USB-C, Standar Kabel Charger Ponsel Eropa

Regulator Uni Eropa memutuskan peraturan yang mewajibkan semua ponsel, tablet, dan perangkat elektronik kecil yang dijual di Eropa memakai standar port USB-C.

Negara-negara Uni Eropa menyetujui standar penggunaan satu port pengisian daya bagi ponsel, tablet dan kamera pertama di dunia.

Sejarah penerapan USB-C

Sebenarnya, Komisi Eropa atau European Commission sudah mengusahakan solusi charger yang universal selama lebih dari satu dekade ke belakang.

Akhirnya tahun ini aturan tersebut diputuskan, sedangkan penerapannya akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Perangkat atau gadget yang termasuk dalam daftar standar ini antara lain adalah :

  • laptop, e-reader, earbuds, keyboard, mouse, perangkat navigasi portabel, HP, tablet, kamera digital, headphone, headset, konsol handheld, dan speaker portabel.

Sehingga, dimulai pada musim semi 2024 mendatang, semua perangkat yang termasuk kategori tersebut diwajibkan menggunakan port USB-C untuk pengisian dayanya.

Namun masih ada pengecualian untuk laptop, mereka diberi keringanan selama 40 bulan sebelum akhirnya diwajibkan juga memakai port ini.

Perangkat-perangkat elektronik yang masuk dalam kategori tersebut, terutama ponsel dan tablet, mayoritas sudah menggunakan port port tersebut.

Namun masih ada juga yang belum menggunakannya.

Seperti pada iPhone, karena Apple memang bertahun-tahun belakangan memutuskan mempertahankan port Lightning untuk pengisian dayanya.

Studi pada 2019 menyebut setengah pengisi daya atau 50 persen yang dijual bersama ponsel pada tahun 2018 memiliki konektor USB micro-B.

Sebanyak 29 persen dilengkapi konektor USB-C dan 21 persen lainnya konektor Lightning.

Parlemen Eropa menyatakan dalam kutipan dari Reuters, pada Rabu 8 Juni 2022 :

“Pada musim gugur 2024, USB Type-C akan menjadi port pengisian daya umum untuk semua ponsel, tablet, dan kamera di UE,”

kata Kepala industri Uni Eropa Thierry Breton yang mengatakan kesepakatan itu akan menghemat sekitar 250 juta euro (US$267 juta) atau sekitar Rp3,8 triliun untuk konsumen.

“Ini juga akan memungkinkan teknologi baru, seperti pengisian nirkabel, muncul dan berkembang tanpa membiarkan inovasi menjadi sumber fragmentasi pasar dan ketidaknyamanan konsumen,” katanya.

Lewat intervensi politiknya, Dewan Eksekutif UE juga bisa menyelaraskan sistem pengisian nirkabel di masa yang akan datang.

Kesepakatan itu juga mencakup e-reader, earbud, dan teknologi lainnya berarti itu juga akan berdampak pada Samsung (005930.KS), Huawei (HWT.UL) dan pembuat perangkat lainnya.

“Kami bangga bahwa laptop, e-reader, earbud, keyboard, mouse komputer, dan perangkat navigasi portabel juga disertakan,”

Sebagaimana dikatakan oleh anggota parlemen Alex Agius Saliba, yang memimpin debat di Parlemen Eropa.

USB-C di ponsel Apple dan Android

Keinginan adanya standar baru ini didorong oleh keluhan pengguna iPhone dan Android, ketika mereka harus beralih ke pengisi daya yang berbeda untuk perangkat mereka.

Seperti diketahui, iPhone diisi daya dari kabel Lightning, sedangkan perangkat berbasis Android menggunakan konektor USB-C.

Jadi, jika iPhone yang dirilis pada 2024 masih menggunakan port Lightning, maka ponsel tersebut tidak bisa dipasarkan di negara-negara yang tergabung ke Uni Eropa.

Oleh karena itu, Apple harus mengubah semua pengisian baterai iPhone dengan USB-C yang dijual mulai 2024.

Meskipun begitu, ada pengecualian dalam aturan tersebut.

Yaitu aturan tersebut hanya berlaku untuk perangkat yang bisa diisi ulang menggunakan kabel, sedangkan perangkat yang hanya bisa diisi ulang secara wireless tidak terdampak.

Perkembangan standar USB-C sendiri saat ini terbilang pesat.

Standar port terbaru ini membuat perangkat yang menggunakan port tersebut bisa menghantarkan daya sebesar 240W.

Artinya, kelebihan ini akan berguna jika dipakai di laptop-laptop gaming kelas berat, yang lazimnya membutuhkan daya di atas 200W.

Kebijakan satu port pengisian daya dengan USB-C juga disebut dapat menjadi pendorong penjualan Apple pada 2024.

Hal ini dikarenakan oleh akan ada lebih banyak orang Eropa yang membeli gadget terbaru daripada yang tanpa port baru tersebut.

Analis CFRA Reaserch, Angelo Zino mengatakan kebijakan satu port pengisian daya di Uni Eropa juga bisa membuat konsumen untuk membeli ponsel baru lebih cepat.

Bloomberg melaporkan Apple sudah mulai merancang iPhone dengan port pengisian USB-C yang bisa dirilis tahun depan.

“Konsumen yang ada masih bisa menggunakan kabel Lightning, tapi mungkin akan ada lebih sedikit pembelian produk lama di platform pihak ketiga,” kata Parlemen Uni Eropa.

Di sisi lain, Jitesh Ubrani, Manager Riset IDC mengungkapkan larangan penjualan ponsel model lama.

Karena berisiko mengecewakan banyak konsumen dan akan memaksa konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak.

Sebelumnya Apple juga telah memperingatkan bahwa keinginan tersebut akan merusak inovasi dan menciptakan tumpukan limbah elektronik.

Informasi ini dikutip dari detikINET dan CNN Indonesia dari Techspot dan Reuter, pada Rabu 8 Juni 2022.

Berikut adalah gambar berbagai port charger pada ponsel atau handphone :

gambar port charger pada ponsel atau handphone tipe USB-C dan lainnya

Pengertian USB-C

USB-C adalah konektor USB antarmuka terbaru yang dikembangkan oleh USB Implementers Forum (USB-IF),

Tujuan adanya port ini adalah untuk menjadikan seluruh pengguna elektronik dapat memanfaatkan satu konektor, baik untuk transfer data maupun pengisian daya.

Berbeda dengan USB Type-A, USB-C ini memiliki 24 pin, dengan bentuk desain lonjong yang hampir setara dengan ukuran konektor micro USB.

Secara umum, tujuan dari USB-C ini adalah menjadi universal. Bisa dikatakan sebagai : satu konektor untuk semua.

Dari pembuatan USB-C, selain menawarkan transfer data dan pengisian daya yang lebih cepat, USB-C ini dimaksudkan agar dapat mendukung berbagai mode dan standar yang berbeda.

Berikut adalah gambar berbagai port USB yang tersedia :

port USB-C dan port USB lainnya

4 kemampuan USB-C

Oleh karena itu, desain USB-C memiliki empat kemampuan berikut:

1. Reversibilitas Konektor

Berbeda dengan konektor USB-A yang bentuknya seperti bidang trapesium, konektor USB-C di desain dengan pin yang lonjong dan simetris pada kedua sisinya.

Dengan desain yang bisa ditancapkan secara bolak-balik, pengguna tidak perlu pusing untuk menyesuaikan posisi kabel dengan konektor.

2. “Mode alt” yang bisa disambungkan ke berbagai interface

Konektor USB-C juga memiliki fitur mode alt yang mendukung teknologi DisplayPort dan Thunderbolt.

Dalam beberapa perangkat, sinyal data/ video dari DisplayPort dan Thunderbolt dapat dikirim melalui port USB-C.

3. Kekuatan dua arah oleh teknologi Power Delivery 3.0

Fitur lain dari USB-C yaitu teknologi Power Delivery 3.0 yang mendukung ouput daya hingga 100W dan kekuatan dua arah.

Dengan pengisian daya dua arah, port USB-C memiliki potensi untuk mengeluarkan daya untuk mengisi daya ke perangkat yang terhubung,

atau memasukkan daya ke perangkat yang terhubung dengan sendirinya.

Untuk pengguna laptop, USB-C tidak hanya untuk mengisi daya laptop, tetapi juga dapat mengirim dokumen atau mengisi daya smart phone.

4. Konversi audio digital menjadi analog

Saat ini, kebanyakan brand atau merk ponsel sudah menghilangkan lubang headphone jack pada smartphone.

USB-C juga memiliki kemampuan untuk konversi audio digital menjadi suara analog.

Dengan demikian, pengguna tetap dapat menggunakan konektor 3.5mm jack dengan menyambungkan adapter sederhana ke smart phone.

Ruang Lingkup dukungan USB-C pada produk

Terlepas dari semua kemampun yang disebutkan, perlu diperhatikan bahwa tidak setiap USB-C dapat mendukung semua fungsi.

Dari empat fitur yang disebutkan diatas, hanya konektor reversibilitas yang berhubungan pada konektor/ port USB-C.

Untuk fungsi lainnya, kapabilitas port tersebut untuk mendukung produk tergantung pada perangkat hardware yang dibuat oleh produsen.

Hal ini disesuaikan dengan biaya desain produk oleh produsen yang memungkinkan mereka untuk memilih tingkat fungsionalitas port tersebut pada produknya.

Untuk beberapa merek produsen yang ingin harga rendah ke menengah, port USB-C nya mungkin hanya mendukung kecepatan versi terbaru (USB 3.2 Gen2).

Sementara merek lainnya yang lebih fokus pada pasar kelas atas, mungkin memiliki produk dengan port USB-C bisa mendukung Pengiriman Daya 3.0 dan Mode Alt-Thunderbolt.

USB-C DisplayPort (DP Alt Mode)

Mode Alt pada USB-C adalah untuk mentransfer data / video melalui banyak antarmuka, seperti DisplayPort.

Port yang mentransfer sinyal DisplayPort disebut USB-C DisplayPort atau DP Alt Mode.

Mode ini bisa menghubungkan sumber video (misalnya PC, pemutar Blu-Ray, dan lainnya) dan perangkat layar (misalnya TV, proyektor, dan lainnya)

yang mendukung DisplayPort satu sama lain untuk menyiarkan video definisi tinggi melalui port mereka.

Akan tetapi, tidak semua port USB-C menampilkan fungsionalitas Mode Alt DisplayPort (seperti yang dijelaskan sebelumnya)

ditambah dengan kurangnya penjelasan fungsionalitas DisplayPort yang diberikan oleh produsen atas tingkat dukungan produk USB-C mereka.

Oleh karena itu, banyak pengguna dengan perangkat yang dilengkapi port ini tidak menyadari apakah port tersebut mendukung DisplayPort melalui port tersebut atau tidak.

Tips bagi pengguna adalah memahami cara mengidentifikasi apakah perangkat USB-C mereka mendukung DisplayPort melalui port tersebut.

Identifikasi perangkat yang mendukung DisplayPort lewat USB

Saat ini tidak ada cara standar untuk mengidentifikasi DisplayPort USB-C langsung di perangkat.

Metode terbaik untuk mengidentifikasi apakah perangkat Anda mendukung DisplayPort melalui port tersebut adalah :

  • Memeriksa spesifikasi produk di situs web resmi atau situs web dengan ulasan informasi produk yang mendalam.
  • Dalam situs tersebut, pengguna akan dapat mengelompokan setiap port pada perangkat.

Mengenai Uni Eropa

Uni Eropa (UE) atau European Union (EU) adalah organisasi internasional yang beranggotakan berbagai negara di Eropa,

Mereka berperan dalam pengelolaan standar dan standardisasi terkait wilayah Eropa.

Peran uni eropa di bidang standar atau standardisasi dunia sangat banyak dari mata uang euro, aturan ekspor impor dari atau ke Eropa dan lainnya.

Per tanggal 31 Januari 2020, Uni Eropa memiliki jumlah anggota hingga 27 negara.

Anggotanya terdiri dari masyarakat Eropa yang diwakili oleh negara-negara berdaulat.

Lebih jelas mengenai Uni Eropa dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Demikian artikel dari standarku.com mengenai USB-C

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

  • www.Techspot.com
  • www.Reuter.com
  • https://inet.detik.com/consumer/d-6117164/apple-takluk-usb-c-jadi-kabel-charger-tunggal-di-uni-eropa
  • https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220608080924-199-806191/pukulan-telak-buat-apple-semua-hp-di-eropa-harus-usb-c
  • https://www.benq.com/id-id/knowledge-center/benq-knowledge-monitor/apa-itu-usbc-dp-alt-mode.html

Leave a Comment