Standar C-TPAT

C-TPAT adalah standar yang berlakukan oleh negara Amerika Serikat sebagai program kerjasama bagi pelaku usaha atau perusahaan yang mengirim barang ke Amerika Serikat dan Internasional dari kemungkinan gangguan teroris.

Pengertian Standar C-TPAT

Kepanjangan dari C-TPAT adalah : Customs-Trade Partnership Against Terrorism.

Standar ini disusun oleh CBP, US – CBP adalah kepanjangan dari United States – Customs and Border Protection’s atau Bea Cukai dan Pelindung Perbatasan Amerika Serikat.

Program ini diberlakukan bagi seluruh rantai pasok atau supply chain ke Amerika Serikat, supaya setiap pelaku usaha bisa menjamin integritas praktek keamanan yang mereka jalankan dan mengkomunikasikan pedoman keamanan kepada mitra bisnis yang tergabung dalam rantai pasok mereka.

Setiap perusahaan yang menerapkan C-TPAT, harus melakukan :

  • Sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai gambaran secara umum terkait program keamanan (C-TPAT) yang diterapkan di perusahaan, sesuai dengan lingkup kerjanya.
  • Dengan sosialisasi yang tepat, maka karyawan dapat secara aktif ikut berpartisipasi dan mendukung penerapan program keamanan (C-TPAT) di perusahaan.
  • Memberikan pemahaman terkait tugas dan tanggung jawab karyawan dalam perannya sebagai pelaksana program keamanan (C-TPAT) yang diterapkan di perusahaan.
  • Menumbuhkan kesadaran karyawan akan pentingnya penerapan program keamanan (C-TPAT) di perusahaan

Alur Program C-TPAT

Rantai Pasok Amerika Serikat dan hubungannya dengan program C-TPAT digambarkan sebagai berikut :

alur program standar C-TPAT
alur C-TPAT bagi perusahaan Indonesia

Tujuan Dasar Program C-TPAT

Melalui penerapan program C-TPAT ini :

  • CBP bisa mengklasifikasikan pelaku usaha dalam 3 (tiga) kategori: beresiko rendah, beresiko tinggi atau tidak diketahui, sehingga proses screening produk yang dipasok ke AS bisa dikurangi.
  • CBP bisa mengikutsertakan pelaku usaha beresiko rendah untuk memasok produk ke AS.
  • CBP bisa lebih fokus dalam proses screening produk yang dipasok oleh pelaku usaha beresiko tinggi atau tidak diketahui.

Persyaratan dan Implementasi Program Standar C-TPAT

Persyaratan bagi Mitra Bisnis

Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dan teruji untuk memilih mitra bisnis.

Contoh implementasi :

  • Pemilihan vendor sebagai penyedia jasa transportasi (trucking company) harus sudah memenuhi kriteria sebagai mitra bisnis yang teruji dan dinyatakan sudah memenuhi persyaratan C-TPAT.
  • Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada peti kemas (atau pada proses penanganannya).

Keamanan Peti Kemas dan Trailer

Peti kemas dan trailer harus dijaga keamanannya, sebelum dilakukan proses muat barang, Peti Kemas harus diperiksa secara fisik.

Contoh implementasi :

  • Pemeriksaan keamanan peti kemas dan trailer dilakukan sejak trailer (beserta peti kemas) masuk ke lingkungan perusahaan, dikenal dengan Proses Pemeriksaan 7 Titik Peti Kemas.
  • Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada peti kemas atau hal mencurigakan lainnya yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan perusahaan.

Pemeriksaan 7 Titik Peti Kemas

pemeriksaan 7 titik peti kemas
pemeriksaan 7 titik peti kemas

Keamanan Segel Peti Kemas

Untuk memenuhi sisi keamanannya berikut syarat yang harus dipenuhi :

  • Peti kemas bermuatan harus dipasang segel
  • Segel harus sesuai Standar PAS ISO 17712
  • Segel harus dijaga keamanannya, mulai dari terima sampai dengan dipasang ke peti kemas
  • Harus ditentukan petugas khusus yang menangani segel

Contoh implementasi :

  • Sejak diterima sampai dengan dipasang pada peti kemas, segel diperiksa kesesuaiannya dengan standar yang telah ditentukan. Ditangani oleh petugas khusus.
  • Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada penanganan segel atau segel yang telah terpasang pada peti kemas.

Penyimpanan Peti Kemas

Peti kemas bermuatan harus disimpan/ditempatkan di area yang aman, guna mencegah akses yang tidak semestinya atau manipulasi.

Contoh implementasi :

  • Peti kemas bermuatan akan dialokasikan di area tertentu dan selalu dijaga keamanannya.
  • Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, mencoba mengakses secara fisik ke area peti kemas dan dicurigai akan melakukan manipulasi terhadap peti kemas.

Pengawasan Akses Fisik

Bagian keamanan perusahaan harus memiliki prosedur untuk mengenali, menghentikan dan menahan orang yang tidak jelas identitasnya atau tidak berkepentingan.

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya.

Keamanan Karyawan

Calon karyawan harus diperiksa. Karyawan lama harus diperiksa secara berkala.

Contoh implementasi :

Pemeriksaan keamanan terhadap calon karyawan dan karyawan yang sudah bekerja, dilakukan dengan cara :

  • Verifikasi pra-karyawan
  • Pemeriksaan latar belakang
  • Penghentian akses untuk karyawan (PHK)

Keamanan Prosedural

Langkah-langkah keamanan harus diambil untuk memastikan keutuhan dan keamanan proses yang berkaitan dengan pengangkutan, penanganan (bongkar-muat), dan penyimpanan muatan (kargo) dalam rantai pasok, yang meliputi :

  • Proses dokumentasi
  • Proses komunikasi
  • Proses pengiriman dan penerimaan
  • Tindakan jika ditemukan ketidaksesuaian muatan

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, yang dicurigai akan menggangu keamanan proses penanganan muatan.

Keamanan Fisik

Fasilitas penanganan muatan dan penyimpanan harus dikelilingi pagar perintang dan penangkal (termasuk fasilitas pendukung lainnya), sehingga tidak dimasuki pihak yang tidak berkepentingan.

Fasilitas Terkait Keamanan Fisik yang dimaksud seperti :

  1. Pagar
  2. Area Parkir
  3. Gedung
  4. Alat Pengunci
  5. Lampu Penerangan
  6. Sistem Alarm dan Kamera Pengawas

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, mencurigakan dan berpotensi akan menggangu keamanan di lingkungan perusahaan.

Keamanan Teknologi Informasi

Perusahaan harus membangun suatu sistem yang siap mengenali penyalahgunaan teknologi informasi seperti pembobolan, merusak atau mengubah data bisnis.

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang berpotensi akan menggangu keamanan teknologi informasi, seperti pembobolan password, perubahan data bisnis, penyalahgunaan akses internet, email, dll.

Pelatihan Keamanan dan Kesadaran akan Ancaman

Program kesadaran harus disusun dan ditangani petugas keamanan untuk mengenali dan mendorong kesadaran akan ancaman yang dilancarkan teroris dan pelaku penyelundupan di tiap titik dalam rantai pasok.

Karyawan harus diberikan penjelasan tentang prosedur yang dimiliki perusahaan untuk menghadapi situasi dan cara melaporkannya.

Pelatihan tambahan harus diberikan kepada para karyawan di tempat-tempat pengiriman dan penerimaan barang, juga kepada karyawan yang bertugas menerima dan membuka surat.

Disamping itu, pelatihan khusus harus diberikan untuk membantu karyawan menjaga keamanan muatan, mengenali persekongkolan internal, dan melindungi pengawasan akses.

Keuntungan penerapan C-TPAT

  • Perusahaan ikut berperan dalam memerangi terorisme
  • Rantai pasok menjadi lebih aman
  • Memperlancar proses pemasokan produk ke AS
  • Mengurangi waktu tunggu di perbatasan
  • Menjadi prioritas untuk pemeriksaan, terutama saat status tingkat ancaman tinggi diaktifkan
  • Memiliki Spesialis Rantai Pasok C-TPAT yang berperan sebagai penghubung Bea Cukai
  • Memiliki kebijakan dan pengawasan sistem keamanan yang lebih baik (sesuai standar Program C-TPAT)

Penutup

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar C-TPAT.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment