Standar Metode Decision Balance Sheet

Decision Balance Sheet adalah metode pengambilan keputusan melalui pemodelan bentuk tabel untuk mewakili pro dan kontra dari beberapa pilihan dalam keadaan tertentu.

Pengertian Decision Balance Sheet

Membuat suatu keputusan penting dalam organisasi seperti perusahaan adalah hal yang sangat sering dihadapi oleh orang yang terlibat didalamnya.

Salah satu alat atau tools yang dapat digunakan adalah menggunakan Decision Balance Sheet atau neraca keputusan.

Pro adalah hal-hal yang mendukung ide atau gagasan yang dituliskan (positif), sedangkan kontra adalah yang berdampak sebaliknya atau yang negatif.

Metode ini tidak hanya digunakan dalam tingkat organisasi perusahaan, namun bisa juga diterapkan pada pengambilan keputusan pribadi atau level kecil.

Keuntungan Decision Balance Sheet

Apa saja keuntungan dari penggunaan Decision Balance Sheet? Diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Mempercepat proses pengambilan keputusan, sehingga dapat menghemat waktu yang sering dihabiskan untuk mencari solusi tepat.
  • Menghindari atau mengurangi dampak dari kesalahan dalam membuat pilihan.
  • Merupakan metode pengambilan keputusan yang sederhana namun efektif.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dalam membuat suatu keputusan.

Konsep Decision Balance Sheet

Konsep ini menggunakan catatan tabel untuk mewakili keuntungan dan kerugian dari sebuah ide atau situasi untuk tujuan mencapai keputusan dengan cepat.

Metode ini menggunakan tabel dua kolom yang diberi label :

  • Pro (Pros)
  • Kontra (Cons)

Tabel tersebut digunakan untuk mencatat semua kondisi pro dan kontra untuk berbagai ide yang dimunculkan pada situasi tertentu.

Kemudian digunakan sistem penilaian dengan memberikan bobot numerik untuk setiap kolom pro dan kontra.

Hasilnya dapat digunakan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan suatu keputusan atau tidak.

Selanjutnya metode ini dapat diperluas menggunakan konsep PMI, dimana istilah ini merupakan kependekan dari : Plus, Minus dan Interesting.

Kolom Plus dan Minus digunakan untuk elemen ide yang memiliki dampak positif atau negatif.

Khusus kolom Interesting digunakan jika elemen gagasan tidak terlalu berdampak pada keduanya yaitu tidak terlalu positif atau tidak terlalu negatif.

Selain itu bisa juga digunakan untuk mencatat apa yang dianggap menarik dan implikasi gagasan di masa depan.

Metode lainnya untuk merepresentasikan Decision Balance Sheet adalah dengan matriks empat sel (four-cell matrix) yang terdiri dari pro dan kontra dalam jangka pendek dan panjang.

Biasanya, metode matriks empat sel tersebut berguna untuk keputusan yang bersifat strategis.

Penggunaan Decision Balance Sheet

Berikut adalah Langkah-langkah berikut menjelaskan tatacara penggunaan Decision Balance Sheet :

  • Buatlah sebuah tim untuk menerapkan Decision Balance Sheet.
  • Tuliskan dengan jelas mengenai situasi atau ide yang diajukan tim kedalam flip chart atau papan tulis.
  • Buat tabel yang terdiri dari dua kolom, beri label pada kolom satu “Pro” dan kolom kedua “Kontra”.
  • Catat semua kemungkinan keuntungan (positif) di kolom “Pro” dan semua kemungkinan efek negatif di kolom “Kontra”.
  • Tambahkan bobot numerik untuk kedua kolom (pro dan kontra) dengan memberikan nilai (skor) dari satu hingga lima. Catatan : bersikaplah objektif saat memberikan nilai.
  • Hitung dengan cara menjumlahkan skor di setiap kolom, lalu lakukan pengurangan total kontra dari total pro.
  • Pertimbangkan seluruh skor untuk membuat keputusan apakah akan mengambil keputusan tersebut atau tidak.
  • Sebaiknya lakukan juga identifikasi faktor-faktor lain yang mungkin terlewatkan, tetap waspada terhadap hasil-hasil yang mencurigakan.

Contoh penerapan

Skala perusahaan :

Pada saat sebuah perusahaan roti dihadapkan pada pengambilan keputusan apakah tahun depan akan tetap membuat produksi kue model lama atau akan membuat model baru.

Skor akhir ternyata menunjukkan bahwa perusahaan harus produksi kue model baru.

Level kecil / pribadi :

Metode ini juga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pribadi, contohnya adalah pada saat seorang karyawan akan memutuskan apakah akan menerima tawaran pekerjaan baru di perusahaan lain.

Sejarah Metode Decision Balance Sheet

Ada banyak metode yang sudah digunakan sejak lama, namun kami tampilkan salah satu saja sebagai gambaran yaitu metode Ben Franklin.

Menurut catatan sejarah bahwa decisional balance sheet pernah digunakan oleh ilmuwan terkenal Benjamin Franklin.

Dia membuat surat pada tahun 1772 yang ditujukan kepada Joseph Priestley, berisi penjelasan penggunaan atas metode tersebut.

Metode tersebut sekarang dikenal dengan nama metode Ben Franklin, dengan mekanisme berikut :

  • Membuat daftar pro dan kontra.
  • Membuat perkiraan seberapa penting setiap isi daftar tersebut.
  • Menghilangkan isi daftar yang isinya ada kemiripan satu sama lain di daftar pro maupun kontra.

Namun para Ahli menyatakan bahwa metode Ben Franklin hanya sesuai untuk pembuatan keputusan yang sangat informal.

Tabel decisional balance sheet

Contoh penerapan decisional balance sheet pada kasus seorang yang ingin berhenti merokok

 PositiveNegative
Tetap melanjutkan merokokBanyak teman yang merokok Merokok menyenangkan Suka dengan rasanyaMengganggu orang di sekitar Masalah kesehatan Mahal
Mengurangi rokokMasih bisa bertemu teman perokok Mengurangi masalah kesehatanApakah pasangan percaya? Apa bisa?
Berhenti merokokTidak mengganggu orang di sekitar lagi Hemat uang Baik untuk kesehatanMungkin dijauhi teman perokok Kehilangan kesenangan Apa gantinya untuk sesuatu yang rasanya enak
Tabel decisional balance sheet

Cermati apa pun yang berpotensi dapat berubah, serta kolom apa saja yang saling terhubung.

Misalnya, melihat tabel di atas, jika sesuatu terjadi dalam kehidupan perkawinan, peristiwa tersebut dapat menambah atau mengurangi bobot yang diberikan orang tersebut kepada elemen dalam kolom yang mengacu pada hubungan.

Bisa juga menggunakan sistem penilaian untuk memberikan bobot numerik pada berbagai kolom tabel, sehingga menjadi matriks keputusan.

Referensi metode lain

Ada banyak metode lain yang mirip dengan decisional balance sheet, berikut adalah contoh-contoh nya :

Model ABC

Yaitu model psikoterapi yang disusun oleh profesor psikologi Finn Tschudi, model ini menggunakan struktur yang mirip dengan decisional balance sheet.

Arti dari ABC adalah :

  • A adalah baris yang mendefinisikan masalah (problem).
  • B adalah baris yang mencantumkan skema tentang keuntungan dan kerugian dalam menyelesaikan masalah.
  • C adalah baris yang mencantumkan skema tentang keuntungan dan kerugian dalam mempertahankan masalah

Dalam pendekatan psikoterapi yang disebut terapi koherensi, dapat diartikan :

  • A disebut gejala
  • B disebut posisi anti-gejala
  • C disebut posisi pro-gejala

Tabel berikut dapat merangkum struktur model ABC tersebut :

A = problem (masalah)a1 = problem position (PP) (posisi masalah)a2 = desired position (DP) (posisi yang diharapkan)
B = elaboration of A (penjelasan dari penyelesaian masalah)b1 = disadvantages of PP (kerugian dari PP)b2 = advantages of DP (keuntungan dari DP)
C = defines dilemma (penjelasan dari mempertahankan masalah)c2 = advantages of PP (keuntungan dari PP)c1 = disadvantages of DP (kerugian dari DP)
Tabel struktur model ABC

Four square tool

Dalam pendekatan psikoterapi yang disebut acceptance and commitment therapy (FACT), Four square tool adalah metode tabel yang mirip dengan decisional balance sheet.

Metode ini menunjukkan empat set perilaku :

  • perilaku positif : disebut perilaku “bisa diterapkan”
  • perilaku negatif : disebut perilaku “tidak bisa diterapkan”

Perilaku tersebut dilakukan seseorang secara :

  • publik (Public)
  • pribadi (Private)

Berikut tabel yang menggambarkan Four square tool :

 tidak bisa diterapkan Not working
(do less)
bisa diterapkan More workable
(do more)
Perilaku Public Public behavior  
Perilaku Private (Private Behavior)  
Tabel Four square tool

Demikian artikel dari standarku.com mengenai Standar Metode Decision Balance Sheet.

Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.

Baca artikel lain :

Sumber referensi :

Leave a Comment