Genchi Genbutsu adalah standar metode dalam Toyota Production System, yaitu pergi dan periksa langsung ke lokasi dimana sumber masalah terjadi.
Pengertian Genchi Genbutsu
Istilah “Genchi Genbutsu” yang berasal dari bahasa Jepang yang dituliskan現 地 現 物
Dari segi bahasa, istilah ini berasal dari dua kata yakni : “genba” dan “genbutsu” :
- “Genba” berarti “lokasi” atau ” hal” atau “tempat”, yang memiliki arti khusus di mana sebuah peristiwa terjadi (where the action happens).
- Sedangkan “Genbutsu” adalah semua obyek yang relevan atau nyata.
Secara harfiah jika keduanya digabung berarti “lokasi nyata, hal nyata” yang kemudian sering diartikan menjadi “pergi dan lihat”.
Jadi, istilah “Genchi Genbutsu” yang berasal dari bahasa Jepang tersebut dapat diartikan menjadi “go and see the problem” atau “pergi dan periksa masalah yang terjadi”.
Pengertian ini menunjukkan bahwa untuk benar-benar memahami suatu situasi, maka seseorang perlu mengamati apa yang terjadi di tempat kerja yang sebenarnya.
Dalam istilah Toyota, tempat kerja yang sebenarnya disebut dengan istilah genba atau dituliskan dalam bahasa aslinya 現場.
Dilakukan dengan mengumpulkan fakta dan data di lokasi sebenarnya dari karya atau masalah tersebut.
Jadi, genchi genbutsu adalah sebuah kebiasaan untuk pergi ke genba (lokasi terjadinya masalah) dan melihat atau mengecek sendiri segala hal yang berhubungan dengannya.
Dalam manajemen Jepang maupun Barat, keduanya memiliki kesamaan bahwa semua keputusan strategis manajemen diambil setelah melihat data.
Perbedaan kedua sistem manajemen tersebut merupakan ada dan tidaknya genchi genbutsu, yakni :
- Manajemen barat membahas data di ruang meeting ber-AC
- Sementara manajemen Jepang lebih terbiasa melihat sendiri data yang ada di lantai pabrik secara langsung.
Dengan adanya Genchi genbutsu tersebut, setiap orang dituntut harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui detil masalah tersebut dan bukan hanya sekedar teori saja.
Taichi Ohno
Metode ini merupakan prinsip utama didalam didalam penerapan konsep Sistem Produksi Toyota atau Toyota Production System, yang ditemukan oleh Taiichi Ohno.
Ohno menggambarkannya dengan cara membedakan konsep data dengan fakta yakni :
“Data is of course important in manufacturing, but I place greatest emphasis on facts”
Artinya : “meskipun data adalah bagian penting dari manufaktur, namun memahami kondisi nyata adalah suatu usaha yang terbaik”.
Jadi, Ohno selalu menekankan pentingnya `genchi genbutsu` atau pergi langsung ke sumber masalah dan memeriksa langsung masalah yang terjadi.
Pada kenyataan Data dan fakta seringkali memiliki perbedaan yang sangat besar, Ohno menekankan pentingnya observasi langsung ke tempat kejadian.
Sebagai contoh adalah ketika melihat data mengenai rusaknya suatu mesin, dibandingkan dengan melakukan observasi langsung di tempat kejadian adalah sangat berbeda.
Lebih jelas mengenai Toyota Production System dan Taiichi Ohno dapat dibaca pada artikel standarku.com lain berikut :
Ohno mengajarkan Genchi Genbutsu secara praktek langsung yang nyata pada para karyawan yang baru bergabung dengan perusahaan.
Dia membawa karyawan baru tersebut langsung ke lokasi produksi dan menggambar lingkaran kapur di lantai.
Kemudian karyawan tersebut akan disuruh berdiri di lingkaran, mengamati dan mencatat apa yang dilihatnya.
Ketika Ohno kembali, dia akan memeriksa apakah instruksinya tersebut sudah dijalankan dengan benar atau belum.
Jika karyawan tersebut dianggap tidak cukup menjalankan instruksinya, maka dia akan diminta untuk terus mengamati.
Ohno mencoba untuk menekankan pada para calon insinyurnya, bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar memahami apa yang terjadi di lantai pabrik adalah pergi ke sana.
Dari tindakan tersebut, maka setiap orang bisa memperoleh nilai tambah dan mampu mengamati setiap pemborosan di proses.
Oleh karena itu, metode Genchi Genbutsu adalah pendekatan kunci dalam pemecahan masalah.
Yaitu jika masalah ada di lantai pabrik maka perlu dipahami dan diselesaikan di lantai pabrik secara langsung.
Genchi Genbutsu disebut juga sikap Gemba, yaitu istilah Jepang untuk “tempat” dan dalam hal ini adalah “tempat di mana sebenarnya masalah terjadi”.
Karena nilai riil tercipta di lantai pabrik di dalam produksi, maka disini juga para manajer perlu menghabiskan banyak waktu mereka.
Yuji Yokoya
Bab ini akan menunjukkan contoh mengenai Genchi Genbutsu yang tertulis dalam buku The Toyota Way karangan Jeffrey Liker.
Kisah ini diceritakan oleh seorang chief engineer di Toyota yang bernama Yuji Yokoya.
Pada tahun 2004, Yokoya ditugaskan untuk mendesain ulang Toyota Sienna untuk pangsa pasar Amerika Latin dan Selatan.
Padahal sebelumnya Yokoya tidak pernah mengerjakan kendaraan untuk pangsa pasar tersebut.
Oleh karena itu, ia meminta kepada atasannya untuk pergi ke gemba (tempat kejadian) untuk mempelajarinya.
Setelah mendapat izin dari atasannya, Yokoya mengendarai kendaraan Toyota Sienna menuju ke 50 negara bagian di Amerika Serikat dan 13 provinsi di Kanada.
Ia juga sempat menghabiskan sejumlah waktu untuk Genda di wilayah Meksiko.
Hasil dari Genchi gebutsu yang ia lakukan, Yokoya berhasil menemukan berbagai hal penting, yaitu :
- Kondisi jalan di Kanada sangat berbeda dengan Jepang, terutama lengkungan ke atas di tengah jalan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyaknya salju yang turun di daerah itu.
- Tekanan angin di daerah Mississipi sangat ganas, sehingga dibutuhkan desain khusus agar Sienna dapat melaju dengan stabil.
- Yokoya menemukan bahwa ia sulit berbelok di pojok jalan, ketika melewati jalan sempit di Santa Fe dengan mengendarai Sienna versi lama. Kemudian, ia memperbaiki radius belokan hingga 3 kaki dan ini merupakan pencapaian yang sangat signifikan.
- Dia juga menemukan hal penting penting pada aksesori cup holder. Di jepang orang jarang makan atau minum di kendaraan sehingga tidak membutuhkan cup holder, namun di Barat justru orang senang menikmatinya diatas kendaraan. Akhirnya, Sienna juga dilengkapi dengan 14 cup holder dan wadah kecil untuk menaruh makanan.
Kiichiro Toyoda
Dikisahkan bahwa pada suatu hari, Kiichiro Toyoda sedang berjalan-jalan di pabriknya.
Toyoda bertemu dengan seorang pekerja yang sedang mengeluh bahwa mesinnya macet atau tidak mau berjalan.
Yang dilakukan oleh Kiichiro adalah :
- Menggulung lengan bajunya,
- Memasukkan tangannya ke dalam tempat minyak didalam mesin tersebut,
- Lalu menemukan dan mengeluarkan dua endapan dan kemudian membuangnya.
Dia memberi contoh Genchi Genbutsu, sekaligus menegur sang pekerja tersebut dengan ucapan : “how can you expect to do a job without getting your hands dirty!”
Jadi pekerja tersebut dinilai hanya menebak-nebak tanpa memeriksa langsung apa yang menjadi masalah sebenarnya pada mesin.
Metode ini sangat penting untuk diterapkan oleh setiap pemimpin terutama di sektor manufaktur, supaya mereka dapat memberi contoh langsung kepada para pekerjanya.
Metode Genchi Genbutsu memang sudah menjadi budaya yang turun temurun di Toyota.
Management By Wandering Around
Istilah lain yang serupa dari Genchi Genbutsu adalah seperti :
- “Getcha boots on” atau “keluar untuk melihat apa yang terjadi”.
- Ide dari Peters dan Waterman tentang “Management By Wandering Around” atau “Manajemen Dengan Berkeliaran”.
Metode ini merupakan suatu konsep yang mendunia dengan cepat, sehingga setiap manajer baru secara naluriah mengetahui bahwa mereka harus “berjalan berkeliling” agar pekerjaannya efektif.
Adanya berbagai instruksi kerja yang dapat membuat pekerjaan menjadi otomatis sehingga tanpa perlu diawasi, mungkin menjadi penyebab proses jarang dikunjungi oleh pihak manajemen.
Dengan semangat Genchi Genbutsu , Toyota memiliki tingkat kehadiran manajemen yang tinggi di lini produksi sehingga mereka memahami kondisi proses produksi mereka dan terus meningkatkannya.
Manfaat genchi genbutsu
Beberapa manfaat genchi genbutsu yang dapat diambil diantaranya adalah :
- Membuat cara memandang masalah secara lebih in-depth atau lebih mendalam, sehingga jalan keluar yang diperoleh akan lebih baik dibandingkan dengan jika hanya mengandalkan data saja.
- Membantu dalam melakukan evaluasi terhadap karyawan, melalui genchi genbutsu maka bisa langsung diketahui ketika ada karyawan yang kemampuannya menurun atau meningkat. Sehingga dapat lengsung melakukan tindakan yang sesuai.
- Pemahaman mengenai suatu masalah akan menjadi lebih mendalam, sehingga solusi masalah tersebut juga akan lebih tepat.
Genchi Genbutsu di perusahaan startup
Didalam buku tentang bisnis startup yang berjudul The Lean Startup yang ditulis oleh Eric Ries, terdapat filosofi :
Didalam buku tersebut ternyata menyampaikan anjuran bagi pebisnis startup sebuah motto yakni ‘Genchi Genbutsu‘.
Sebuah istilah yang datang dari sebuah korporasi besar pemimpin pasar otomotif dunia yakni Toyota, suatu korporasi yang sangat jauh dari kesan sebuah startup.
Istilah ini juga sering disebut di dalam buku klasik tentang manajemen ala Toyota: The Toyota Way.
Didalam buku Lean Startup, diartikan secara sederhana bahwa ‘genchi genbutsu’ adalah kebiasaan untuk ‘get out of the building’ untuk mencari data mengenai bisnis kita.
Data tersebut bisa berupa apapun, seperti misalnya :
- Kebiasaan calon pelanggan atau user,
- Keinginan calon pelanggan atau user,
- Persaingan di lapangan dengan kompetitor,
- Harapan para supplier maupun distributor,
- Dan lain lain.
Demikian artikel dari standarku.com mengenai Mengenal Standar Metode Genchi Genbutsu.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Mengenal Standar Metode Hansei
- Mengenal Standar Metode Gemba
- Mengenal Standar Metode Heijunka
- Mengenal Standar Metode Andon
- Mengenal metode standar Poka Yoke
- Mengenal Standar Toyota Way
Sumber referensi :