Standar Kode Jenis Plastik

Standar Kode Bahan Plastik adalah aturan standar internasional yang mengatur klasifikasi berbagai jenis plastik di dunia

Plastik merupakan bahan pokok di kehidupan sehari-hari setiap manusia.

Penggunaannya meliputi : alat-alat rumah tangga, tempat makanan, botol minuman, mainan anak hingga alat industri.

Dari berbagai jenis tersebut ada plastik yang aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

Namun ada juga plastik yang berbahaya bagi kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya.

Plastik tersebut biasanya digunakan untuk keperluan industri tertentu, seperti : kimia, logam, minyak dan gas, atau yang lainnya.

Oleh karena itu diperlukan klasifikasi atau penggolongan plastik yang resmi untuk mengatur penggunaannya.

Standardisasi Plastik

Sebuah komunitas Industri Plastik yaitu SPI (Society of Plastic Industry) mengembangkan sistem klasifikasi jenis-jenis plastik dan daur ulang plastik tersebut.

Komunitas SPI ini dibentuk oleh gabungan berbagai perusahaan di Amerika Serikat pada tahun 1988.

Klasifikasi tersebut dilakukan dengan berdasarkan bahan mentah pembuatan plastik.

Sistem klasifikasi plastik tersebut dikenal dengan nama Resin Identification Code atau RIC.

Dalam menjalankan misinya, SPI melakukan kerjasama dengan organisasi standar dunia lainnya yang bernama ASTM Internasional.

ASTM atau American Standard Testing and Material adalah organisasi Internasional yang melakukan standardisasi di bidang teknik untuk material, jasa, produk dan sistem.

baca artikel lain : Organisasi Standar ASTM

Kerjasama ini ditujukan agar Kode Identifikasi Resin tersebut digunakan sebagai Standar bagi seluruh produsen plastik di dunia.

Pada tahun 2013, Kode Identifikasi Resin tersebut dikonversi menjadi : ASTM D7611 – Standard Practice for Coding Plastic Manufactured Articles for Resin Identification.

Standar ASTM D7611 digunakan untuk Pengkodean melalui Identifikasi Resin, yaitu menetapkan : jenis, nama, dan ukuran Kode untuk jenis material.

Kemudian ada bagian tambahan standar yang berisi representasi grafis dari Kode Identifikasi Resin (RIC).

Berupa simbol atau kata-kata, yang terdiri dari :

  • segitiga sama sisi, yang terdiri atas panah penggerak searah jarum jam.
  • Nomor Identifikasi Resin.
  • Istilah Singkat untuk bahan polimer.

Kode Identifikasi Resin digunakan hanya untuk mengidentifikasi resin plastik.

Kode Identifikasi Plastik

Sesuai dengan Kode Identifikasi Resin (Resin Identification Code) tersebut, Plastik diklasifikasikan menjadi 7 jenis atau 7 tingkat (grade).

Kode tersebut berupa simbol angka, dimulai dari kode simbol angka 1 hingga angka 7.

Bentuk setiap kode simbol berupa angka yang dikelilingi oleh tiga anak panah berbentuk segitiga.

Dibawah segitiga terdapat singkatan nama jenis plastik yang dimaksud.

gambar : contoh Kode Identifikasi Resin

Pada contoh gambar diatas adalah kode 1 yang menunjukkan plastik berbahan Polyethylene Terephthalate atau disingkat PETE.

Berbagai kode simbol tersebut dapat kita temukan di bagian bawah produk plastik resmi.

Klasifikasi Kode Plastik

Pada dasarnya, kita dapat mengetahui jenis-jenis plastik berdasarkan kode daur ulangnya.

Daur ulang adalah proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru untuk mencegah tambahan sampah.

Karena sampah tersebut sebenarnya dapat dirubah menjadi sesuatu yang berguna.

Daur Ulang bermanfaat untuk mengurangi :

  • penggunaan bahan baku baru
  • penggunaan energi
  • polusi
  • lahan
  • emisi gas rumah kaca

Berikut ini adalah arti Kode Daur Ulang Plastik berdasarkan Resin Identification Code atau Kode Identifikasi Resin.

gambar 7 kode jenis plastik
gambar 7 kode jenis plastik

Kode Plastik : 1

Kode ini adalah kategori Plastik Polyethylene Terephthalate atau disingkat PETE atau PET.

Digunakan pada :

  • Botol-botol air minum dalam kemasan (AMDK)
  • botol air minuman ringan.

Plastik ini disarankan hanya digunakan sekali saja atau sekali pakai.

Bahan ini dapat menimbulkan bahaya jika terkena air panas, karena dapat meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik.

Ciri-ciri plastik Polyethylene Terephthalate adalah berwarna transparan atau bening atau tembus pandang.

Plastik jenis ini biasanya dapat didaur ulang menjadi perabot rumah tangga, karpet dan life jacket.

Kode Plastik : 2

Kode ini adalah kategori Plastik : High-Density Polyethylene atau disingkat : HDPE.

Penggunaan pada :

  • Botol Deterjen
  • Botol Shampoo

Plastik jenis ini karakternya lebih tahan panas dengan ciri-ciri berwarna putih susu.

Namun seiring dengan meningkatnya waktu penggunaan, plastik HDPE ini juga akan melepaskan senyawa berbahaya yaitu Antimoni Trioksida.

Oleh karena itu, plastik jenis ini juga disarankan agar hanya dipakai sekali saja.

Plastik High-Density Polyethylene biasanya dapat di daur ulang menjadi tali, pipa dan mainan.

Kode Plastik : 3

Kode ini adalah kategori Plastik : Polyvinyl Chloride atau disingkat : PVC atau V.

Digunaan seperti pada :

  • Pipa
  • Kusen Jendela
  • Botol Non-makanan
  • Mainan Anak-anak
  • Kursi Plastik
  • komponen otomotif

Plastik jenis PVC ini termasuk dalam kategori yang sulit untuk di daur ulang.

Kode Plastik : 4

Untuk kode ini adalah kategori Plastik : Low-Density Polyethylene atau disingkat : LDPE.

Biasanya digunakan pada :

  • Kantong plastik
  • Tempat makanan
  • Botol dispenser

Plastik LDPE ini tidak menimbulkan reaksi kimia jika menyentuh bahan lain seperti makanan dan minuman.

Oleh karena itu, kategori plastik ini sering digunakan sebagai kemasan untuk makanan.

Plastik Low-Density Polyethylene ini sulit dihancurkan.

Tetapi masih dapat dilakukan daur ulang menjadi perabot rumah tangga atau tempat sampah.

Kode Plastik : 5

Kode ini adalah untuk kategori Plastik : Polypropylene atau disingkat : PP.

Banyak digunakan pada :

  • Tutup botol
  • tempat makanan, seperti : piring, mangkuk atau Tupperware.
  • Botol obat dan botol minuman bayi.

Plastik yang termasuk golongan Polypropylene merupakan jenis plastik yang dapat tahan panas.

Sehingga cocok untuk dijadikan tempat atau wadah atau kemasan makanan.

Ciri-cirinya adalah warna Plastik dari PP ini terlihat transparan dan agak mengkilap.

Kode Plastik : 6

Kode ini adalah kategori Plastik : Polystyrene atau disingkat : PS.

Penggunaan umumnya adalah seperti :

  • Tempat Makanan Styrofoam sekali pakai.
  • Cangkir Styrofoam sekali pakai.

Polystyrene dikenal juga dengan nama Styrofoam, pernah mendengarnya bukan?

Produk ini mengandung bahan Styrine yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti gangguan :

  • otak
  • reproduksi wanita
  • gangguan saraf

Oleh karena itu, disarankan agar menghindari bahan plastik ini sebagai wadah makanan.

Banyak negara yang sudah memberlakukan pelarangan pemakaian Styrofoam sebagai tempat makanan.

Bahan Polystyrene ini sulit di daur ulang, sehingga hanya sedikit Pusat Daur Ulang yang bersedia menerimanya.

Plastik Polystrene yang didaur ulang biasa digunakan sebagai insulasi dan penggaris.

Kode Plastik : 7

Kode ini adalah kategori Plastik :

  • Other (SAN (Styrene Acrylonitrile)
  • ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)
  • PC (Polycarbonate)
  • Nylon.

Singkatan untuk kode ini adalah : O.

Penggunaan plastik ini seperti pada :

  • Peralatan rumah tangga
  • alat-alat elektronik
  • plastik kemasan
  • suku cadang otomotif

Secara umum, semua bahan plastik diluar kategori 1 hingga 6 atau campuran berbagai bahan tersebut, akan masuk kedalam kategori angka 7.

Plastik jenis 7 ini mengandung zat berbahaya yaitu Bisphenol-A, jika tercampur dengan makanan.

Yang paling berbahaya terutama adalah Polycarbonate.

Oleh karena itu, hindari plastik jenis ini sebagai wadah makanan.

Plastik dengan simbol kode 7 sangat sulit untuk dilakukan daur ulang.

Kesimpulan

Dari referensi berbagai bahan plastik diatas, bahan yang paling aman untuk tempat makanan atau minuman adalah plastik kategori 4 dan 5.

Perhatikan untuk plastik dengan kode simbol 1 juga sering digunakan, namun kode daur ulang 1 hanya dapat digunakan sekali pakai saja.

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar jenis Plastik di dunia, mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini.

Silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment