Standar Internasional dari Organisasi Internasional

Standar internasional adalah standar- standar teknis yang dikembangkan oleh organisasi standar internasional.

Pengertian Standar Internasional

Standar internasional merupakan standar- standar teknis yang disusun, dibuat dan di distribusikan oleh organisasi standar internasional.

Berbagai standar tersebut dibuat untuk digunakan atau menjadi referensi bagi para penggunanya di seluruh dunia.

Sedangkan organisasi standar internasional merupakan suatu asosiasi atau lembaga yang berwenang untuk menerbitkan, memperbarui atau mengevaluasi standar teknis yang ada.

Organisasi standar internasional yang paling populer adalah Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau International Organization for Standardization (ISO).

Selain itu, masih banyak lagi seperti :

  • International Electrotechnical Commission (IEC)
  • International Telecommunication Union (ITU)

Ketiga organisasi tersebut melakukan kerjasama dengan cara membentuk aliansi Kerjasama Standar Dunia atau World Standards Cooperation.

Berikut adalah definisi dari ketiga organisasi tersebut :

  • ISO adalah suatu organisasi atau lembaga nirlaba internasional, yang bertujuan untuk membuat dan memperkenalkan standar dan standardisasi internasional untuk berbagai tujuan.
  • IEC adalah organisasi standardisasi internasional yang menyusun dan menerbitkan standar-standar internasional untuk seluruh bidang elektrik, elektronik dan teknologi yang terkait atau bidang teknologi elektro (electrotechnology).
  • ITU (International Telecommunication Union) adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab atas semua hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Lebih jelas mengenai ISO, IEC dan ITU dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Tujuan Standar Internasional

Pada dasarnya, berdasarkan penggunaan nya suatu standar internasional dapat dibagi menjadi dua metode yaitu :

  • Diterapkan secara langsung dengan menjadikan standar internasional sebagai panduan.
  • Atau bisa juga dengan adanya proses modifikasi standar internasional tersebut agar sesuai dengan kondisi lokal.

Berikut adalah contoh penerapan kedua metode penggunaan diatas :

Standar asli yang berjudul “ISO 22000 — Food safety management” dapat diterapkan secara langsung di setiap perusahaan yang membutuhkannya.

ISO 22000 :2018 adalah salah satu standar keamanan pangan untuk bisnis dalam rantai makanan global yang diterbitkan oleh organisasi standar internasional ISO.

Sedangkan contoh untuk standar yang sama namun sudah dilakukan modifikasi adalah SNI ISO 22000:2009.

Standar ini berjudul SNI ISO 22000:2009 Sistem Manajemen Keamanan pangan – Persyaratan untuk organisasi dalam rantai pangan.

Jadi, BSN (Badan Standardisasi Nasional) yang berwenang untuk menerbitkan standar nasional di negara indonesia melakukan konversi dari ISO 22000 menjadi SNI ISO 22000.

Didepan kode standar “ISO” ditambahkan kode “SNI” yakni Standar Nasional Indonesia.

BSN adalah badan nasional di negara Republik Indonesia, kata BSN adalah singkatan dari Badan Standardisasi Nasional.

BSN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk membina dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Lebih jelas mengenai BSN dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Penerapan standar internasional menghasilkan penciptaan standar nasional yang setara yang secara substansial sama dengan standar internasional dalam konten teknis.

Tetapi mungkin memiliki hal-hal berikut :

  • Perbedaan editorial dalam hal penampilan, penggunaan simbol dan unit pengukuran, penggantian titik untuk koma sebagai penanda desimal,
  • Dan perbedaan akibat konflik dalam peraturan pemerintah atau persyaratan khusus industri yang disebabkan oleh faktor iklim, geografis, teknologi, atau infrastruktur yang mendasar, atau ketatnya persyaratan keselamatan yang dianggap tepat oleh otoritas standar tertentu.

Standar Internasional adalah salah satu cara untuk mengatasi hambatan teknis dalam perdagangan internasional yang disebabkan oleh perbedaan antara peraturan teknis dan standar, yang dikembangkan secara mandiri dan terpisah oleh :

  • masing-masing negara,
  • organisasi standar nasional,
  • atau perusahaan.

Hambatan teknis akan muncul ketika :

  • kelompok yang berbeda berkumpul,
  • masing-masing dengan basis pengguna yang besar,
  • melakukan beberapa hal baku yang di antara mereka saling bertentangan.

Oleh karena itu, menetapkan standar internasional adalah salah satu cara untuk mencegah atau mengatasi masalah ini.

Sejarah Standar Internasional

Standardisasi

Penerapan standar dalam industri dan perdagangan menjadi sangat penting dengan dimulainya Revolusi Industri.

Kemudian juga karena kebutuhan akan peralatan mesin presisi tinggi dan suku cadang yang dapat dipertukarkan.

Henry Maudslay mengembangkan industri pertama pada mesin bubut pemotong ulir pada pada tahun 1800.

Metode aru ini memungkinkan standardisasi untuk ukuran ulir sekrup yang pertama kalinya di dunia.

Karya Maudslay yang dibantu oleh beberapa insinyur, merupakan bentuk dari standardisasi industri dalam skala kecil.

Beberapa beberapa perusahaan standar in-house menyebar sedikit demi sedikit dalam industri tersebut.

Pengukuran ulir dari Joseph Whitworth diadopsi sebagai standar nasional (tidak resmi) pertama oleh perusahaan di seluruh negeri pada tahun 1841.

Dimana hal ini kemudian dikenal sebagai British Standard Whitworth, dan diadopsi secara luas di negara lain.

Pada akhir abad ke-19, perbedaan standar antar perusahaan membuat perdagangan semakin sulit dan tegang.

Komite Standar Teknik didirikan di London pada tahun 1901 sebagai badan standar nasional pertama di dunia.

Setelah Perang Dunia Pertama, badan-badan nasional serupa didirikan di negara-negara lain.

DIN (Deutsches Institut für Normung) didirikan di Jerman pada tahun 1917, diikuti oleh yang lain seperti :

  • ANSI (American National Standard Institute)
  • dan French Commission Permanente de Standardization

Kedua organisasi standar diatas telah berdiri pada tahun 1918.

DIN (Deutsches Institut für Normung e.V.) adalah organisasi nasional Jerman untuk standardisasi, merupakan lembaga resmi yang menerbitkan standar DIN.

ANSI (American National Standards Institute) adalah organisasi nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standar yang disetujui secara sukarela untuk produk, layanan, proses, sistem, dan personel di Amerika Serikat.

Lebih jelas mengenai DIN dan ANSI dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Organisasi internasional

Salah satu organisasi standardisasi internasional yang paling populer adalah International Telecommunication Union (ITU).

Yakni suatu Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada 17 Mei 1865, sebagai International Telegraph Union.

ITU awalnya difokuskan pada standarisasi sinyal telegraf, yang kemudian berkembang untuk memasukkan bidang :

  • Komunikasi telepon, radio dan satelit
  • Teknologi informasi serta komunikasi yang lain

Suatu upaya dilakukan untuk melakukan standardisasi pengukuran listrik, pada pertengahan hingga akhir abad ke-19.

R. E. B. Crompton adalah tokoh yang merasa prihatin dengan berbagai macam standar dan sistem yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan dan ilmuwan teknik listrik di awal abad ke-20.

Banyak perusahaan telah memasuki pasar pada tahun 1890-an dan semuanya memilih pengaturan sendiri untuk tegangan, frekuensi, arus, dan bahkan simbol yang digunakan pada diagram rangkaian.

Bangunan yang berdekatan akan memiliki sistem kelistrikan yang sama sekali tidak kompatibel hanya karena mereka telah dipasang oleh perusahaan yang berbeda.

Crompton dapat melihat kurangnya efisiensi dalam sistem ini dan mulai mempertimbangkan proposal untuk standar internasional untuk teknik listrik.

Pada tahun 1904, Crompton mewakili Inggris di Pameran Pembelian Louisiana atau Louisiana Purchase Exposition di St. Louis sebagai salah satu perwakilan dari delegasi Institute of Electrical Engineers.

Dia mempresentasikan makalah tentang standardisasi, yang diterima dengan sangat baik sehingga dia diminta untuk mengawasi pembentukan komisi pengawas proses tersebut.

Pada tahun 1906 pekerjaannya selesai dan dia menyusun konstitusi permanen untuk organisasi standar internasional pertama.

Organisasi tersebut adalah Komisi Elektroteknik Internasional atau International Electrotechnical Commission (IEC).

Badan tersebut mengadakan pertemuan pertamanya pada tahun tersebut di London, dengan perwakilan dari 14 negara.

Untuk menghormati kontribusinya pada standardisasi kelistrikan, Lord Kelvin terpilih sebagai Presiden pertama badan tersebut.

IEC adalah organisasi standardisasi internasional yang menyusun dan menerbitkan standar-standar internasional untuk seluruh bidang elektrik, elektronik dan teknologi yang terkait atau bidang teknologi elektro (electrotechnology).

Lebih jelas mengenai DIN dan ANSI dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

International Federation of the National Standardizing Associations (ISA) didirikan pada tahun 1926, dengan tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan kerjasama internasional untuk semua standar dan spesifikasi teknis.

Pembentukan badan ISA ditangguhkan pada tahun 1942 selama Perang Dunia II.

Setelah perang, Komite Koordinasi Standar PBB atau United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC) yang baru dibentuk melakukan pendekatan ke badan ISA.

UNSCC membawa proposal untuk membentuk badan standar global baru.

Pada bulan Oktober 1946, delegasi ISA dan UNSCC dari 25 negara bertemu di London dan sepakat untuk bergabung membentuk aru yakni International Organization for Standardization (ISO).

Organisasi baru tersebut secara resmi mulai beroperasi pada Februari 1947.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar Internasional dari Organisasi Internasional.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment