Napkin dalam Industri Perhotelan: Peran Napkin dalam Etika Makan

Napkin, atau sering disebut serbet, adalah salah satu peralatan sehari-hari yang sering kita temui di meja makan.

Meskipun tampak sederhana, napkin memiliki sejarah yang panjang dan berfungsi lebih dari sekadar alat pembersih.

Artikel ini akan membahas asal-usul napkin, berbagai jenis napkin, dan perannya dalam etika makan.

 

Asal-Usul Napkin

Napkin dalam Industri Perhotelan: Peran Napkin dalam Etika Makan
https://missmillmag.com/

Penggunaan napkin dalam berbagai bentuk telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Di zaman Romawi kuno, orang menggunakan potongan kain untuk membersihkan mulut dan tangan mereka saat makan.

Meskipun awalnya digunakan sebagai alat pembersih, napkin juga menjadi simbol status sosial. Orang-orang kaya akan membawa napkin pribadi mereka, sementara yang lebih miskin mungkin menggunakan daun atau kain kasar.

Selama Abad Pertengahan di Eropa, napkin mulai menjadi bagian penting dari etika makan.

Pada saat itu, napkin sering disimpan di saku untuk digunakan selama makan, dan setiap tamu di meja makan biasanya membawa napkin pribadi.

Pada abad ke-19, napkin mulai menjadi bagian tetap dari pengaturan meja yang lebih formal.

 

Jenis-Jenis Napkin

Napkin hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Berikut adalah beberapa jenis napkin yang umum digunakan:

Napkin Kain

Napkin ini terbuat dari kain, seringkali katun atau linen. Mereka dapat digunakan berulang kali dan sering digunakan dalam pengaturan meja formal seperti restoran fine dining atau acara khusus.

Napkin Kertas

Napkin kertas adalah pilihan yang lebih praktis dan sering digunakan dalam pengaturan meja sehari-hari atau acara berkecepatan tinggi.

Mereka dapat dibuang setelah digunakan, menjadikannya opsi yang lebih hygienis.

Napkin Lipat

Napkin sering kali dilipat dengan berbagai cara untuk menciptakan elemen dekoratif di atas meja. Beberapa contoh lipatan napkin yang populer termasuk lipatan kerucut, lipatan bunga, dan lipatan lotus.

Napkin dengan Logo

Di beberapa restoran atau acara khusus, napkin dapat dicetak dengan logo atau inisial yang mencerminkan merek atau tujuan acara tersebut.

Ini adalah cara lain untuk memberikan sentuhan personal pada pengaturan meja.

Napkin Kain Disposabel

Ini adalah campuran antara napkin kain dan napkin kertas. Mereka terbuat dari kain yang lebih tahan lama tetapi dirancang untuk digunakan sekali pakai dan kemudian dicuci.

 

Peran Napkin dalam Etika Makan

Napkin memiliki peran penting dalam etika makan dan tata krama makan yang baik. Berikut adalah beberapa etika terkait napkin yang umumnya diikuti:

Cara Mempakai

Napkin biasanya diletakkan di sebelah kiri piring atau diletakkan di atas kursi tamu sebelum mereka duduk. Ketika mengambil napkin, lipat setengah atau sesuai dengan lipatan yang telah dibuat.

Menggunakan Napkin Selama Makan

Napkin digunakan untuk membersihkan mulut setelah mengunyah makanan atau untuk mengusap tangan jika diperlukan.

Selama makan, napkin diletakkan di atas paha dengan lipatan menghadap ke atas.

Menggunakan Napkin Ketika Selesai

Setelah selesai makan, napkin dilipat rapi dan diletakkan di sebelah piring. Jangan pernah meletakkan napkin yang digunakan di atas piring yang masih kotor.

Menunjukkan Tanda Selesai Makan

Untuk menunjukkan bahwa Anda telah selesai makan, letakkan napkin dengan rapi di sebelah piring dan tutup kursi Anda.

Ini adalah cara sopan untuk memberi tahu tuan rumah bahwa Anda telah selesai.

Napkin dalam Industri Perhotelan: Peran Napkin dalam Etika Makan
https://www.annavasily.com.au/

Kesimpulan

Napkin, meskipun tampak sederhana, adalah bagian penting dari etika makan dan tata krama. Mereka memiliki sejarah yang kaya dan berbagai jenis yang digunakan dalam pengaturan meja yang berbeda.

Dalam masyarakat modern, penggunaan napkin tidak hanya tentang membersihkan mulut tetapi juga menciptakan pengalaman makan yang lebih baik dan menunjukkan etika yang baik.

Oleh karena itu, meskipun sederhana, napkin memiliki peran penting dalam berbagai acara dan pengaturan meja di seluruh dunia.

Leave a Comment