Standar Pengoperasian Hoist Crane

Hampir di setiap perusahaan yang didalamnya ada pergerakan peralatan atau barang-barang pergudangan atau konstruksi, membutuhkan Hoist Crane sebagai alat bantu untuk memudahkannya.

Artikel standarku.com kali ini akan mengulas mengenai Standar pengoperasian Hoist Crane sesuai dengan standar nasional.

Standar tersebut adalah : Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan beberapa Peraturan Menteri Tenaga Kerja.

Dengan adanya artikel ini, diharapkan agar pengguna Hoist Crane akan bertambah pengetahuannya sehingga akan meningkatkan kepedulian dalam mengoperasikan hoist crane yang aman dan selamat.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
contoh gambar Crane
gambar : Crane

Artikel ini berisi :

  • Pengertian Crane
  • Jenis Crane
  • Bagian-bagian Crane
  • Standar Pengoperasian Hoist Crane
  • Referensi Standar Nasional

Pengertian Hoist Crane

Hoist Crane adalah seperangkat alat kerja untuk mengangkat suatu benda atau barang secara vertikal dengan mekanisme pengangkatan menggunakan mesin hoist dan memindahkan secara horisontal dengan area kerja terbatas.

Jenis Crane

Berikut adalah beberapa jenis crane dan pengertiannya :

Jib Crane

Jib Crane adalah crane yang beroperasi dengan bertumpuan pada tiang dengan  radius operasi tertentu dan tidak dapat melakukan gerakan traveling.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Jib Crane
gambar Jib Crane

Tower Crane

Tower Crane adalah crane yang cara beroperasinya dengan bertumpu pada tiang dengan radius operasi 360⁰ dan tidak dapat melakukan gerakan traveling.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Tower Crane
gambar Tower Crane

Keuntungan dari crane jenis ini :

  • Mudah untuk digunakan untuk pembangunan gedung tinggi dan penuangan kongkret.
  • Boom bebas dari halangan yang ada diatas tanah.
  • Tapak crane tidak besar atau luas sehingga baik digunakan dialokasi kerja yang terbatas.

Gantry Crane

Gantry Crane adalah crane yang beroperasi dengan cara kedua sisi span-nya bertumpu pada lintasan yang berada pada lantai.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Gantry Crane
gambar Gantry Crane

Semi Gantry Crane

Semi Gantry Crane adalah crane yang beroperasi dengan cara satu sisi span-nya bertumpu pada lintasan yang berada dilantai dan satu span lainnya pada lintasan diatas.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Semi Gantry Crane
gambar Semi Gantry Crane

Overhead Crane

Overhead Crane adalah crane yang beroperasi dengan cara kedua sisi span-nya bertumpu pada lintasan yang berada diatas ketinggian.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Overhead Crane
gambar Overhead Crane

Mobile Hydraulic Cranes

Mobile Hydraulic Cranes cocok untuk pemakaian pada berbagai macam medan baik pada jalan yang beraspal maupun jalan tanah.

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar Mobile Hydraulic Cranes
gambar Mobile Hydraulic Cranes

Keuntungannya :

  • Baik dan cepat bermanuver.
  • Karena sifatnya yang mudah bergerak dan stabil maka ideal untuk mengambil dan membawa barang.
  • Tidak membutuhkan outrigger.

Bagian-bagian Crane

Untuk memahami sebuah crane, kita perlu mengetahui bagian-bagiannya. Sebagai contoh adalah bagian-bagian jenis Overhead Crane berikut :

Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar bagian-bagian jenis Overhead Crane
gambar bagian-bagian jenis Overhead Crane

Berikut adalah nama dan keterangan dari bagian-bagian crane sesuai dengan gambar diatas :

  • Motor Listrik : berfungsi sebagai pemberi tenaga untuk menggerakkan crane sesuai fungsi
  • Pendant atau Remote : papan berisi tombol-tombol pengarah gerakan crane (traveling, traversing, hoisting).
  • Hook atau Pengait : berfungsi untuk tempat meletakkan sling pengikat beban yang akan di angkat atau dipindahkan.
  • Sling atau tali kawat : merupakan bagian yang berfungsi sebagai pengikat beban yang akan diangkat dan dipindahkan.
  • Cable track dan Cable carrier : cable track adalah jalur lintasan dari cable crane, sedangkan Cable carrier media atau bagian pembawa kabel crane.
  • Power Collector (PC) dan Power Distribution Bar (PDB) : PC adalah pengumpul atau pengambil sumber tenaga listrik untuk menggerakkan crane, sedangkan PDB adalah media atau bagian yang menyebarkan enerji listrik disepanjang lintasan crane.
  • Girder atau gelagar : palang penahan beban yang diangkat yang juga berfungsi sebagai lintasan traversing dan hoisting.

Inspeksi atau pemeriksaan Crane

Demi menjaga kondisi crane agar selalu siap pakai, maka perlu dilakukan kegiatan inspeksi. Jenis-jenis inspeksi tersebut adalah :

  • Pemeriksaan Rutin: Inspeksi rutin (harian sampai bulanan) sebagai inspeksi visual pengujian yan dilakukan oleh operator atau petugas lain yang ditunjuk. Hasil pemeriksaan tidak perlu dicatat.
  • Berkala: Pemeriksaan berkala dilakukan secara pemeriksaan  visual dan pemeriksaan audio. Pengujian dilakukan petugas yang ditunjuk. Laporan harus dibuat. Interval pemeriksaan 1 tahun sekali.

Bagian Penting pada Crane

Sling

Berikut ini adalah gambar bentuk fisik dari sebuah Sling :

Standar Pengoperasian Hoist Crane
contoh gambar Sling
gambar : sling
Jenis Sling

Berikut ini adalah gambar empat jenis Sling :

Standar Pengoperasian Hoist Crane
jenis-jenis Sling :
- chain
- wire rope
- metal mesh
- synthetic
gambar : jenis-jenis Sling

Untuk memahami lebih dalam mengenai empat jenis Sling tersebut, berikut penjelasannya :

Synthetic Slings

Sling sintetis populer karena kekuatan mereka, fleksibilitas, elastisitas yang baik, dan relatif ringan dan mudah untuk menangani.

Sling sintetis yang banyak digunakan dengan beban yang membutuhkan perlindungan dari kerusakan atau karena kemampuan mereka untuk memberikan gesekan baik pada beban licin.

Lingkungan kerja harus menentukan sling sintetis yang tepat untuk pekerjaan itu.

Sling sintetis sering terbuat dari polipropilena, poliester, poliamida, nilon atau kombinasi dari semuanya.

Sling sintetis rentan terhadap kerusakan dan penurunan mutu – inspeksi yang memadai harus dilakukan untuk memastikan bahwa sling dibuang sebelum mereka menjadi tidak aman.

Chain atau Sling Rantai

Adalah beban yang paling umum lampiran perangkat keras karena mereka perbandingan kekuatan dan daya tahan. Sling Rantai dapat diidentifi kasi oleh tanda-tanda atau ‘kelas’, yang kelas mereka atas perintah mereka gaya tarik.

Fleksibel Baja Sling Wire Rope (FSWR)

Sling tali kawat baja fleksibel adalah, dalam hal dasar, sekelompok kabel terpilin bersama-sama dan membungkus inti.

Kabel yang berkumpul dalam kelompok, setiap sekelompok disebut untai. Sling kawat baja tali Fleksibel banyak digunakan untuk mengangkat beban.

Wire rope sling harus diganti apabila:

  • Dalam jarak 10 kali diameter secara acak terdapat 10 wire yang putus.
  • Dalam jarak 10 kali diameter ada 5 wire yang putus pada 1 strand/lilitan.
  • Berkarat.
  • Terpelintir.
  • Strand menonjol keluar.
  • Kerusakan mekanikal/bird caging

Perlakuan terhadap Sling

Setiap kali sling digunakan, hal-hal dibawah ini harus diperhatikan :

  • Periksa sebelum digunakan.
  • Hancurkan dan buang bila rusak/cacat.
  • Laporkan sling rusak/cacat kepada supervisor anda.
  • Gunakan sarung tangan.
  • Kenalilah beban maksimum yang aman untuk sling.
  • Beri ganjal dibawah muatan agar sling mudah diambil.
  • Jauhkan tangan pada saat muatan diangkat .
  • Periksa keseimbangan sebelum diangkat.
  • Jangan keluar dari areal pandangan operator crane.
  • Jangan menggunakan sling & shackle yang rusak
  • Jangan mengangkat muatan pada ujung pengait.
  • Jangan mengikat atau menyambung sling.
  • Jangan menyeret sling diatas permukaan.
  • Jangan gunakan crane untuk mengambil sling dari   bawah muatan.
  • Beban maksimum yang aman untuk sling atau kran jangan dikira-kira.
  • Jangan menggunakan sling atau crane kecuali sudah mendapatkan pelatihan.
  • Sling yang sudah rusak tidak boleh digunakan lagi.
  • Sling tidak boleh digunakan melebihi kapasitas yang sudah ditentukan.
  • Slings yang digunakan dengan Basket dan Choker hitch,  muatannya harus seimbang untuk menghindari merosot.
  • Setiap pekerja harus menjauh dari beban yang akan diangkat dan yang sedang terangkat.
  • Tangan atau jari tidak boleh diletakkan diantara sling dan beban yang akan diangkat saat sling dikencangkan.
  • Pengangkatan menyentak sangat dilarang.
  • Sling tidak boleh ditarik  dari bawah beban saat  seluruh beban berada pada sling.
  • Sling tidak boleh dipendekan atau dirubah dengan simpul ataupun bentuk sementara.
  • Kaki sling tidak boleh dirubah.

Penyimpanan Sling :

  • Gantung slings di tembok
  • Jangan diletakkan diatas permukaan tanah
  • Jangan ter-expose terhadap air, percikan las, bahan kimia, dan sebagainya.

Alat Bantu Angkat :

  • Chain Puller
  • Wire Rope Puller (Tirfor Winch)

Beam

Spreader Beam
  • Spreader beam digunakan untuk memindahkan beban melalui lifting eyes dengan mengatur slings pada sudut yang optimum.
  • Sedangkan spreader beam hanya memisahkan bagian slings, secara relatif dipakai untuk beban ringan
  • Spreader dan load equalizer beams harus sudah teruji, baik secara static maupun dynamic.
  • Pengujian ini harus dilakukan oleh orang yang memiliki kwalifikasi,  sesuai “dengan spesifikasi” sebagai dasar dan disesuaikan dengan prosedur tertulis.
  • Spreader dan Load equalizer beams harus memiliki  Batas Beban Kerja (B.B.K) yang ditentukan oleh pabrik pembuat atau perusahaan.
  • Nameplate atau tanda terdaftar diperlukan dan tertera pada spreader beam dan nama perusahaan pembuat, nomer seri, berat alat, B.B.K. dll.
  • Semua sambuangan yang di las harus di las dengan benar oleh welder yang kwalified dan di diinspeksi sesuai dengan NDE oleh orang yang memiliki otoritas.
  • Pengujian yang terbukti sampai dengan 125% dari Pekerjaan Beban yang Aman
Lifting Beam
  • Tidak seperti spreader beam, lifting beam perlu kekuatan yang cukup untuk menahan beban.
  • Semua lifting beams harus di design oleh engineer dan ada sertifikasi untuk WLL.
Shackles Beam

Secara umum ada 2 tipe shackles yang sering dipakai:

  • Bow Shackles
  • Dee Shackles

Perbedaan antara 2 shackle tersebut adalah bow shackle dipakai untuk lebih dari satu slings, sedangkan Dee shackle dipakai untuk satu sling.

Penggunaan Shackle

  • Pin di posisi atas hanya saat menggunakan hook pada shackle bell.
  • When a choking, the pin goes into the eye formed end of the sling.

Hooks

contoh gambar Hooks
Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar : Hooks

Hook harus memiliki safety latch atau dengan cara lain yang dapat menahan slings, chains dan tamli pengangkat lainnya pada  kondisi kendur.

Clamp

Clamp dapat digunakan dengan aman untuk pemakaian sampai 80% dari kapasitas kabel yang di tetapkan.

gambar : Clamp & Grabs
Standar Pengoperasian Hoist Crane
gambar : Clamp & Grabs

Standar Pengoperasian Hoist Crane

Berikut ini adalah standar atau pedoman mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan saat mengoperasikan Hoist Crane :

  • Hoist crane dilarang membawa beban yang melebihi kapasitas maksimum yang sudah ditentukan.
  • Informasi mengenai berat beban hoist crane maksimum harus terdapat / tertempel di hook atau bagian hoist crane lainnya.
  • Operator dan karyawan dilarang melintas di daerah angkat alat.
  • Peralatan safety helmet dan safety shoes selalu digunakan.
  • Dilarang melakukan pengoprasian menekan 3 tombol sekaligus (up down, travel, travers)
  • Dilarang mengangkat beban secara tiba-tiba diawal pengangkatan.
  • Periksa kesetabilan beban dan keseimbangan alat bantu angkat sebelum melakukan pengangkatan.
  • Operator harus berada di belakang beban atau agak condong ke samping.
  • Pastikan alat bantu angkat terlepas dari hook setelah pengoprasian.
  • Pastikan hook di atas dua meter atau lebih setelah pemakaian alat agar tidak terbentur pekerja.
  • Memberhentikan hoist crane pada tempat yang telah ditentukan.
  • Tombol emergency harus di tekan atau tombol dimatikan.
  • Pengecekan operasional fungsi dari limit switch, dengan cara menjalankan crane tanpa beban pada hook secara bertahap sampai batas limit switch.
  • Pengecekan operasi mekanik seperti penyetelan ulang dan cek kerusakan mekanik
  • Pengecekan operasional komponen hidrolik dan pnuematik, cek kekencangan sambungan dan baut
  • Pengecekan deformasi dari Hook, pengecekan Hooks seperti retak atau terkikis.
  • Pengecekan Hoisting Rope, pastikan kawat-kawat tidak putus, aberasi dan tidak tergulung sesuai alur pada drum.
  • Pengecekan sambungan seperti baud, mur, pin dan pengunci, pastikan tidak aus dan kencang.
  • Pengecekan komponen rel, pastikan tidak terjadi deformasi, retak atau korosi
  • Pengecekan komponen mekanik seperti poros, bantalan, pin, roda gigi, roller, pengunci dan klem, pastikan tidak pecah, retak atau distorsi beban.
  • Pengecekan komponen pasak, rem, pin, dan pengangkat, pastikan tidak ada  kotoran / kerak yang berlebihan.
  • Pengecekan komponen tali drum dan sheaves, pastikan tidak ada kotoran / kerak yang berlebihan.
  • Pengecekan komponen motor, pastikan kondisi fisik tidak ada kerusakan dan berfungsi dengan baik.
  • Pengecekan komponen rantai dan sprocket, pastikan tidak ada kerak-kerak logam dan kotoran yang berlebihan.
  • Pengecekan komponen hooks seperti baut, pin pengunci, dan pengaman, pastikan tidak ada keretakan pada komponen hook yang dapat dideteksi dengan parikel magnetik, pencelupan kedalam bahan penetran atau alat pendeteksi lainya.
  • Pengecekan komponen keamanan beban dan keamanan alat yang dipasang pada derek, pastikan berfungsi dengan baik.
  • Pengecekan komponen kelistrikan seperti kontrol, pastikan tidak ada kekenduran pada tombol, tidak kotor dan tidak ada kabel yang terkelupas serta tombol kontrol dapat berfungsi dengan baik.
  • Hoist crane harus selalu dicek setiap awal shift oleh operator.
  • Hoist crane harus dilakukan uji fungsi satu kali dalam 1 tahun. Pada saat resertifikasi alat.

Referensi Standar Nasional

Dasar Hukum bagi standar mengenai Pengoperasian Hoist Crane ini adalah undang-undang dan regulasi atau peraturan pemerintah yaitu :

  • Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.: PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.: PER.09/MEN/II/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut

Demikian artikel mengenai Pengoperasian Hoist Crane dari standarku.com, jika ada masukan atau pertanyaan silahkan sampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment