Standar Aki Mobil

Aki mobil atau baterai mobil memiliki standar khusus didalam pembuatan, penggunaan maupun penjualannya.

Biasanya pabrikan mobil sudah menentukan standar aki apa saja yang sesuai untuk mobil hasil produksinya, kita bisa menanyakan ke dealer resmi pabrikan mobil tersebut.

Namun pabrikan aki mobil juga bisa menentukan, standar aki hasil produksinya bisa untuk digunakan di mobil apa saja.

Jadi kita bisa menggunakan standar ini untuk menentukan suatu aki yang akan dipilih.

Nah artikel kali ini akan membahas mengenai apa saja Standar yang diterapkan pada Aki atau Baterai Mobil.

Pengertian

Standar aki mobil adalah spesifikasi yang ditentukan untuk aki mobil yang diterapkan di seluruh pabrikan otomotif di indonesia dan dunia.

Spesifikasi aki tersebut harus dibuat oleh pabrikan aki dengan mengikuti ketentuan standar atau standardisasi internasional untuk aki mobil.

Kenapa harus mengikuti standardisasi? berikut beberapa alasannya :

  • Untk kesesuaian fungsi dan penggunaan sehingga mobil yang menggunakannya bisa bekerja sebagaimana mestinya.
  • Agar umurnya awet dan tahan lama, minimal sesuai dengan batas yang sudah ditentukan pabrikan.
  • Bisa dijual di suatu wilayah tertentu atau diekspor, karena sudah memenuhi standar yang ditentukan.
  • Mencegah bahaya yang mungkin timbul karena pemakaian yang tidak benar.
  • Mengikuti persyaratan standardisasi nasional, internasional maupun pemerintah.

Aki atau baterai mobil adalah komponen penting dalam mobil dan merupakan alat yang dapat menyimpan dan menyalurkan energi listrik ke seluruh sistem kelistrikan yang ada didalam mobil, seperti : starter, pengapian, lampu, dan komponen kelistrikan lainnya.

Ukuran Kapasitas Aki

Aki mobil umumnya memiliki ukuran tegangan 12 volt, artinya standar voltase atau tegangan listrik mobil membutuhkan 12 volt.

Kebutuhan untuk kendaraan lain seperti pada beberapa jenis truk yang bisa membutuhkan aki dengan ukuran 24 volt.

Ukuran arus listrik atau ampere juga berbeda-beda, ampere adalah kapasitas jumlah tenaga listrik yang disimpan didalam baterai untuk dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik.

Bagaimanakah cara mengetahui ukuran kapasitas aki? ada beberapa cara sebagai berikut :

1. Informasi Visual

Cara yang pertama adalah dengan cara visual atau melihat secara langsung di bodi aki mobil.

Beberapa tipe aki mobil sudah mencantumkan informasi terkait berapa besar kapasitas tegangan dan arus dari aki yang dijual.

Berikut contoh gambar aki dari pabrikan Yuasa yang mencantumkan tegangan sebesar 12 volt dan arus sebesar 4 AmpereHour :

gambar : metode visual melihat kapasitas aki
gambar : metode visual melihat kapasitas aki
sumber : tokopedia.com

2. Kode Aki

Kedua, kita bisa memeriksa kapasitas aki mobil tersebut melalui kode aki mobil yang tercantum di stiker atau body aki.

Kode ini adalah kode standar industri yang dibuat oleh badan standardisasi industri di wilayah terntentu, seperti JIS, DIN, atau ETN.

Berikut penjelasan mengenai kode tersebut :

Kode Aki JIS

JIS (Japanese Industrial Standard) adalah nama standar industri yang dikeluarkan oleh negara Jepang , jadi kode ini digunakan oleh mobil dari pabrikan mobil Jepang.

Lokasi kode aki dari JIS biasanya terletak di bodi atas aki, di dekat deretan tutup ventilasi aki mobil.

Penulisan kode JIS memiliki dua format, sebagaimana gambar berikut yaitu “36B20L” dan “NS40ZL” :

gambar : contoh cara pembacaan kode aki dari JIS
gambar : contoh kode aki dari JIS
sumber : tokopedia.com

Cara membaca kode yang tertera pada aki dengan kode JIS pada aki NS40ZL, dapat dibaca :

  • NS : Versi aki lebih kecil, dengan pengurangan daya sekitar 20%
  • 40 : Daya utama aki
  • Z : Tambahan kapasitas aki 10% setelah sebelumnya dikurangi 20% pada versi NS
  • L : Left, yang berarti kepala aki atau kutub negatif ada di sebelah kiri, tanpa kode ini pole ada di sebelah kanan

Cara mengetahui kapasitas aki pada standar kode JIS 36B20L dapat dibaca :

  • 36 : Kapasitas aki, yang berarti kapasitas aktual Aki 36 Ah.
  • B : Kode aki, yang mempengaruhi ukuran lebar dan tinggi aki.
  • 20 : Panjang aki, biasanya dalam satuan centimeter.
  • L : Posisi kepala aki atau kutub negatif ada di sebelah kiri, berbeda dari JIS lama, untuk aki yang memiliki pole di sebelah kanan ditandai dengan huruf R.

Kode Aki DIN atau ETN

Penggunaan kode DIN (Deutsche Institut Für Normug – Jerman) kini mulai dialihkan ke ETN (Europe Type Number).

Kode DIN atau ETN banyak digunakan pada mobil-mobil keluaran pabrikan Eropa seperti : BMW, Mercedes-Benz, Volkswagen, Mini Cooper, dan lainnya.

Cara membedakan aki JIS dengan DIN atau ETN, bisa dilihat dari posisi kutub yang sejajar dengan casing atau bodi aki.

Lokasi kode DIN atau ETN umumnya terletak pada sisi samping bodi aki, namun beberapa darinya ada juga yang diletakan di bagian atas, sama seperti JIS.

Contoh aki kering INCOE MF untuk Mobil VOLVO dengan kode DIN : 58024

gambar : cara membaca aki dengan kode DIN
gambar : aki dengan kode DIN
sumber : tokopedia.com

Cara membaca kode DIN :

DIN atau ETN memiliki format kode digit lima angka, namun yang perlu dibaca hanya tiga digit angka paling depan saja, cara membacanya:

  • Jika angka pertama 5, maka diubah menjadi 0
  • Jika angka pertama 6, maka diubah menjadi 1
  • Jika angka pertama 7, maka diubah menjadi 2

Sebagai contoh, untuk aki dengan kode DIN/ETN 58024 seperti diatas, dibaca :

  • Angka pertama 5, diubah menjadi 0
  • Angka kedua dan ketiga 80, tetap dibaca 80

Maka pembacaan kapasitas aki tersebut adalah 080 Ah = 80 Ah

3. Pengukuran

Untuk mengetahui kapasitas aki mobil secara presisi dan real time, dibutuhkan peralatan khusus layaknya seorang mekanik.

Yaitu dengan menggunakan volt meter dan ampere meter dan teknik pengukuran yang sesuai.

Bahaya Aki Mobil yang tidak standar

Nah apa saja bahaya jika kita menggunakan aki mobil yang tidak standar? Berikut bahayanya :

  • Penggantian aki dengan spek diluar standar, misalnya 12 volt diganti 24 volt, maka hal ini akan merusak komponen yang dirancang untuk bekerja 12 volt karena terjadi over voltage.
  • Pada penggunaan aki dengan ampere lebih kecil dari standar bawaan mobil, hal ini akan menyebabkan umur aki berkurang karena beban yang diterima aki lebih besar dari ampere yang mampu ditampung. Dalam jangka panjang juga bisa merusak altenator.
  • Untuk aki dengan ampere lebih besar, bahayanya dapat menambah beban pada alternator, resikonya alternator akan rusak dan tidak bisa digunakan untuk mengisi aki kembali.

Jenis aki

Kategori aki dapat dibagi berdasarkan :

Perawatannya :

Aki Basah

Adalah tipe atau jenis aki yang harus dilakukan perawatan terhadapnya, seperti harus dikontrol tinggi air aki didalamnya.

Air aki ini mengandung cairan H2SO4 atau asam sulfat, masa pakainya bisa panjang jika perawatannya dilakukan dengan baik.

Kelebihan dari aki jenis ini adalah harganya lebih murah dan mudah ditemukan dibanding jenis lain, sedangkan kekurangannya selain harus dirawat adalah air aki mudah tumpah.

Aki Basah adalah tipe atau jenis aki yang harus dilakukan perawatan terhadapnya, seperti harus dikontrol tinggi air aki didalamnya
gambar : aki basah untuk mobil suzuki carry
sumber : tokopedia.com

Aki Kering

Biasa disebut juga sebagai aki bebas perawatan atau Maintenance Free (MF), pengguna tidak perlu melakukan perawatan untuk jenis aki ini.

Walaupun ada cairan elektrolit didalamnya, namun tidak mudah tumpah karena terdapat segel penutup yang cukup kuat.

Kekurangannya adalah harganya lebih mahal dan usia pemakaiannya lebih singkat dibandingkan dengan aki basah.

Aki Kering adalah aki yang biasa disebut sebagai aki bebas perawatan atau Maintenance Free (MF), pengguna tidak perlu melakukan perawatan untuk jenis aki ini.
gambar : aki kering untuk mobil honda crv
sumber : tokopedia.com

Aki Kalsium (Calcium)

Jenis aki ini hampir sama dengan aki basah, namun perbedaannya ada pada kutub baterai yang terbuat dari kalsium.

Tingkat penguapannya lebih kecil dibandingkan pada aki basah, namun jenis ini tidak populer di masyarakat Indonesia.

Kelebihannya adalah kemampuan baterainya sangat baik dalam menyimpan arus listrik, bila dibandingkan dengan aki basah.

Sedangkan kekurangannya adalah jarang ditemukan toko yang menjual jenis aki ini.

Aki Kalsium (calcium) adalah jenis aki yang hampir sama dengan aki basah, namun perbedaannya ada pada kutub baterai yang terbuat dari kalsium.
gambar : aki kalsium dari GS Astra
sumber : shopee.co.id

Aki Hybrid

Tipe ini menggunakan teknologi terbaru, yaitu kombinasi antara aki basah dengan aki kalsium.

Perbedaanya dapat dilihat dari kutub baterai, di kalangan masyarakat indonesia aki ini kurang populer.

Teknologi Hybrid ini memiliki beberapa keunggulan seperti :

  • Minim perawatan.
  • Usia pakai lebih panjang dibandingkan dengan aki basah.
  • Penguapan air aki lebih rendah dan penambahan air aki lebih lama dibandingkan aki basah.

Kekurangannya adalah adalah jarang ditemukan di toko kecil, cairan elektrolit di dalamnya memiliki sifat korosif yang lebih berbahaya.

Aki hybrid adalah tipe aki yang menggunakan teknologi terbaru, yaitu kombinasi antara aki basah dengan aki kalsium.
gambar : aki hybrid dari gs astra untuk toyota innova, fortuner , pajero
sumber : tokopedia.com

Aki Gel

Aki ini merupakan salah satu aki dengan teknologi terbaru, yaitu menggunakan gel sebagai pengganti dari cairan elektrolit.

Hal ini menjadikan aki ini lebih ramah lingkungan dan juga mengurangi resiko tumpahnya cairan seperti pada aki-aki jenis lain.

Kelebihannya adalah :

  • Bebas perawatan
  • Usia pemakaiannya hingga dua kali lipat lebih lama dibandingkan aki lainnya.

Kekurangannya adalah harga yang sangat mahal dan masih sulit ditemukan di pasaran.

Aki Gel adalah salah satu aki dengan teknologi terbaru, yaitu menggunakan gel sebagai pengganti dari cairan elektrolit.
gambar : aki gel dari yangtze solar
sumber : indonesia.alibaba.com

Standar Internasional Aki

Badan atau lembaga dunia yang ikut serta dalam mengembangkan Standar Baterai atau Aki adalah :

  • European Committee for Electro-technical Standardization (CENELEC)
  • International Electro-technical Commission (IEC)
  • International Standards Organization (ISO)
  • United Nations Economic Commission for Europe (UNECE)

Berbagai lembaga tersebut membentuk komite teknis atau TC (Technical Comitteee), seperti :

IEC TC21 dan SC21A

Kedua komite tersebut bertugas untuk memimpin pengembangan standar IEC untuk baterai atau aki.

Tujuan standardisasi ini adalah untuk memastikan bahwa para pakar baterai selalu memperhatikan fitur-fitur standardisasi baterai untuk aplikasi yang lebih spesifik.

IEC TC21 dan SC21A membuat standar untuk seluruh baterai atau aki yang terkait dengan :

  • produk (dimensi dan kinerja)
  • keselamatan (termasuk marking dan labelling)
  • Testing atau pengujian
  • Safe application atau aplikasi yang aman (instalasi, pemeliharaan, operasi)

Hal-hal tersebut diatas tidak terikat dari jenis atau aplikasi atau konfigurasi (hybrid, stand alone, module) tertentu.

Penerapan utama standar ini digunakan pada :

  • Automotive atau otomotif, seperti : mobil, sepeda motor , truk. Untuk penggunaan : starter, lampu, pengapian, start dan stop.
  • Industri, seperti : telecom, UPS, pembangkit listrik praktis, lampu darurat and traksi.
  • Kendaraan listrik, seperti : mobil listrik, mobil hybrid, kendaraan listrik ringan, sepeda.
  • Perangkat praktis atau portable, seperti : komputer, peralatan, lampu.
  • onboard batteries, seperti : penerbangan, kereta api, kapal, motor-home.
  • Penyimpan energi, seperti : renewable, on-grid dan off-grid.

Komite ini juga mempertimbangkan :

  • Penggunaan teknologi electrochemical seperti : Lead acid, Nickel based (NiMH, NiCd) dan produk berbasis Lithium.
  • Teknologi dan kimiawi pada baterai model terbaru yang digunakan seperti flow battery dan baterai suhu tinggi, seperti kandungan : sodium sulfur, sodium nickel chloride.
gambar : Kantor Pusat IEC di Geneva, Switzerland
sumber : www.iec.ch

CLC TC21x

Komite ini adalah CENELEC Technical Committee TC 21x committee, yaitu komite yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar baterai atau aki di eropa, dan meupakan mirror committee dari IEC TC21/SC21A.

Mirror committee adalah perwakilan dari komite utama yang bertanggung jawab untuk pengembangan pada standar tertentu dan melaporkannya kepada Komite utama.

Komite dan anggota di tingkat nasional bekerja sama untuk mengembangkan dan merumuskan standar berdasarkan pertimbangan pasar dan juga membantu penerapan undang-undang di wilayah Eropa.

Salah satu tugas utama dari CLC TC21x adalah untuk menerapkan dokumen-dokumen IEC.TC21/SC21A kedalam standar CENELEC.

Tugas CLC TC21x terkait pembuatan standar :

  • Mempersiapkan standar keamanan dan aturan lainnya.
  • Mempertimbangkan persyaratan lingkungan baterai untuk aplikasi khusus seperti : pHEV/EV, grid large scale storage.
  • Memeriksa apakah standar tersebut dapat membantu tujuan khusus seperti efisiensi sumber daya baterai, contoh : raw material yang mandiri, daur ulang, eco-design, integrasi kapasitas penyimpanan didalam sistem energi.

Sistem Standardisasi Eropa menerbitkan standar yang dinamakan European Standard.

Standar tersebut mewajibkan setiap badan standar nasional masing-masing negara menarik semua standar nasional yang tidak sesuai dengan European Standard.

Jadi European Standard tersebut menjadi standar nasional bagi 34 negara anggota dari CEN/CENELEC.

Sumber referensi :

Baca artikel lain :

Leave a Comment