Dr. William Edwards Deming adalah seorang insinyur, ahli statistik, profesor, penulis, dosen, dan konsultan manajemen yang menciptakan Standar Metode Kualitas tingkat Dunia.
Sinopsis Deming Philosophy
Filosofi W.Edwards Deming jika diringkas adalah sebagai berikut:
Bahwa dengan mengadopsi prinsip-prinsip manajemen yang tepat, organisasi dapat meningkatkan kualitas dan secara bersamaan mengurangi biaya, dengan cara :
- Mengurangi pemborosan
- Pengerjaan ulang
- Pengurangan staf
- Litigasi sekaligus meningkatkan loyalitas pelanggan
Kuncinya adalah melakukan praktek peningkatan berkelanjutan dan menjadikan manufaktur sebagai sebuah sistem secara keseluruhan, bukan sebagai potongan-potongan.
Pada 1970-an, filsafat Deming diringkas oleh beberapa pengikutnya yang dari Jepang melalui perbandingan “A” versus “B” berikut :
- A : Ketika orang dan organisasi berfokus terutama pada kualitas, ditentukan oleh rasio : kualitas cenderung meningkat dan biaya turun seiring waktu.
- B : Namun, ketika orang dan organisasi berfokus terutama pada biaya, maka biaya cenderung meningkat dan kualitas menurun seiring waktu.
Sejarah Hidup Deming
Kelahiran
W. Edwards Deming lahir pada tanggal 14 Oktober 1900 di Sioux City, Iowa dan wafat pada 20 Desember 1993 di Washington, D.C. pada umur 93 tahun.
Kemudian dia dibesarkan di Polk City, Iowa, di peternakan ayam kakeknya Henry Coffin Edwards.
Selanjutnya pindah ke sebuah peternakan seluas 40 acre (16 ha) yang dibeli oleh ayahnya di Powell, Wyoming.
Ia adalah putra dari William Albert Deming dan Pluma Irene Edwards, keduanya berpendidikan tinggi dan menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Ibunya pernah belajar di San Francisco dan menjadi musisi, sedangkan ayahnya William Albert telah mempelajari matematika dan hukum.
Mereka adalah keturunan langsung dari John Deming dan Honor Treat.
John Deming yang hidup pada 1615–1705 adalah seorang pemukim Puritan awal dan pemegang hak paten asli dari Connecticut Colony.
Honor Treat adalah putri dari Richard Treat yang hidup pada 1584–1669.
Mereka adalah pemukim awal New England, Deputi Badan Legislatif Connecticut yang menerima paten dari Royal Charter of Connecticut pada 1662.
Pernikahan
Deming menikah dengan Agnes Bell pada tahun 1922, dan mengadopsi seorang putri bernama Dorothy setahun sebelum meninggalnya Agnes yaitu tahun 1930.
Kemudian Deming membesarkan bayinya tersebut di rumah pribadinya bersama istri berikutnya yang dinikahi pada tahun 1932 yaitu Lola Elizabeth Shupe.
Lola adalah orang yang ikut membantu Deming dalam menyelesaikan beberapa tulisannya, dengannya dia memiliki dua anak lagi yaitu Diana (lahir 1934) dan Linda (lahir 1943).
Deming kemudian hidup dengan Diana dan Linda, bersama dengan tujuh orang cucunya.
Pendidikan
Pada mulanya pendidikan yang ditempuhnya adalah sebagai insinyur elektro, namun kemudian melanjutkan spesialisasi dalam bidang fisika dan matematika, gelar yang diperoleh :
- BS di bidang teknik elektro dari University of Wyoming di Laramie (1921)
- MS dari University of Colorado (1925)
- PhD dari Yale University (1928).
Pekerjaan Awal
Deming adalah seorang profesor statistik di sekolah pascasarjana administrasi bisnis Universitas New York (1946–1993).
Serta mengajar di sekolah pascasarjana bisnis Universitas Columbia (1988–1993) dan juga sebagai seorang konsultan untuk bisnis pribadi.
Deming magang di Hawthorne Works Western Electric di Cicero Illinois saat belajar di Yale, kemudian bekerja di Departemen Pertanian dan Departemen Sensus AS.
Penemuan Ide
Pada tahun 1927, Deming diperkenalkan dengan Walter A. Shewhart dari Bell Telephone Laboratories oleh C.H. Kunsman dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
Deming menemukan inspirasi besar dalam karya Shewhart, seorang pencetus konsep statistical control of processes dan alat teknis terkait dengan control chart.
Hal ini ditemukannya saat Deming sedang melakukan penerapan metode statistik untuk produksi dan manajemen industri.
Gagasan Shewhart tentang penyebab umum dan khusus dari variasi mengarah langsung ke teori manajemen Deming.
Deming melihat bahwa ide-ide ini dapat diterapkan tidak hanya pada proses manufaktur, tetapi juga pada proses di mana perusahaan dipimpin dan dikelola.
Wawasan kunci tersebut memungkinkan pengaruhnya yang sangat besar pada ekonomi dunia industri setelah 1950.
Pada tahun 1936, ia belajar di bawah bimbingan Sir Ronald Fisher dan Jerzy Neyman di University College, London, Inggris.
Deming mengedit isi ceramah yang disampaikan oleh Shewhart di USDA yaitu Statistical Method from the Viewpoint of Quality Control, menjadi sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1939.
Deming menjelaskan salah satu alasan dia belajar banyak dari Shewhart dalam sebuah wawancara yang direkam dalam video, bahwa : “meskipun brilian, Shewhart memiliki kemampuan luar biasa untuk mempersulit segalanya”.
Oleh karena itu, Deming menghabiskan banyak waktu untuk membaca ide-ide Shewhart dan menyajikan kembali sesuai dengan pemikirannya.
Inspirasi dari Shewart
Deming memperjuangkan karya Walter Shewhart, yaitu :
- Kontrol proses statistik (statistical process control / SPC)
- Definisi operasional
- Siklus Shewhart, yang telah berkembang menjadi Plan-Do-Study-Act (PDSA)
Konsep PDSA ini merupakan tanggapan dari kepopuleran Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang menurut Deming merubah makna dari karya asli Shewhart tersebut.
Algoritma Demin
Deming mengembangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk pertama kalinya selama berlangsung Sensus di Amerika Serikat pada 1940 dengan algoritma Deming-Stephan.
Selama Perang Dunia II, Deming adalah anggota dari lima orang Komite Teknis Darurat.
American War Standards
Dia bekerja dengan H.F. Dodge, A.G. Ashcroft, Leslie E. Simon, R.E. Wareham, dan John Gaillard dalam pembuatan American War Standards.
Standar tersebut berjudul American Standards Association Z1.1–3, yang diterbitkan pada tahun 1942.
Kemudian dia mengajarkan teknik SPC kepada pekerja yang terlibat dalam produksi di masa perang.
Metode statistik diterapkan secara luas selama Perang Dunia II, tetapi mulai berkurang hingga akhirnya tidak digunakan lagi beberapa tahun kemudian.
Hal ini terjadi karena adanya permintaan besar dari luar negeri untuk produk-produk masal buatan Amerika.
Bekerja di Jepang
Deming diminta pergi ke Jepang setelah Perang Dunia kedua untuk membantu penyelenggaraan Sensus di Jepang dan kemudian juga melakukan perbaikan di bidang radio manufacturing.
Pada tahun 1947, Deming terlibat dalam perencanaan awal untuk Sensus Jepang 1951.
Saat kekuatan Sekutu menduduki Jepang, dan dia diminta oleh Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat untuk membantu sensus tersebut.
Dia dibawa kesana atas perintah Jenderal Douglas MacArthur, yang merasa frustrasi karena tidak dapat mengunakan telepon tanpa kabel setelah ekonomi Jepang yang hancur pasca perang.
Saat bekerja di bawah Jenderal Douglas MacArthur sebagai konsultan sensus untuk pemerintah Jepang, ia diminta untuk mengajar seminar singkat.
Yaitu seminar tentang metode statistical process control (SPC) kepada anggota Korps Radio, atas undangan Homer Sarasohn.
Selama di Jepang, keahliannya dalam teknik kontrol kualitas menjadi terkenal sehingga Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang (JUSE) mengundangnya.
Selama kunjungan ini, dia dihubungi oleh Union of Japanese Scientists and Engineers (JUSE) untuk berbicara langsung dengan para pemimpin bisnis Jepang,
Pembicaraan bukan tentang SPC, tetapi tentang teori manajemennya.
Anggota JUSE telah mempelajari teknik Shewhart, kemudian dalam upaya rekonstruksi Jepang mereka juga mencari seorang ahli untuk mengajar pengendalian statistik.
Pada masa bulan Juni hingga Agustus 1950, Deming melatih ratusan insinyur, manajer, dan sarjana mengenai SPC dan konsep kualitas.
Dia mengajar di berbagai lokakarya untuk JUSE dan perusahaan Jepang lainnya sejak tahun 1950, mengenai pengambilan sampel statistik dan teknik kendali mutu seperti SPC.
Namun lebih dari itu, dia juga mengajari mereka mengenai :
- Kerja sama
- Optimasi penggunaan pemikiran berdasar sistem
- 14 poin manajemen
Hal-hal tersebut diatas sesuai dengan System of Profound Knowledge (SoPK) yang dibuatnya.
Dia juga melakukan pelatihan bagi manajemen puncak, termasuk yang dihadiri tokoh puncak industri Jepang seperti Akio Morita yang nerupakan salah satu pendiri Sony Corp.
Pesan Deming bagi kepala eksekutif Jepang adalah bahwa peningkatan kualitas akan mengurangi biaya, sekaligus meningkatkan produktivitas dan pangsa pasar.
Kuliah manajemen yang paling populer dari Deming adalah yang disampaikan di Mt. Hakone Conference Center pada Agustus 1950.
Berbagai pabrikan di Jepang menerapkan tekniknya dan mengalami peningkatan kualitas dan produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kualitas yang meningkat dikombinasikan dengan penurunan biaya menciptakan permintaan internasional baru untuk produk Jepang.
Penghargaan
Namun, Deming menolak untuk menerima royalti dari transkrip perkuliahannya di tahun 1950.
Oleh karena itu, dewan direksi JUSE mendirikan Deming Prize pada Desember 1950 sebagai penghargaan atas persahabatan dan kebaikannya.
Di Jepang, Deming Prize terus memberikan pengaruh yang cukup besar pada disiplin pengendalian kualitas dan manajemen kualitas.
Pada tahun 1960, Perdana Menteri Jepang (Nobusuke Kishi) yang bertindak atas nama Kaisar Hirohito menganugerahi Deming dengan Order of the Sacred Treasure Kelas Dua dari Jepang.
Pada medali tersebut tercantum pengakuan atas kontribusi Deming terhadap kelahiran kembali industri Jepang dan kesuksesannya di seluruh dunia.
Bagian pertama dari catatan sejarah tugas dinas Deming menggambarkan hasil kerjanya di Jepang yaitu :
- Anggota Rice Statistics Mission pada 1947
- Asisten Komandan Tertinggi Kekuatan Sekutu pada 1950
- Instruktur untuk metode survei sampel dalam statistik pemerintahan
Bagian kedua dari catatan tersebut mencantumkan bahwa dia melayanani perusahaan swasta melalui pengenalan ide-ide penting seperti :
- Kontrol kualitas
- Teknik survei pasar
Namanya juga diresmikan didalam Automotive Hall of Fame pada tahun 1991.
Kontribusinya cukup signifikan terhadap reputasi Jepang dalam pembuatan produk inovatif dan berkualitas tinggi setelah Perang Dunia II.
Dia dianggap memiliki pengaruh yang sangat besar pada bidang manufaktur dan bisnis di Jepang dibanding tokoh luar Jepang lain, penghormatan padanya dari Jepang adalah pada tahun 1951 dibentuk Deming Prize.
Selain itu dia juga mengembangkan Deming Chain Reaction, yang dapat menunjukkan mengapa peningkatan kualitas merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan bisnis dan membuka pekerjaan bagi masyarakat.
Untuk menanggapi meningkatnya persaingan dari Jepang, Amerika Serikat juga mengembangkan berbagai program peningkatan kualitas, seperti :
- Total Quality Management (TQM)
- Business Process Re-engineering (BPR)
- Management by Objectives (MBO)
- Six Sigma
Namun, mereka terlalu berfokus pada alat kualitas teknis (technical quality tools), tetapi tidak membahas aspek yang lebih sulit dan penting yaitu pemikiran sistem dan prinsip-prinsip manajemen.
Deming sempat kembali ke Jepang selama beberapa tahun sebagai konsultan.
Kemudian, ia menjadi profesor di Universitas New York, saat bekerja sebagai konsultan independen di Washington, DC.
Melanjutkan karir di AS
Dari rumahnya di Washington DC, Deming terus menjalankan bisnis konsultan di Amerika Serikat, namun tidak terlalu dikenal disana.
Kemudian pada tahun 1980, ia tampil dalam dokumenter NBC TV berjudul If Japan can… Why can’t we?.
Dokumenter ini berkisah tentang meningkatnya persaingan industri yang dihadapi Amerika Serikat dari Jepang.
Akibat dari siaran tersebut, jasa konsultasinya menjadi kebanjiran order dan meningkat dengan sangat pesat.
Konsultan untuk Ford
Ford Motor Company adalah salah satu perusahaan Amerika pertama yang meminta bantuan dari Deming.
Pada tahun 1981, penjualan Ford jatuh dan antara tahun 1979 hingga 1982 Ford telah mengalami kerugian hingga 3 miliar dolar.
Direktur Kualitas Korporat Ford yang baru diangkat yakni Larry Moore, ditugaskan untuk merekrut Deming untuk membantu memperbaiki kualitas di Ford.
Langkah pertama, Deming mempertanyakan budaya perusahaan dan cara manajernya beroperasi.
Hal ini sangat mengejutkan pihak Ford, karena Deming bukan berbicara tentang kualitas namun tentang manajemen.
Dia menyampaikan kepada Ford bahwa tindakan dari manajemen bertanggung jawab atas 85% dari semua masalah yang terjadi dalam pengembangan mobil.
Pada tahun 1986, Ford muncul dengan lini produksi mobil yang lebih profit yakni Taurus-Sable.
Donald Petersen sang chairman Ford menyampaikan kepada Autoweek :
“Kami bergerak ke arah membangun budaya kualitas di Ford dan banyak perubahan yang terjadi di sini berakar langsung pada ajaran Deming.”
Pada tahun 1986, Ford telah menjadi perusahaan mobil Amerika yang paling menguntungkan (profitable).
Untuk pertama kalinya sejak 1920-an, pendapatannya melampaui pendapatan perusahaa otomotif terkemuka General Motors (GM).
Ford muncul dan memimpin industri otomotif Amerika dalam bidang perbaikan (improvements).
Pendapatan Ford tahun-tahun berikutnya menjadi bukti bahwa kesuksesannya bukanlah kebetulan, karena pendapatannya terus melebihi GM dan Chrysler.
Penerbitan Buku Deming
Pada tahun 1982, buku Deming “Quality, Productivity, and Competitive Position” diterbitkan oleh “MIT Center for Advanced Engineering”, dan diganti namanya “Out of the Crisis” pada tahun 1986.
Di dalamnya, ia menawarkan teori manajemen berdasarkan 14 Points for Management miliknya yang terkenal.
Kegagalan manajemen untuk merencanakan masa depan menyebabkan hilangnya pasar, yang menyebabkan hilangnya pekerjaan.
Manajemen harus dinilai tidak hanya dari nilai dividen di setiap kuartal, tetapi juga oleh :
- Rencana inovatif untuk bertahan dalam bisnis
- Melindungi investasi
- Memastikan dividen masa depan
- Menciptakan lebih banyak pekerjaan melalui peningkatan produk dan layanan
Komitmen jangka panjang untuk pembelajaran baru dan filosofi baru diperlukan oleh setiap manajemen yang akan melakukan transformasi.
Pendirian Insttitut
Pada tahun 1982, Deming mendirikan Institut W. Edwards Deming untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas.
Dia mendirikannya bersama dengan Paul Hertz dan Howard Gitlow dari Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Miami di Coral Gables,
Pada tahun 1983, institut tersebut melatih teknik Deming kepada konsultan Ernst and Whinney Management Consultants (E&W).
E&W kemudian mendirikan Deming Quality Consulting Practice yang masih aktif hingga saat ini.
Metode dan lokakarya tentang Total Quality Management telah memiliki pengaruh yang luas.
Misalnya saat penentuan bagaimana cara kerja program Tangki Penyimpanan Bawah Tanah Badan Perlindungan Lingkungan AS.
Judul asli program adalah : U.S. Environmental Protection Agency’s Underground Storage Tanks.
Penghargaan Akademis
Selama karirnya, Deming menerima banyak penghargaan akademis, termasuk penghargaan kehormatan, PhD dari Oregon State University.
Pada tahun 1987, dia dianugerahi National Medal of Technology:
“Untuk promosi kuat metodologi statistik, untuk kontribusinya pada teori sampling, dan untuk advokasi filosofi manajemen umum kepada perusahaan dan negara yang telah menghasilkan peningkatan kualitas produk.
Pada tahun 1988, ia menerima penghargaan Distinguished Career in Science dari National Academy of Sciences.
Konsultan Vernay Laboratories
Dari 1985 hingga 1989, Deming bekerja sebagai konsultan di Vernay Laboratories.
Yaitu sebuah perusahaan manufaktur karet di Yellow Springs Ohio, yang memiliki kurang dari 1.000 karyawan.
Dia mengadakan berbagai seminar selama seminggu untuk karyawan dan pemasok perusahaan kecil.
Contohnya adalah seminar ” Workers on the Red Beads”, yang mendorong beberapa perubahan besar dalam proses manufaktur Vernay.
Deming bergabung dengan Graduate School of Business di Columbia University pada tahun 1988.
W.Edwards Deming Center
Pada tahun 1990, selama tahun terakhirnya, ia mendirikan “W.Edwards Deming Center for Quality, Productivity, and Competitiveness” di “Columbia Business School”.
Tujuannya untuk mempromosikan keunggulan operasional dalam bisnis melalui pengembangan penelitian, praktik terbaik, dan perencanaan strategis.
Marshall Industries
Pada tahun 1990, CEO Marshall Industries (NYSE: MI, 1984–1999) yaitu Robert Rodin berlatih dengan Deming yang saat itu berusia 90 tahun dan rekannya Nida Backaitis.
Hasilnya adalah transformasi dan pertumbuhan dramatis Marshall Industries dari $ 400 juta menjadi $ 1,8 miliar dalam penjualan
Hal ini dicatat dalam buku terakhir Deming “The New Economics”, a Harvard Case Study, dan buku Rodin, “Free, Perfect and Now”.
The New Economics for Industry, Government, Education
Pada tahun 1993, Deming menerbitkan buku terakhirnya, ”The New Economics for Industry, Government, Education”, yang meliputi :
- System of Profound Knowledge
- 14 Points for Management
Buku ini juga berisi konsep pendidikan yang melibatkan pengajaran berbasis kelompok tanpa nilai, serta manajemen tanpa penilaian prestasi atau prestasi individu.
Deming dan Musik
Dalam hidupnya, Deming memainkan flute dan drum dan mengarang musik.
Termasuk komposisi paduan suara religi serta aransemen lagu keangsaan Amerika Serikat “The Star Spangled Banner”.
Deming Meninggal Dunia
Deming terus menjadi konsultan untuk industri di seluruh dunia hingga saat meninggal dunia pada usia 93 tahun.
Deming meninggal dalam tidurnya pada usia 93 di rumahnya di Washington karena kanker pada tanggal 20 Desember 1993.
Ketika ditanya saat menjelang akhir hidupnya, apa yang ingin dikenang baginya di AS? Dia menjawab :
“Saya mungkin bahkan tidak akan diingat.
“Yah, mungkin … sebagai seseorang yang menghabiskan hidupnya mencoba untuk mencegah Amerika melakukan bunuh diri.”
Ringkasan Kualitas Deming
Teknik pengambilan sampel
Metode ini masih digunakan oleh Departemen Sensus AS dan Biro Statistik Tenaga Kerja.
Penulis Buku :
- “The New Economics for Industry, Government, and Education” (1993). mengenai kontrol proses statistik, definisi operasional, dan “Shewhart Cycle,” yang berkembang menjadi Plan -Do-check-Act (PDCA).
- Quality Productivity and Competitive Position, Out of the Crisis (1982–1986).
- Buku tentang statistik dan pengambilan sampel.
Standar Metode Kualitas Deming untuk Jepang
Ketika Jepang bangkit dari Perang Dunia II (PD II), mereka melalui perjalanan menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia melalui proses yang sebagian dipengaruhi oleh ide yang diajarkan Deming, yaitu :
- Desain produk yang lebih baik untuk meningkatkan layanan
- Tingkat kualitas produk yang seragam
- Peningkatan pengujian produk di tempat kerja dan di pusat penelitian
- Penjualan yang lebih besar melalui pasar global
Deming terkenal karena karyanya di Jepang pasca PD II, terutama karya yang dibuat bersama dengan para pemimpin industri di Jepang.
Pekerjaan itu dimulai pada Juli dan Agustus 1950, di Hakone Convention Center Tokyo, ketika Deming menyampaikan pidato tentang ” Statistical Product Quality Administration”.
Orang Jepang menggangap Deming sebagai salah satu inspirasi yang terkenal sebagai keajaiban ekonomi pasca perang Jepang pada tahun 1950 hingga 1960.
Deming memberikan kontribusi yang signifikan terhadap reputasi Jepang untuk :
- Produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi
- Peningkatan kekuatan ekonominya
Dia dianggap memiliki pengaruh yang paling besar bagi manufaktur dan bisnis Jepang dibandingkan tokoh lain dari luar Jepang yang erpengaruh disana.
Standar Metode Kualitas Deming untuk AmerikaSerikat
Deming terkenal di Amerika Serikat karena konsep :
- 14 Poin (Out of the Crisis, oleh W. Edwards Deming, kata pengantar)
- Sistem pemikiran yang disebut “System of Profound Knowledge”.
Sistem ini mencakup empat komponen yaitu :
- Menghargai sistem
- Memahami variasi
- Psikologi
- Epistemologi, teori pengetahuan
Meskipun dihormati di Jepang pada tahun 1951 dengan penetapan Deming Prize, namun dia baru diakui secara luas di AS pada saat kematiannya pada tahun 1993.
Presiden Ronald Reagan menganugerahinya National Medal of Technology pada tahun 1987.
Tahun berikutnya, National Academy of Sciences memberikan Deming : Distinguished Career in Science award.
Ford Mazda Study
Ajaran dan filosofi Deming terlihat dari produksi yang diadopsi dari industri Jepang, seperti yang ditunjukkan contoh Ford-Mazda study berikut.
Ford Motor Company melakukan study 2 model mobil yang diproduksi secara bersamaan dengan 2 jenis transmisi.
Satu transmisi buatan Mazda Jepang dan yang kedua transmisi buatan Ford Amerika Serikat.
Setelah hasil produksi kedua model mobil itu dipasarkan pada sekitar tahun 1950, dilihat respons dari pelanggan.
Ternyata pelanggan Ford lebih menyukai model dengan transmisi Jepang dibandingkan dengan transmisi buatan AS.
Bahkan mereka bersedia menunggu model transmisi Jepang tersebut.
Teknisi Ford bingung mengapa plangan leih menyukai model dengan transmisi Jepang, padahal kedua transmisi dibuat dengan spesifikasi yang sama.
Akhirnya, insinyur Ford memutuskan untuk membongkar kedua transmisi yang berbeda tersebut.
Hasilnya, data suku cadang mobil buatan Amerika semuanya berada dalam tingkat toleransi yang ditentukan.
Namun, suku cadang mobil Jepang menunjukkan hasil data pemeriksaan yang hampir identik satu sama lain.
Jadi yang model Jepang menunjukkan data yang lebih dekat dengan nilai nominal suku cadang.
Misalnya, jika bagian yang seharusnya memiliki panjang satu kaki, plus atau minus 1/8 inci atau 300 mm ± 3 mm.
Maka model Jepang menunjukkan semuanya masih didalam ukuran 1/16 inci (1,5 mm), jadi variasi yang dihasilkan lebih sedikit.
Hal ini menjadikan mobil Jepang dapat berjalan lebih mulus dan pelanggan mengalami lebih sedikit masalah pada transmisi.
Inilah bukti produk berkualitas yang diterapkan oleh Deming di Jepang.
Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar Metode Kualitas dari Edward Deming.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini.
Silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
Sumber referensi :