapi, mereka tidak wajib untuk mendaftarkan sertifikat API Spec Q1.

Organisasi yang sudah mendaftar dan mendapatkan sertifikasi API Spec Q1 telah membuktikan bahwa mereka telah sesuai dengan standar industri minyak dan gas yang diakui secara internasional.

Jadi, standar API Spec Q1 ini tidak harus didaftarkan untuk mendapat sertifikasi API Monogram.

 

Persyaratan Sertifikasi

Sertifikasi yang diterbitkan secara eksklusif oleh API ini membutuhkan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh organisasi yang mengajukan, seperti :

  • Organisasi yang mengajukan harus mendaftarkan “quality manual” nya untuk mendapatkan persetujuan atau approval dan mengadakan “on-site audit” yang diselenggarakan oleh badan resmi API.
  • Perusahaan atau organisasi tersebut harus memiliki sistem mutu atau quality system yang sudah berjalan sekurang-kurangnya selama 4 bulan sebelum mereka mengajukan aplikasi sertifikasi ke API.
  • Didalam Quality Manual yang dimiliki perusahaan harus ada penerapan mengenai review dan penanganan resiko yang dijelaskan didalam standar.
  • Harus dilakukan audit tahunan pada seluruh sistem untuk memastikan pemenuhan persyaratan yang berkelanjutan.

 

Badan Sertifikasi Standar API Spec Q1

API Spec Q1 tidak memiliki Badan Sertifikasi atau CB (Certification Body) selain API sendiri, hal ini sangat berbeda dengan banyaknya CB yang menangani sertifikasi ISO.

Sebagaimana yang kita tahu bahwa standar ISO memiliki banyak perwakilan Badan Sertifikasi di Indonesia, seperti : TUV, SGS, DQS, LRQA, BV, dan lainnya.

Jadi, setiap organisasi yang akan mendaftarkan API Q1 harus berhubungan langsung dengan pusat API di Amerika.

 

Keuntungan dari sertifikasi API Spec Q1 :

  • Memenuhi permintaan pelanggan dan industri minyak dan gas untuk sertifikasi API atau produk berlisensi.
  • Meningkatkan pendapatan dan nilai lebih dibandingkan kompetitor.
  • Meningkatkan kredibilitas produk karena adanya sertifikasi API Spec Q1 dan lisensi monogram.
  • Meningkatkan kinerja dan menurunkan resiko didalam organisasi.

 

Perbandingan Standar “ISO 9001” vs “API Spec Q1” vs “ISO/TS 29001”

Pada dasarnya, API Spec Q1 memiliki semua persyaratan yang dimiliki oleh ISO 9001, dengan beberapa persyaratan tambahan sesuai dengan kebutuhan industri minyak dan gas.

Sehingga bagi organisasi yang telah mengimplementasikan API Spec Q1, artinya organisasi tersebut telah memenuhi semua persyaratan yang tercantum didalam ISO 9001.

Kenapa hal ini terjadi? Karena lembaga API dan ISO saling bekerja sama untuk menghasilkan sistem manajemen mutu untuk industri minyak dan gas.

API menerbitkan “API Spec Q1”, sedangkan ISO menerbitkan “ISO/TS 29001”. Jadi kedua jenis standar tersebut adalah similar, hanya berbeda di organisasi yang menerbitkannya.

Standar API Spec Q1 atau ISO/TS 29001 merupakan standar ISO 9001 yang diberikan persyaratan tambahan lebih dari tigapuluhan mengenai industri minyak dan gas.

Contoh tambahan persyaratannya adalah :

  • Aturan masa simpan untuk rekaman mutu minimal lima tahun.
  • Pelaksanaan management review minimal setahun sekali.
  • Kewajiban mengenai pembuatan beberapa prosedur beserta rekamannya di luar enam prosedur wajib yang ada di ISO 9001.
  • Dan lainnya.

 

API Spec Q1 Edisi 9

Revisi terakhir standar API Spec Q1 adalah edisi 9 yang diterbitkan pada Juni 2013 oleh The American Petroleum Institute (API).

Beberapa fakta yang terkandung pada edisi ini :

  • Merupakan spesifikasi dari sistem manajemen mutu atau Quality Management System bagi organisasi manufaktur pada industri minyak dan gas alam.
  • Edisi 9 ini menggambarkan perubahan besar didalam manajemen mutu untuk produsen peralatan minyak dan gas.
  • Berisi lebih dari 85 klausa baru dan 5 bagian baru.
  • Penerapan sistem yang terkait harus disesuaikan hingga bulan Juni 2014.

 

History transisi API Spec Q1 edisi 8 ke 9 :

  • June hingga November 2013, API mengadakan audit API Spec Q1 edisi 8.
  • Desember 2013 hingga Mei 2014, API mengadakan audit audit API Spec Q1 edisi 9, jika ada temuan pada periode ini akan dikategorikan sebagai “concerns” dengan tanpa adanya tambahan follow-up atau tindak lanjut yang dibutuhkan.
  • Maret 2014, organisasi yang menerapkan API Spec Q1 edisi 9 akan dikenakan temuan ketidaksesuaian jika tidak memenuhi persyaratan API Spec Q1 edisi 9.
  • Juni 2014, seluruh organisasi yang terdaftar pada lisensi Monogram API dan API Spec Q1 harus memenuhi persyaratan API Spec Q1 edisi 9.
  • Juni 2014, seluruh organisasi yang terdaftar pada API Spec Q1 harus melengkapi “conformance matrix” dan menandatangani pernyataan kesesuaian dan mendaftarkan keduanya pada lembaga API per 1 Juni 2014.

 

Rangkuman mengenai API Spec Q1 edisi 9 :

  • Tidak lagi mengikuti struktur ISO 9001:2008, tetapi memenuhi persyaratan ISO 9001.
  • Istilah “Control Feature” tidak lagi digunakan.
  • 27 prosedur terdokumentasi yang dibutuhkan.
  • Penerjemahan dokumen dalam bahasa lain.
  • Meningkatkan pengendalian terkait proses diluar perusahaan (Outsourced Processes).
  • Risk Assessment atau penilaian resiko dan Risk Management atau manajemen resiko.
  • Rencana kondisi darurat atau Contingency Planning.
  • Menentukan kekritisan pemasok atau Supplier.
  • Ruang lingkup pemasok atau Supplier Scope.
  • First Article Inspection.
  • Rencana kualitas dan produksi atau Quality and Production Plans.
  • Customer’s Inspection Hold or Witness Points.
  • Perancangan area penyimpanan untuk Material dan Produk.
  • Inventori fisik dari Warehoused Part dan Material.
  • Perencanaan pemeliharaan peralatan manufaktur atau Preventive Maintenance Plan for Manufacturing Equipment.
  • Management of Changes (MOC)
  • Catatan kepuasan pelanggan atau Records of Customer Satisfaction
  • Audit langsung ke pemasok atau Onsite Supplier Audits of Outsourced Activities

 

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar API Spec Q1 sebagai standar QMS bagi organisasi atau perusahaan di bidang minyak dan gas (migas), jika ada masukan silahkan disampaikan melalui kolom komentar.

Referensi :

 

Baca artikel lain :

4 thoughts on “Standar API Spec Q1”

  1. Dear Mr Adipurnomo

    Terima kasih banyak atas artikel Standar API Spec. Q 1 nya . Ada beberapa yang mau saya tanyakan mengenai batasan manufacturing untuk pembuatan Valve , apakah dimulai dari material –> Incoming Inspection –> Proses pengecoran –> Machining –> Assembling –> Hydrotest –> Inspection –> Packaging –> Delivery Customer . Atau bisa mulai dari pembelian sparepart Valve dari Subcont –> Incoming Inspection –> Assembling –> Hydrotest –> Inspection –> Packaging –> Delivery Customer .
    Mohon penjelasannya mengenai batasan manufacturing , apakah bisa dengan proses yg kedua .
    Demikian informasi dari Saya . Terima kasih atas erhatian dan kerjasamanya .
    HK,
    Usep S
    Management Representative

    Reply
    • Baik terimakasih atas tanggapannya bapak usep,
      Dari perbandingan 2 proses yang ditunjukkan bapak diatas, kami simpulkan bahwa :
      Proses pertama adalah murni proses yang ada di 1 perusahaan utama, sedangkan proses yang kedua adalah adanya pihak sub contractor yang membantu beberapa proses dari material menjadi bahan setengah jadi sehingga memotong beberapa proses di perusahaan bapak.
      Hal ini sering dilakukan di beberapa perusahaan dengan pertimbangan supaya lebih efisien sesuai dengan rencana strategis masing-masing.
      Pada prinsipnya, manufaktur adalah mengolah material menjadi barang jadi atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi.
      Keduanya adalah proses untuk menjadikan barang baru yang memiliki nilai tambah atau nilai lebih.
      Jadi proses kedua pun masih masuk ke dalam kategori proses manufacturing.

      Demikian ulasan dari kami, semoga berkenan.

      Salam,
      Adi P

      Reply

Leave a Comment