Standar Emisi Gas Buang Euro 4 di Indonesia

Standar Emisi Gas Buang Euro 4 adalah standar eropa mengenai emisi gas buang kendaraan beroda empat atau lebih, yang diadopsi oleh pemerintah Indonesia.

Pengertian Standar Emisi Gas Buang Euro 4

Euro 4 ialah standar emisi gas buang kendaraan beroda empat atau lebih yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan oleh negara Eropa untuk mencapai kualitas udara terbaik di negara Eropa.

Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka akan semakin kecil pula batas kandungan gas dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Gas-gas yang dimaksud adalah seperti : karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon.

Standar Emisi Gas Buang Euro 4 di Indonesia

Permen LHK 2017

Peraturan Pemerintah atau government regulation di negara Indonesia untuk standar Euro IV ini sudah mulai diberlakukan sejak tahun 2018.

Aturan bagi standar ini dikeluarkan secara resmi melalui Peraturan Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.

Aturan ini adalah tentang baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro IV.

Pemerintah negara republik indonesia mencanangkan standar emisi ini, karena komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020 mendatang.

Hal ini diungkapkan pada pertemuan di Pittsburgh (Amerika Serikat, AS) pada 2009 silam.

Pada intinya, Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dari negara lain yang sudah menerapkan standar Euro IV bahkan ada yang sampai Euro VI.

Untuk Euro IV, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer.

Sedangkan untuk mesin diesel adalah 250 miligram per kilometer, serta sebesar 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter.

Dalam persiapan untuk mengikuti standar Euro IV, maka dibutuhkan kualitas bahan bakar yang sesuai.

Di Indonesia, tentunya menjadi tugas bagi Pertamina untuk memenuhi standar bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin berteknologi Euro IV.

Kini, PT Pertamina (Persero) sudah memproduksi diesel atau Solar dengan standar Euro 4 dari kilang minyak di dalam negeri.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Senior Vice President Corporate Strategic Growth PT Pertamina (Persero).

Bahwa Solar dengan standar Euro 4 ini sudah diproduksi oleh Pertamina sejak tahun 2021, berita ini dikutip dari wawancara CNBC Indonesia pada 08/11/2021.

Menurutnya, sebagian dari kilang-kilang Pertamina sedang dipersiapkan untuk memproduksi semua jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro 4.

“Jadi langkah-langkah sekarang ini untuk implementasikan dari beberapa aturan menteri Lingkungan Hidup dan keputusan Dirjen Migas,” ujarnya.

Keunggulan dari Solar standar Euro 4 menurut Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga bahwa :

  • Standar Euro 4 adalah standar seberapa rendah emisi gas buang yang dihasilkan bahan bakar,
  • atau seberapa ramah lingkungan bahan bakar minyak tersebut.
  • Hal ini bisa dilihat dari parameternya berupa kandungan sulfur.
  • Bahan bakar dengan Euro IV adalah bahan bakar dengan kandungan sulfur maksimal 50 parts per million (ppm).
  • Keunggulan dari Euro 4 adalah emisi gas buang yang dihasilkan sangat rendah, sehingga lebih ramah lingkungan.

Menurutnya, bahwa produk Pertamina yang sudah setara Euro IV adalah Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.

Sedangkan untuk produk lainnya saat ini masih dalam proses menuju setara standar Euro IV.

Standar Emisi Gas Buang Euro 4 di Industri Otomotif Indonesia

Bagi produsen otomotif, tidak ada masalah karena mesin produksi mereka sudah diekspor ke mancanegara dengan standar emisi yang lebih tinggi.

Untuk memenuhi standar emisi bagi negara-negara tersebut, maka mereka melakukan :

  • desain mesin dibuat lebih rapat,
  • ditambahkan alat katalitik konverter untuk pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan gas buang sesuai standar.

Hampir seluruh produsen otomotif di Indonesia sudah siap memenuhi produksi kendaraan dengan standar emisi Euro IV.

Hanya ada beberapa model yang belum bisa mengikuti kebutuhan standar emisi tersebut, seperti Suzuki Carry Futura masih menggunakan mesin Euro II.

Hal ini diungkapkan puhak Suzuki pada oktober 2018, pihak Suzuki sempat mengajukan perpanjangan untuk menggunakan mesin yang ada yakni G15A hingga Maret-April 2019.

Suzuki mengungkapkan produk hasil joint production dengan Mitsubishi Colt T120SS ini terkendala investasi dan waktu untuk menjadikan mesin Euro IV.

Mesin yang sudah digunakan selama 25 tahun ini butuh pengetesan menyeluruh dan dana, di sisi lain mereka sudah memiliki mesin 1.5 L (1.500 CC) yang lebih baru.

Bagi industri otomotif sendiri, penerapan Euro IV cukup membawa pengaruh positif terutama dalam hal produksi kendaraan di pabrik.

Standar emisi yang sama ini akan membuat lini produksi lebih memaksimalkan produksi karena hanya memproduksi satu jenis kendaraan.

Dibandingkan kondisi sebelumnya yang membagi lini produksi dengan sebagian lini untuk standar Euro II dan sebagian untuk standar lainnya.

Beberapa model kendaraan pada awal tahun 2019 sudah memutuskan untuk berhenti produksi.

Seperti Mitsubishi yang dimulai pada Januari 2019 sudah menghentikan produksi Colt T120SS di pabriknya di Pulo Gadung (Jakarta Timur).

Meski tak mengungkapkan alasan yang mendasari penutupan tersebut, namun sepertinya standar emisi Euro IV bisa menjadi penyebabnya.

Sambil menunggu langkah Suzuki terkait pengganti Carry Futura, Mitsubishi menghentikan produksi mobil komersial yang sudah dibuat sejak 1997.

Jika Colt TS120SS berhenti produksi, kemungkinan besar Suzuki Carry Futura juga akan melakukan hal yang sama.

Namun dari informasi yang beredar, Suzuki tengah mempersiapkan All New Carry yang akan dikenalkan untuk mengganti produk yang terjual di 2018.

Produk lainnya adalah Isuzu Panther yang juga akan berhenti produksi.

Isuzu sempat mengungkapkan bahwa mereka sedang mempersiapkan pengembangan dari MPV tersebut dengan blueprint Panther di 2016.

Namun adanya tren MPV medium yang sedang menurun dan beralih ke SUV, serta regulasi Euro IV menjadikan mereka berpikir ulang untuk menghadirkan pembaruan Panther.

Permen LHK 2020

Dikutip dari Bisnis.com, bahwa pemerintah Indonesia berencana menerapkan standar emisi Euro 4 kendaraan diesel mulai 7 April 2022.

Para agen pemegang merek (APM) memastikan tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan Euro 4 untuk kendaraan diesel.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi Fuso Indonesia) mempersiapkan 29 model kendaraan niaga berspesifikasi Euro 4.

Kendaraan itu akan mendapatkan peningkatan spesifikasi terkait dengan penggunaan bahan bakar Euro 4 antara lain :

  • pada mesin dan komponen common rail,
  • kemampuan teknis kendaraan,
  • hingga penambahan dimensi.

PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) telah melakukan pengembangan produk untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro 4.

Presiden Direktur HMMI Masahiro Aso mengaku telah mempersiapkan segala fasilitas dan lini produksi di pabrik untuk mendukung penerapan Euro 4.

Pada produk Hino Euro4 nanti adalah control system yang seluruhnya terintegrasi dalam electronic control unit (ECU).

ECU generasi ke-4 Hino telah mengintegrasikan ECU dan Electric Drive Unit (EDU), sehingga sinkronisasi seluruh sistem kendali pada kendaraan lebih baik dan akurat.

Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional Musri menyatakan penerapan Euro 4 diesel sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Pemerintah berencana menerapkan standar emisi Euro 4 pada mesin kendaraan diesel mulai 2022.

Peraturan ini tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tanggal 20 Mei 2020.

Nantinya, semua produsen otomotif yang merakit kendaraan niaga bermesin diesel akan mulai melakukan produksi pada 7 April 2022.

Anjuran untuk beralih ke Euro 4 itu sebenarnya sudah tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.

Sementara itu, General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril mengatakan Isuzu siap dalam menerapkan standar Euro 4.

Bahkan, sejak 2011, truk Giga Isuzu sudah menggunakan mesin common rail.

Sesuai dengan ketentuan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan common rail.

Saat ini 3 jenis kendaraan Isuzu, 90 persennya memiliki sparepart yang sama jika nantinya mengadopsi standar Euro4.

Isuzu sudah menguji konsumsi BBM untuk kendaraan standar Euro 2 dan Euro 4, hasilnya bahwa truk Euro 4 Isuzu lebih hemat BBM 10 persen hingga 12 persen.

Penerapan Standar Euro 4 pada April 2022

Sebagaimana dikutip dari situs kementerian energi pemerintah indonesia yakni esdm.go.id.

Bahwa rencana penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan diesel di Indonesia adalah April 2021, namun ditunda akibat pandemi Covid-19 menjadi 1 April 2022.

namun, persiapan tetap dilakukan dan secara umum, Kementerian ESDM dan stakeholder siap menerapkan kebijakan ini tahun 2022.

Sebagaimana yang dibahas dalam Rapat pada , 23/6/2021 yakni :

  • Rencana Program Kerja PT Pertamina (Persero) terkait Supply-Demand, Jaringan Distribusi dan Kesiapan Fasilitas dalam Penyediaan Bahan Bakar Jenis Solar di Indonesia.

Rapat virtual ini digelar oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, untuk mengetahui kesiapan badan usaha migas terkait penerapan aturan ini.

Pertemuan dihadiri oleh :

  • Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Wakhid Hasyim,
  • Tenaga Ahli Menteri ESDM Nanang Untung,
  • mewakili Dewan Energi Nasional adalah Dr. Ir. Musri,
  • Koordinator Standardisasi Migas Ditjen Migas Yunan Muzaffar,
  • wakil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
  • perwakilan PT Pertamina, Gaikindo, Organda serta produsen kendaraan diesel seperti Hino Motor, Daimler, Mitsubishi dan Tata Motor.

Dalam rapat tersebut, PT Pertamina menyatakan kesiapan untuk memproduksi BBM jenis Solar dengan bilangan setara 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.

Dan akan menyalurkan produk dengan menggunakan saluran distribusi Solar Pertamina Dex.

Suplai Pertamina Dex dengan sulfur maksimal 50 ppm ini berasal dari 4 kilang yaitu dari RU II Dumai, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan RU IV Cilacap.

Dipaparkan pula, sebaran availability Pertamina Dex di kabupaten/kota masing-masing provinsi dengan target 2.055 outlet pada 31 Desember 2021.

Jumlah ini akan meningkat pada April 2022.

Sedangkan untuk 4 daerah yang belum menyediakan Pertamina Dex, kami juga memastikan produk tersebut akan siap pada tahun 2021 yaitu di Tarakan, Ternate, Jayapura dan Ambon.

Sementara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)  dan Organda mendukung agar penerapan Euro 4 untuk kendaraan diesel mulai 1 April 2022.

Mereka selalu support program Pemerintah mengenai perbaikan lingkungan, termasuk pengurangan bahan bakar.

Selain itu mereka melakukan persiapan unit kendaraan dan fasilitas pendukung seperti lab uji mesin.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan ucapan terima kasih kepada stakeholder.

Yang telah mendukung program peningkatan kualitas udara di Indonesia melalui penerapan Euro 4 pada kendaraan diesel yang akan dilaksanakan pada 1 April 2022.

Aturan Euro 4 tercantum dalam peraturan kementerian negara republik indonesia berikut :

  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Aturan ini berlaku 4 tahun setelah ditetapkan.
  • Pada 30 Desember 2020, Dirjen Migas Kementerian ESDM menetapkan Keputusan Nomor 146.K/10/DJM/2020 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Penerapan Standar Euro 4 di Indonesia.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

  • https://migas.esdm.go.id/post/read/kementerian-esdm-dan-stakeholder-siap-terapkan-standar-euro-4-pada-april-2022
  • bisnis.com
  • cnbcindonesia.com

Leave a Comment