Standar Metode Force Field Analysis

Force Field Analysis adalah salah satu standar metode untuk analisa pemecahan masalah berdasarkan konsep kekuatan pendukung dan penolak perubahan yang saling berhadapan.

Konsep Force Field Analysis

Tujuan secara garis besar dari penggunaan metode atau alat (tools) bantu analisa ini adalah untuk melakukan :

  • Identifikasi berbagai kendala dalam mencapai suatu sasaran
  • Identifikasi berbagai sebab yang mungkin
  • Pemecahan dari suatu masalah.

Force field analysis ini berguna untuk mempelajari situasi yang memerlukan perubahan.

Konsep atau ide dasarnya adalah terdapat dua kekuatan yang saling berhadapan dalam sebuah usaha perubahan yaitu :

  • Kekuatan pertama yang mendukung perubahan
  • Serta kekuatan kedua yang menolak perubahan.

Analisis ini akan mengumpulkan berbagai solusi dalam memperkuat kekuatan yang mendukung serta menetralkan kekuatan yang menolak.

Sejarah

Force Field Analysis Model dikembangkan oleh Kurt Lewin (1951), seorang ahli psikologi sosial yang menggunakannya untuk membantu pengambilan keputusan.

Khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program manajemen perubahan di dalam organisasi.

Force Field Analysis adalah metoda yang sangat ampuh untuk :

  • Memperoleh gambaran lengkap yang menyeluruh berbagai kekuatan yang ada dalam suatu kebijakan.
  • Memperkirakan sumber dan tingkat kekuatan-kekuatan tersebut.

Tujuan

Tujuan analisis ini adalah untuk membuat suatu kerangka kerja yang mendorong suatu organisasi ataupun individu untuk melakukan hal-hal penting seperti berikut :

  • Berpikir sebelum merencanakan.
  • Mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menghadapi ganjalan yang tidak mau berubah.
  • Membantu manajemen dalam melakukan pembenahan atau perubahan.
  • Menganalisis tingkat kekuatan-kekuatan yang bertentangan satu sama lain.

Penerapan Force Field Analysis

Penerapan metode ini di tingkat organisasi atau perusahaan, umumnya diawali dengan pembentukan sebuah tim yang disebut Kelompok Kerja Force Field Analysis.

Pembentukan Tim

Force Field Analysis biasanya dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari enam hingga delapan orang.

Tim ini bekerja dengan metode presentasi seperti menggunakan flip chart didepan seluruh anggota tim untuk melihat aktivitas proses yang dibahas.

Menurut Start dan Hovland, 2009 :

Force Field Analysis paling tepat dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari enam hingga delapan orang, dengan menggunakan flip chart atau overhead transparansi sehingga semua peserta dapat melihat proses pembahasan yang berlangsung.

Penentuan perubahan

Langkah pertama dari metode Force Field Analysis adalah membuat kesepakatan mengenai bidang perubahan yang akan dibahas.

Bidang perubahan ini dapat ditulis sebagai sasaran kebijakan yang diinginkan atau tujuan dari proyek.

Pembuatan Tabel

Buat tabel seperti contoh berikut :

Format Tabel Force Field Analysis
Format Tabel Force Field Analysis

Untuk menentukan kekuatan keterkaitan, ditentukan dengan cara menentukan titik temu antar kekuatan.

Berikut skala nilai keterkaitan yang tercantum pada baris horizontal teratas :

  • Angka 5 menyatakan besar sekali keterkaitannya
  • Angka 3 menyatakan besar keterkaitannya
  • Angka 1 menyatakan kecil keterkaitannya
  • Angka 0 menyatakan tidak ada keterkaitannya

Semua kekuatan yang mendukung adanya perubahan kemudian ditulis dalam kolom di sebelah kiri (Driving Forces, mendorong perubahan ke depan).

Sementara semua kekuatan penentang munculnya perubahan ditulis dalam kolom di sebelah kanan (Restraining Forces, penghambat perubahan).

Kekuatan pendorong dan penghambat ini harus di pilah-pilah menurut tema yang sama, kemudian diberi skor sesuai dengan ‘magnitude’ masing-masing, mulai dari skor satu (lemah) hingga skor lima (kuat).

Skor yang diperoleh bisa jadi tidak seimbang di masing-masing sisi. Hasilnya tampak pada gambar berikut ini :

Contoh Tabel Force Field Analysis
Contoh Tabel Force Field Analysis

Dampak paling signifikan akan diperoleh dengan cara meningkatkan kekuatan pendukung yang lemah sementara mengurangi kekuatan- kekuatan penghambat yang kuat.

Langkah berikutnya dalam Force Field Analysis adalah menetapkan apakah ada yang dapat dilakukan menghadapi kekuatan kekuatan tersebut.

Namun bisa saja kekuatan kekuatan itu adalah kekuatan kekuatan yang sama sekali tidak dalam kendali kita.

Sehingga terkadang akan membantu jika menentukan skor kekuatan kekuatan tersebut sesuai dengan derajat pengaruh yang dapat Anda ambil dari mereka.

Selama proses diskusi Force Field Analysis di harapkan dapat muncul debat dan dialog diantara peserta kelompok.

Hal ini merupakan bagian penting dalam Force Field Analysis, yang ana memerlukan waktu untuk membahas berbagai isu kunci atau penting.

Temuan dan gagasan bisa muncul terkait dengan hal-hal yang terkait dengan kepedulian, masalah, symptom dan solusi.

Semua proses perlu dicatat dan ditelaah bila ada konsensus tentang aksi atau tindakan di waktu yang akan datang.

Dalam upaya mempengaruhi kebijakan, sasaran utama Force Field Analysis adalah menemukan cara untuk mengurangi kekuatan kekuatan penghambat sekaligus mencari peluang untuk mendapat keuntungan dari kekuatan kekuatan pendorong.

Force Field Analysis adalah kelanjutan alamiah dari Problem Tree Analysis yang sering digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi tujuan suatu perubahan kebijakan.

Langkah berikut setelah Force Field Analysis adalah Stakeholder Analysis.

Dalam Stakeholder Analysis pemangku kepentingan tertentu yang setuju dan yang menentang adanya perubahan dapat diidentifikasi, sekaligus diketahui kekuatan, pengaruh dan kepentingannya.

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap alat bantu manajemen pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, demikian halnya dengan force field analysis.

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari force field analysis.

Kelebihan force field analysis adalah sebagai berikut:

  • Bisa memberikan masukan tentang bagaimana melakukan suatu perubahan dengan baik, karena dilakukan dengan menganalisis faktor yang mendorong dan menghambat terjadinya perubahan.
  • Dengan mendaftar faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan, maka bisa diketahui dengan jelas tentang apa yang harus dilakukan, serta bisa diketahui dengan baik faktor mana yang dapat dikontrol, dan faktor mana yang berada di luar kendali.

Kekurangan dari force field analysis adalah sebagai berikut:

  • Dalam penyusunan perencanaan peserta sering kali mengalami kesulitan karena rencana yang dibuat tidak realistis. Kegiatan yang direncanakan tidak mempertimbangkan beban kerja atau jangka waktu.
  • Pelaksanaannya tergantung dari peserta FFA, jika kurang kompeten atau pun kurang memahami keadaan organisasi, maka hasilnya akan menjadi kurang akurat (tidak respresntatif dari keadaan sebenarnya).
  • Sulit dilaksanakan jika peserta tidak aktif.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar Metode Force Field Analysis.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini.

Silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment