Standar Welder Pengelasan

Pengertian Welder

Welder adalah sebutan bagi profesi keahlian di bidang pengelasan, profesi ini banyak dibutuhkan oleh berbagai perusahaan dengan adanya banyak lowongan kerja yang terbuka untuk profesi welder.

Welding atau Pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan metode pemanasan atau tekanan, seorang welder disebut juga dengan “Juru Las”.

Aktifitas ini sangat sering dilakukan di berbagai proyek dan aktifitas organisasi, perusahaan maupun umum seperti : konstruksi, engineering, fasilitas produksi, migas, properti dan lain sebagainya.

gambar proses welding atau pengelasan :

welding atau pengelasan
gambar proses welding atau pengelasan (sumber : wikipedia)

 

Proses Welding atau Pengelasan

Proses pengelasan bisa dibagi menjadi dua katagori utama, yaitu pengelasan fusi dan pengelasan padat. Berikut pengertiannya :

  • Pengelasan fusi adalah proses pengelasan menggunakan panas untuk melebur permukaan yang akan disambung, ada operasi yang menggunakan logam pengisi dan ada juga yang tanpa logam pengisi.
  • Pengelasan padat adalah proses pengelasan yang proses penyambungannya menggunakan panas dan atau tekanan, tetapi tidak terjadi peleburan pada logam dasar dan tanpa adanya penambahan logam pengisi.

Pengelasan fusi tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

  • pengelasan busur (arc welding, AW)
  • pengelasan resistansi listrik (resistance welding, RW)
  • pengelasan gas (oxyfuel gas welding, OFW)
  • proses pengelasan lebur yang lain
  • SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
  • GMAW (Gas Metal Arc Welding)
  • GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
  • OAW (Oxyasitelene Arc Welding)
  • BRAZING

Sebagai contoh detail kami paparkan mengenai pengelasan busur sebagaimana berikut :

Pengelasan Busur

Pengelasan Busur adalah pengelasan fusi dimana penyatuan logam dicapai dengan menggunakan panas dari busur listrik.

Cara kerja Pengelasan Busur :

  • Elektrode disentuhkan dengan benda kerja dan secara cepat dipisahkan dalam jarak yang pendek
  • Panas yang dihasilkan menyebabkan gas pada celah mengalami ionisasi (disebut plasma)
  • Plasma akan berfungsi sebagai penghantar listrik, sehingga pada celah tersebut terjadi pelepasan muatan listrik secara kontinu yang menghasilkan busur listrik
  • Energi listrik dari busur dapat menghasilkan panas dengan suhu 10.000 o F (5500o C) atau lebih, cukup panas untuk melebur logam
  • Genangan logam cair, terdiri atas logam dasar dan logam pengisi (bila digunakan), terbentuk di dekat ujung elektrode
  • Kebanyakan proses pengelasan busur, logam pengisi ditambahkan selama operasi untuk menambah volume dan kekuatan sambungan las
  • Karena logam pengisi dilepaskan sepanjang sambungan, genangan las cair akan membeku dalam jaluran yang berombak
  • Pergerakan elektrode relatif terhadap benda kerja dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan peralatan mekanik (pengelasan mesin, pengelasan automatik, pengelasan robotik)
  • Kelemahan bila pengelasan busur dilakukan secara manual, kualitas las sangat tergantung kepada ketrampilan pengelas

 

Selama proses pengelasan Las Busur Listrik, temperatur busur mencapai lebih dari 5.500 °C, temperatur tersebut mampu melelehkan ujung logam inti elektroda, yang lebur dengan logam induk (parent metal).

Penyalut elektroda berfungsi untuk melindungi sekeliling busur dan membentuk deposit menyelimuti bead, yang terpisah dan membentang diatas kampuh Las.

Prosedur pengelasan dengan Las Busur Listrik adalah sebagai berikut :

  • Periksa mesin Las, grounded, dan kaber power.
  • Gunakan APD pengelasan.
  • Massa harus sedekat mungkin dengan titik pengelasan.
  • Pilih elektroda yang tepat yang sesuai dengan ketebalan benda yang akan di Las.
  • Nyalakan mesin las, setel arus pengelasan pada transformator disesuaikan dengan ukuran elektroda Las.
  • Ayunkan atau sentuhkan elektroda dengan cepat diatas permukaan logam induk.
  • Setelah menyala, gerakkan elektroda, perhatikan arah dan sudut elektroda, perhatikan jarak busur terhadap logam induk.

 

Untuk pengelasan di mesin atau di areal produksi, perlu diperhatikan hal-hal berikut sebelum proses pengelasan :

  • Membuat ijin kerja untuk pekerjaan pengelasan
  • Menyediakan APAR dan air untuk penanganan apabila terjadi kebakaran
  • Mengamankan material di sekitar area yang mudah terbakar
  • Membatasi percikan api di area pengelasan, menyiapkan karung basah jika diperlukan
  • Menunjuk petugas pengawas api
  • Membersihkan area setelah pengelasan dan memastikan kembali tidak ada bara api atau percikan yang berpotensi menjadi kebakaran.

 

Keselamatan kerja :

  • Periksa kabel, jangan sampai ada yang terkelupas yang dapat menyebabkan bahaya tersengat listrik
  • Pergunakan APD dengan benar untuk melindungi dari percikan api dan sinar dari pengelasan
  • Pergunakan tabir pelindung untuk menghalangi sinar yang tajam pada proses pengelasan yang dapat mengganggu orang lain.
  • Hundari jalur kabel yang melintasi pintu atau tempat lalu lalang orang banyak
  • Hindari benda panas, benda tajam, nyala api mengenai atau mengganggu kabel las.

 

Contoh gambar APD untuk welder :

apd welding
gambar apd untuk proses welding

Contoh gambar mesin welding :

mesin welding
gambar mesin welding

 

sumber referensi :

 

Leave a Comment